INFOGRAFIS Jejak Nilai Tukar Rupiah dari 1998 ke 2025

KABARBURSA.COM - Nilai tukar rupiah mengalami perjalanan panjang dan penuh gejolak sejak krisis moneter 1998, saat rupiah anjlok dari Rp2.400 ke Rp16.000 per dolar AS. Krisis yang dipicu pelepasan kurs tetap dan instabilitas politik itu memaksa Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga tajam dan melakukan intervensi pasar, meski efeknya terbatas. Setelah melewati masa pemulihan tahun 2000-an, BI mulai menerapkan kebijakan inflation targeting dan sistem floating exchange rate yang terkendali. Namun krisis global 2008 dan gejolak taper tantrum 2013 kembali menekan rupiah, memaksa BI menaikkan suku bunga dan mengintervensi pasar obligasi dan valuta asing.
Memasuki era 2015–2025, rupiah cenderung lebih stabil meski tetap rentan terhadap dinamika global seperti pandemi COVID-19 dan kebijakan suku bunga The Fed. Pada masa pandemi, rupiah sempat menyentuh Rp16.500/USD sebelum kembali stabil di kisaran Rp14.000–15.000. Tahun 2022–2023, tekanan global membuat rupiah menyentuh Rp15.700, namun BI merespons dengan kebijakan triple intervention dan memperluas kerja sama swap bilateral. Pada 2024–2025, BI mulai memperkuat infrastruktur digital termasuk pengembangan Digital Rupiah, sebagai langkah strategis menjaga stabilitas nilai tukar di tengah ketidakpastian global.