KABARBURSA.COM - Bisnis mobil bekas di Tanah Air ikut terimbas pelemahan ekonomi yang mempengaruhi daya beli konsumen. Direktur Keuangan PT Adi Sarana Armada Tbk Jerry Fandy mengungkapkan penjualan mobil bekas relatif stagnan sepanjang kuartal satu (Januari-Maret) 2022.
"Sampai di Q1 kita melihat bahwa memang penjualan mobil bekas itu agak stagnan Tapi itu kan karena mungkin ada seasonal untuk Lebaran (Idul Fitri)," ujarnya dalam paparan publik, Selasa, 24 Juni 2025.
Meski begitu Jerry menilai, mobil bekas tetap menjadi solusi bagi masyarakat yang membutuhkan kendaraan namun memiliki kesanggupan untuk memboyong mobil baru.
"Kami melihat nett off dari customer yang kesulitan untuk membeli mobil baru karena ada kenaikan harga yang cukup signifikan, akan beralih ke mobil bekas," ucapnya.
Lebih lanjut, perusahaan dengan kode saham ASSA ini akan memantau perkembangan bisnis mobil bekas dalam periode kuartal dua (April-Juni) tahun ini.
Jerry menyebut, pasar mobil bekas tetap memiliki peluang positif di tengah fenomena penurunan penjualan mobil baru, hal ini menjadi pemicu peralihan konsumen dalam memboyong kendaraan seken.
"Kita akan melihat fenomenanya atau performanya di Q2 ini. Jadi kalau kami, mengantisipasi bahwa penjualan mobil bekas pun juga akan mengalami stagnasi walaupun tadi ada nett off dari customer yang berpindah dari mobil baru ke mobil bekas," ungkapnya.
"Juga ada downside di mana kita melihat ada penurunan dari buying power dari customer. Jadi kita tahun ini kita masih cukup optimis melihat bahwa pasar mobil bekas atau penjualan mobil bekas masih cukup stabil walaupun tidak ada growth, tapi akan stabil," sambung Jerry.
Penjualan Mobil Bekas Nasional
Sepanjang tahun ini, Jerry menyatakan bahwa jumlah transaksi mobil bekas dari Caroline.id belum bisa dipublikasikan secara rinci.
Namun, ia memastikan, tingkat penjualan mobil bekas di Indonesia terhitung lebih impresif dibandingkan unit baru.
"Untuk market mobil bekas sejujurnya kita juga belum memperoleh data yang valid soal berapa jumlah yang ditransaksikan di Indonesia selama setahun. Tapi dari beberapa sumber, kita memperoleh data kira-kira sekitar 1,5 sampai 2 kali unit yang diperdagangkan di mobil bekas dibandingkan dengan penjualan mobil baru," paparnya.
Dari perkiraan tersebut, penjualan mobil bekas di Indonesia tahun 2024 bisa mencapai hingga 1,7 juta unit.
"Jadi kalau diumpamakan penjualan mobil baru tahun lalu 850, kita perkirakan maksimum atau average dua kali lipat. Jadi sekitar 1,6-1,7 unit yang diperdagangkan," kata Jerry.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil baru di Indonesia per Januari sampai Desember 2024, membukukan jumlah 865.723 unit atau merosot 13,9 persen dari tahun 2023 yang mampu mencapai 1.005.802 unit.
Jumlah penjualan tersebut adalah dari sisi wholesales atau distribusi dari pabrik ke dealer. Sementara dalam penjualan ritel (dari dealer ke konsumen), terdapat 889.680 unit mobil baru yang laku di pasaran selama tahun 2024.
Perolehannya juga anjlok 10,9 persen dibandingkan tahun 2023 yang mampu menjual 998.059 unit.
Pangsa Pasar Caroline.id di Pasar Mobil Bekas
Menurut Jerry, ceruk pasar mobil bekas masih terus digali oleh pihaknya melalui Caroline.id. Tanpa menyebut angka atau persentase, Caroline.id disebut masih memiliki pangsa pasar yang kecil dan akan terus dikembangkan dalam bisnis tersebut.
"Kalau melihat dari situ market share-nya Caroline itu masih sangat kecil. Jadi potensinya masih sangat besar. Tapi kita juga mengambil langkah yang tidak agresif, kita sangat konservatif untuk memperbesar market share kita," jelas Jerry
Tahun ini, Caroline.id ditargetkan bisa menjual 5.000 unit mobil bekas yang didukung dengan langkah perluasan jaringan.
"Tahun lalu Caroline memperdagangkan sekitar 3.500 sampai 3.600 unit. Tahun ini kita berharap bisa tumbuh ke sekitar 5.000, sejalan dengan perluasan network atau cabang dari Caroline.id," tutup Jerry.
Dalam situs resminya, Caroline.id telah memiliki 18 jaringan showroom mobil bekas yang tersebar di sejumlah wilayah, mulai dari Jakarta, Depok, Tangerang, Tangerang Selatan, Cimahi, Bekasi, Bogor, Bandung, hingga Karawang.(*)