KABARBURSA.COM - PT GAC AION Indonesia telah meresmikan berdirinya pabrik AION di Purwakarta, Jawa Barat pada Selasa, 10 Juni 2025. Pabrik AION di Purwakarta diklaim mampu memproduksi 20 ribu unit kendaraan per tahun dan dapat ditingkatkan kapasitas produksinya pada masa mendatang.
AION yang bekerja sama dengan Indomobil Group menargetkan, pabrik lokal pertama dari merek otomotif asal China tersebut mampu mencapai produksi 50 ribu unit per tahun dengan penambahan investasi manufakturnya.
Pabrik AION saat ini mulai memproduksi mobil listrik AION V di dalam negeri. Sementara AION Y Plus dan Hyptec HT juga akan menyusul dirakit di Indonesia. Langkah ini menjadi upaya dalam kolaborasi strategis dengan Indomobil Group melalui PT National Assemblers.
Lebih lanjut, GAC AION Indonesia selaku agen pemegang merek tersebut memuatakan bahwa harga AION V di Indonesia sudah mengusung skema Completely Knocked Down (CKD) sejak awal peluncurannya pada Nivember 2024.
Dimulainya perakitan mobil AION di Indonesia diyakini perusahaan sebagai capaian penting dalam ekspansi GAC Group ke Asia Tenggara, sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat pertumbuhan kendaraan listrik (EV) di ASEAN.
Selain itu, Indomobil telah mengucurkan investasi senilai lebih dari Rp1 triliun untuk pengembangan perakitan GAC AION secara bertahap.
“Indonesia adalah pasar kunci bagi kami. Kami menargetkan Indonesia sebagai basis produksi dan ekspor kendaraan listrik setir kanan untuk ASEAN dan Afrika Selatan,” ujar Wei Haigang, President of GAC International dalam keterangan resmi, Kamis, 12 Juni 2025.
Pabrik GAC di Indonesia akan memproduksi seluruh model yang dijual di pasar lokal. AION V sebagai model pertama yang dirakit lokal, diklaim mengalami permintaan pasar yang terus tumbuh terhadap kendaraan listrik.
“Kami hadir menjawab kebutuhan pasar, dan harga AION V sejak awal memang sudah berbasis CKD. Ini membuat harga lebih kompetitif dan mendukung kebijakan kendaraan listrik nasional,” ungkap CEO PT GAC AION Indonesia, Andry Ciu.
Dengan dukungan teknologi dari GAC Group dan pengalaman manufaktur Indomobil, kendaraan listrik GAC AION telah memenuhi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 40 persen. Hal ini sekaligus menjadikan GAC AION berhak atas insentif mobil listrik dari pemerintah.
Kehadiran fasilitas produksi lokal dari PT National Assemblers, dinilai sejalan dengan strategi perusahaan dalam menekan harga hingga membuka peluang ekspor jangka panjang.
Harga Mobil Listrik AION dan Layanan Purnajual
AION V dipasarkan dalam dua varian yakni Exclusive yang dibanderol Rp449 juta dan Luxury seharga Rp489 juta. Begitu juga AION Y Plus dengan dua opsi trim yakni Exclusive yang ditawarkan Rp419 juta dan Rp479 juta untuk varian Premium.
Sementara AION Hyptec HT yang menyasar segmen EV kelas atas, dipasarkan mulai Rp691 juta untuk varian Premium dan Rp843,5 juta pada varian Ultra. Harga tersebut sudah on the road Jakarta.
GAC AION memiliki layanan purna jual komprehensif lewat paket GACARE, yang mencakup lifetime warranty atau garansi seumur hidup untuk baterai, motor listrik, dan kontroler. Lalu, ada garansi kendaraan selama 8 tahun atau 160 ribu kilometer (km), dan gratis perawatan 5 tahun atau 60 ribu km.
Dalam pembelian, konsumen juga mendaparkan Wall Charger 7,7 kW gratis untuk pengisian daya di rumah, layanan Emergency Roadside Assistance (ERA) 24 jam di seluruh Indonesia, serta aplikasi AION Apps untuk mengontrol dan memantau kondisi kendaraan.
Mobil Listrik Murah Toyota Hasil Kolaborasi GAC
Mobil listrik baru Toyota bZ3X kembali mendapatkan respons positif di pasar kendaraan listrik China. Sejak debutnya pada 16 Maret 2025 lalu, 10 ribu unit Toyota bZ3X telah dikirimkan ke konsumen.
Wakil Manajer Umum Penjualan GAC-Toyota selaku produsen bZ3X, Peng Baolin menyatakan, respons pasar atas mobil listrik hasil kerja sama Toyota dan GAC sebagai salah satu produsen kendaraan asal China ini, menandai langkah awal yang kuat bagi strategi bisnis EV (Electric Vehicle) Toyota di China.
Menurut laporan Carnewschina, Toyota bZ3X bersama Sedan listrik b27 sempat dipamerkan di ajang Shanghai Auto Show 2025. Hal ini menjadi salah satu strategi baru Toyota yang disebut Regional Chief Engineer (RCE).
Melalui strategi tersebut, insinyur di China diberi keleluasaan dalam perencanaan dan pengembangan produk elektrifikasi Toyota. Skema serupa juga telah dilakukan pabrikan otomotif Jepang lainnya yakni Nissan.
Soal spesifikasinya, Toyota bZ3X dibangun di atas platform e-TNGA milik Toyota. SUV listrik tersebut memiliki dimensi dengan panjang 4.645 mm, lebar 1.885 mm, tinggi 1.625 mm, serta jarak sumbu roda 2.750 mm.
Toyota ini bZ3X hadir dalam dua varian penggerak roda, yaitu Front Wheel Drive (FWD) dengan dinamo berdaya 150 kW, dan All Wheel Drive (AWD) yang memiliki motor listrik ganda berdaya 80 kW dan 150 kW demi menyuguhkan performa lebih tinggi.
Toyota bZ3X mengandalkan baterai Lithium Ferro-Phosphate (LFP) yang diklaim mampu menjangkau jarak 500 km hingga 600 km dalam sekali pengisian.
Di bagian interiornya, tersemat head unit layar sentuh ukuran 12,3 inci dengan chip Snapdragon 8155, atap dengan panoramic sunroof, serta teknologi keselamatan aktif ADAS Level 2+ hasil kolaborasi Toyota dengan Momenta.
Kombinasi teknologi ini menegaskan ambisi Toyota untuk menghadirkan pengalaman berkendara yang modern dan aman. Harga Toyota bZ3X di China ditawarkan relatif terjangkau, yakni mulai 109.800 sampai 159.890 yuan. Kalau dirupiahkan menjadi Rp247 jutaan hingga Rp360,6 jutaan.(*)