INFOGRAFIS Indikator Aneh Tapi Nyata

KABARBURSA.COM - Di tengah dominasi angka-angka makroekonomi yang kaku, sejumlah indikator tak lazim justru menawarkan cara unik untuk membaca denyut perekonomian global. Indeks Pakaian Dalam Pria (Men’s Underwear Index), misalnya, yang dipopulerkan oleh mantan Ketua The Fed Alan Greenspan, mencerminkan kepercayaan konsumen: dalam masa krisis, penjualan pakaian dalam pria cenderung menurun karena dianggap bukan prioritas, sebagaimana tercatat saat resesi 2008 dan pandemi COVID-19. Sementara itu, Big Mac Index buatan The Economist menunjukkan bahwa pada 2025, harga Big Mac di Indonesia ($2,46) jauh lebih murah dibanding di AS ($5,79), mengindikasikan bahwa nilai tukar rupiah masih undervalued sekitar 57% terhadap dolar. Di sisi lain, Lipstick Index mengungkap bahwa saat ekonomi lesu, penjualan kosmetik justru melonjak, seperti peningkatan 11% produk kecantikan di Inggris tahun 2023 — tren yang juga tercermin di Indonesia. Bahkan dunia fashion pun tak lepas dari sorotan ekonomi: Hemline Index menyebut bahwa panjang rok wanita mencerminkan kondisi ekonomi, di mana rok mini berjaya saat ekonomi menggeliat dan rok panjang mendominasi kala resesi, meski teori ini menuai kritik karena tak mempertimbangkan dinamika tren mode. Meskipun terkesan absurd, keempat indikator ini menunjukkan bahwa ekonomi tak selalu bicara soal angka—kadang ia terungkap dari laci pakaian, meja makan cepat saji, dan cermin rias.