KABARBURSA.COM - Di tengah tingginya minat dan permintaan mobil bekas, layanan Toyota Trust hadir sebagai solusi bagi mereka yang mencari mobil bekas berkualitas dengan proses transaksi yang aman dan transparan.
Toyota Trust menawarkan pilihan garansi demi menjamin kualitas mobil bekas yang dijual kepda konsumen. Sejak pertama kali hadir di Pekanbaru pada 2016, Toyota Trust terus memperluas jangkauannya ke berbagai wilayah di Indonesia. Mulai dari Jakarta, Bandung, Medan, Makassar, dan Semarang.
Dengan mengusung tagline "Terpercaya di Setiap Perjalanan", Toyota Trust berusaha menghadirkan mobil bekas Toyota yang telah melewati proses seleksi ketat dan memenuhi standar kualitas tinggi dari sebelum, ketika dan setelah konsumen melakukan pembelian mobil bekas.
Marketing Director PT Toyota-Astra Motor (TAM) Jap Ernando Demily mengatakan, Toyota Trust tidak hanya menawarkan mobil bekas berkualitas saja, tetapi juga pilihan garansi kepada pelanggan.
“Toyota Trust memberikan layanan jual-beli mobil bekas Toyota yang berkualitas dan terpercaya sebagai bentuk komitmen atas produk yang dipasarkan. Toyota juga menghadirkan beberapa pilihan garansi sebagai solusi memenuhi kebutuhan pelanggan yang lebih spesifik,” ujarnya dalam keterangan resmi yang dikutip, Kamis, 27 Maret 2025.
Lebih lanjut, Toyota Trust juga menawarkan keunggulan lainnya yang mempengaruhi kondisi mobil bekas yang dijualnya seperti halnya sistem inspeksi ketat yang dilakukan oleh inspektor Toyota di 213 titik pemeriksaan.
Proses inspeksi ini, memastikan kendaraan yang dipasarkan bebas dari kerusakan akibat kecelakaan atau banjir, serta memiliki dokumen yang sah.
Sebagai bentuk keterbukaan kepada konsumen, Toyota Trust juga menyediakan Form Transparansi yang berisi evaluasi secara detail mengenai kondisi kendaraan. Formulir ini akan membantu pelanggan memahami kondisi mobil secara objektif, sehingga mereka dapat membuat keputusan pembelian yang lebih efektif dan tepat.
Selain itu, sistem ini juga diklaim meningkatkan kredibilitas sales advisor dan jaringan dealer resmi Toyota.
Layanan Purna Jual Toyota Trust
Untuk memberikan kemudahan pembelian mobil bekas kepada pelanggan, Toyota Trust bekerja sama dengan lembaga pembiayaan (leasing) yang menawarkan paket kredit fleksibel sesuai kebutuhan masyarakat.
Selain itu, pelanggan yang membeli mobil bekas di Toyota Trust juga dapat menikmati layanan servis berkala di jaringan bengkel resmi Toyota di seluruh Indonesia.
Pelanggan Toyota Trus juga dapat memanfaatkan layanan di 39 jaringan Bengkel OtoXpert yang dioperasikan oleh jaringan dealer Toyota. Bengkel ini menawarkan suku cadang alternatif T-OPT, yang memiliki harga lebih terjangkau tanpa mengorbankan kualitas Toyota.
Toyota Trust juga menghadirkan program garansi yang memberikan perlindungan ekstra kepada para konsumen mobil bekas. Terdapat dua garansi yang ditawarkan, yakni:
1. Garansi Perdana Ekstra
Program garansi ini berlaku untuk mobil bekas Toyota dengan usia maksimal 4 tahun dan memiliki odometer 100.000 km (kilometer). PT Toyota-Astra Motor (TAM) melalui jaringan bengkel resmi di seluruh Indonesia, akan memberikan perbaikan atau penggantian atas komponen yang termasuk dalam skema garansi yang tidak berfungsi dengan baik atau rusak secara gratis selama 1 tahun atau 20.000 km.
2. Garansi Utama
Program garansi ini berlaku untuk mobil bekas Toyota dengan usia maksimal 8 tahun dan memiliki odometer lebih tinggi lagi yaitu 150.000 km. TAM melalui jaringan bengkel resminya di seluruh Indonesia, memberikan jaminan atas mesin dan transmisi kendaraan selama 1 tahun atau 20.000 km. Garansi ini dapat dinikmati di berbagai cabang Toyota Trust, termasuk di Jakarta, Tangerang Selatan, Bandung, Medan, Padang, Makassar, hingga Bali.
Dengan berbagai program garansi hingga layanannya, Toyota Trust berharap dapat membantu mendapatkan unit mobil bekas yang lebih aman dan transparan.
“Garansi merupakan salah satu nilai penting yang diberikan oleh produsen kendaraan bermotor sebagai jaminan timbal balik produk yang dipasarkan. Toyota Trust sendiri menjalankan tahapan yang ketat, jujur, dan transparan dalam penjualan mobil bekas Toyota. Mulai dari memilih produk, menyeleksi, memperbaiki, sampai memasarkannya, semua dijalankan dengan standar yang sama dan dapat dipercaya,” ujar Ernando.
Menanti Kehadiran Toyota Veloz Hybrid
Toyota Veloz Hybrid menjadi salah satu calon mobil baru Toyota di Tanah Air. Kemunculan Veloz Hybrid cukup potensial, sebab Toyota sedang gencar menggiatkan hybrid sebagai teknologi elektrifikasi andalannya untuk pasar otomotif Indonesia.
Salah satu contohnya lewat Toyota Kijang Innova Zenix HEV (Hybrid Electric Vehicle) serta Yaris Cross HEV yang sudah diproduksi secara lokal dengan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) masing-masing sebesar 83 dan 74 persen. Kedua model mobil hybrid Toyota tersebut juga telah diekspor ke berbagai negara.
Kembali ke Veloz Hybrid, sinyal kehadirannya menguat setelah terdaftarnya kode kendaraan W102RE-LBVFJ 1.5 Q HV CVT dan W102RE-LBVEJ 1.5 O HV CVT TSS di Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 8 tahun 2024 Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor, dan Pajak Alat Berat tahun 2024.
Kode tersebut disertai NJKB (Nilai Jual Kendaraan Bermotor) yang masing-masing sebesar Rp264 juta dan Rp284 juta. Di samping itu, kehadiran calon mobil baru yang diperkirakan Toyota Veloz Hybrid ini semakin positif, sebab W102RE merupakan kode produksi untuk model Toyota Veloz.
Menjawab indikasi tersebut, Bob Azam selaku Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) mengatakan bahwa pihaknya berharap bisa menerapkan varian teknologi hybrid pada seluruh lini produk kendaraannya.
“Doakan saja. Semua orang sudah tahu kami mengarah ke sana (hybrid). Jadi bukan hanya Veloz, tapi semua model kami harapkan ada model hybrid-nya,” ujarnya kepada media di Jakarta, Selasa, 18 Maret 2025.
Meski begitu, Toyota bakal berupaya untuk memproduksi lokal beberapa model serta mempertahankan TKDN produk kendaraannya.
Selain itu Toyota juga ingin memperkuat ekosistem dan komponen pendukung kendaraan mobil hibridanya.
"Tunggu tanggal mainnya. Karena kami harus membangun ekosistem seperti baterai dan komponen elektrifikasi lainnya. Dan yang terpenting, ekosistemnya terbentuk, karena kami tidak mau ketika (mobilnya) sudah hybrid, tapi lokalisasinya (TKDN) menurun," jelas Bob. (*)