Logo
>

Logistik Mahal? Ini Solusi Hemat Biaya Operasional Truk

Hankook Tire ungkap 4 strategi efisiensi logistik bagi industri manufaktur. Dari ban yang tepat hingga perawatan armada, semua berdampak besar pada biaya.

Ditulis oleh Citra Dara Vresti Trisna
Logistik Mahal? Ini Solusi Hemat Biaya Operasional Truk
Ilustrasi mengelola biaya logistik agar lebih murah. Foto: doc Hankook.

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM – Biaya logistik masih menjadi salah satu beban terbesar dalam struktur operasional industri manufaktur, dengan porsi terbesar berasal dari transportasi. Berdasarkan laporan tahunan logistik Amerika Serikat, sekitar 58 persen total biaya logistik dialokasikan untuk transportasi.

    Angka tersebut menunjukkan tingginya beban distribusi yang harus ditanggung perusahaan, sekaligus menegaskan pentingnya strategi efisiensi, terutama pada sektor transportasi yang mengandalkan armada truk kontainer untuk pengiriman bahan baku maupun produk jadi.

    Presiden Direktur Hankook Tire Sales Indonesia, Bartek (Byunghak) Choi mengatakan, industri manufaktur memang menghadapi tekanan besar dari berbagai faktor, mulai dari ketidakpastian ekonomi global, hingga tantangan rantai pasok dan biaya logistik.

    “Efisiensi logistik menjadi kunci penting untuk menjaga daya saing. Hankook Tire berkomitmen untuk terus mendukung pertumbuhan industri manufaktur di Indonesia melalui inovasi produk Hankook Tire yang berorientasi pada keberlanjutan dan efisiensi jangka panjang,” ujar Bartek dalam keterangan tertulis, Senin, 8 September 2025.

    Hal senada disampaikan National Sales Manager TBR (Truck & Bus Radial) PT Hankook Tire Sales Indonesia, Ahmad Juweni. Ia menegaskan bahwa efisiensi logistik kini sudah menjadi kebutuhan mendasar di tengah persaingan global yang semakin ketat.

    Ahmad menuturkan, jika ingin mendapatkan efisiensi, perusahaan perlu menghitung total cost of ownership kendaraan komersial.  

    “Biaya ini mencakup biaya sewa atau beli kendaraan, bahan bakar, serta perawatan dan perbaikan kendaraan, yang sehari-hari difungsikan untuk kebutuhan operasional manufaktur seperti distribusi bahan baku maupun produk jadi. Kalau salah satu aspek ini bermasalah, bukan hanya kendaraan yang berhenti, tapi rantai distribusi juga ikut terganggu,” ujar Ahmad.

    Dalam mendukung efisiensi, Hankook Tire mengidentifikasi empat langkah yang dapat dilakukan pelaku manufaktur:

    1. Pemeliharaan kendaraan preventif

    Armada logistik disarankan menjalani pengecekan harian sebelum beroperasi, mulai dari tekanan ban sesuai rekomendasi pabrikan, kondisi lampu, sistem rem, hingga oli mesin. Servis rutin untuk mesin, filter, dan suspensi juga diperlukan agar risiko downtime berkurang. Perawatan yang konsisten dapat menekan biaya perbaikan tahunan hingga 20 persen.

    1. Gaya mengemudi yang stabil

    Hindari akselerasi atau pengereman mendadak yang mempercepat keausan ban, memperpendek usia suspensi, dan membuat konsumsi bahan bakar lebih boros. Perusahaan disarankan memberi pelatihan safety driving agar sopir terbiasa mengemudi halus sesuai batas kecepatan resmi: 100 km per jam di jalan tol, 80 km persen jam di jalan antarkota, 50 km per jam di perkotaan, dan 30 km per jam di permukiman.

    1. Pengelolaan kapasitas muatan

    Beban berlebih bukan hanya mempercepat kerusakan kendaraan, tetapi juga menurunkan tingkat keselamatan dan usia ban. Mematuhi batas muatan sesuai spesifikasi pabrikan menjadi kunci menjaga performa truk dan keberlanjutan operasional.

    1. Pemilihan ban sesuai medan

    Ban yang tepat dapat memperpanjang usia pakai dan menekan biaya. Untuk rute antar kota dengan dominasi jalan tol, ban regional seperti Smart Flex AH31/ AH31K lebih cocok karena dirancang khusus untuk medan on road. Sebaliknya, penggunaan ban tipe off road di jalan tol akan membuat ban cepat rusak dan masa pakainya lebih pendek.

    “Sebagai perusahaan global yang terus berinovasi, Hankook Tire menghadirkan rangkaian Smart Flex series yang dirancang untuk mendukung operasional logistik jarak jauh. Dengan daya cengkeram optimal, keausan merata, dan durabilitas tinggi, ketiga ban ini membantu perusahaan manufaktur menjaga performa kendaraan sekaligus menekan biaya operasional,” ujar Ahmad.

    Seri Smart Flex mencakup:

    • Smart Flex AH51, ban untuk semua posisi dengan performa premium sejak awal pemakaian hingga lapisan tapak terakhir. Teknologi alur tersembunyi dan sipe 3D menjaga cengkeraman optimal, termasuk di jalan basah, sekaligus memperpanjang usia ban dan efisiensi bahan bakar.
    • Smart Flex AH35, ditujukan untuk truk dan bus di jalur jalan raya, menawarkan tapak lebar dengan desain 3D sipe yang memberi traksi kuat dan keausan merata, sehingga jarak tempuh lebih panjang.
    • Smart Flex AH31/AH31K, ban tubeless untuk truk kargo dan bus, dengan tapak lebar serta teknologi kerf 3D yang meningkatkan stabilitas dan memperlambat keausan, memungkinkan armada beroperasi lebih lama dengan biaya perawatan ban lebih rendah.

    Melalui inovasi dan komitmen pada keberlanjutan, Hankook Tire memperkuat posisinya sebagai mitra strategis industri manufaktur dan logistik di Indonesia. Perusahaan ini tidak hanya menawarkan ban, melainkan juga solusi efisiensi biaya dan praktik transportasi yang lebih ramah lingkungan.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Citra Dara Vresti Trisna

    Citra Dara Vresti Trisna adalah Asisten Redaktur KabarBursa.com yang memiliki spesialisasi dalam analisis saham dan dinamika pasar modal. Dengan ketelitian analitis dan pemahaman mendalam terhadap tren keuangan, ia berperan penting dalam memastikan setiap publikasi redaksi memiliki akurasi data, konteks riset, dan relevansi tinggi bagi investor serta pembaca profesional. Gaya kerjanya terukur, berstandar tinggi, dan berorientasi pada kualitas jurnalistik berbasis fakta.