KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat ke level 7.496.843 atau naik sebesar 0,01 persen pada perdagangan Senin, 7 Oktober 2024. Mengutip RTI Business, 212 saham terpantau menguat, 108 saham melemah, dan 223 saham mengalami stagnan.
Adapun saham-saham yang bertengger di posisi top gainers pada pagi ini di antaranya:
- PT Menggung Polahraya Tbk (MANG): naik +9,71 persen
- PT Natura City Development Tbk (CITY): naik +7,50 persen
- PT TBS Energy Utama Tbk (TOBA): naik +6,03 persen
- PT Mineral Sumberdaya Mandiri Tbk (AKSI): naik +5,83 persen
- PT Alfa Energi Investama Tbk (FIRE): naik +5,36 persen
Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan di antaranya:
- PT Agro Yasa Lestari Tbk (AYLS): turun -7,14 persen
- PT Global Sukses Solusi Tbk (RUNS): turun -5,00 persen
- PT Green Power Group Tbk (LABA): turun -3,23 persen
- PT Woori Finance Indonesia Tbk (BPFI): turun -3,12 persen
- PT Estee Gold Feet Tbk (EURO): turun -2,79 persen
Sementara itu, mengutip riset dari Research Team PT Reliance Sekuritas Tbk, bursa Asia pada pagi ini telah diperdagangkan menguat. Saat laporan ini ditulis, Indeks Nikkei 225 diperdagangkan menguat +2.17 persen, sedangkan Indeks Kospi diperdagangkan menguat +0.66 persen.
Di sisi lain, Research Team PT Reliance Sekuritas memproyeksikan IHSG akan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat, dengan support pada level 7,460 dan resistance pada level 7,619.
Diprediksi Rebound Pekan Ini
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi berpotensi rebound pada perdagangan pekan ini setelah ditutup melemah pada Jumat, 4 Oktober 2024. Pengamat pasar modal William Hartanto, memandang IHSG kemungkinan akan mengalami rebound di pertengahan pekan depan. Meski begitu, dia mengakui jika IHSG masih akan melemah di awal minggu mendatang.
“Untuk pekan depan diperkirakan ada potensi rebound yang terjadi di pertengahan pekan depan. Jadi, kemungkinannya sampai awal pekan depan masih melemah,” kata William kepada Kabarbursa.com, Sabtu, 5 Oktober 2024.
William memperkirakan, pelemahan IHSG awal pekan ini semakin terbatas. Hal inilah yang akan membuat IHSG akan rebound di pertengahan pekan selanjutnya.
Peningkatan Transaksi Harian Bursa
IHSG selama periode 30 September-4 Oktober 2024 ikut mengalami perubahan sebesar 2,61 persen.
“Perubahan terjadi pada IHSG selama sepekan sebesar 2,61 persen, menjadi 7.496,091 dari 7.696,916 pada pekan lalu,” tulis BEI dalam keterangannya.
BEI juga mencatat peningkatan tertinggi pada rata-rata nilai transaksi harian yang sebesar 19,35 persen, menjadi Rp19,53 triliun dari Rp16,36 triliun pada pekan sebelumnya.
Kemudian, rata-rata volume transaksi harian Bursa turut mengalami peningkatan sebesar 5,46 persen, menjadi 25,24 miliar lembar saham dari 23,94 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya.
Selanjutnya, kapitalisasi pasar bursa juga mengalami perubahan sebesar 2,67 persen, menjadi Rp12.531 triliun dari Rp12.875 triliun pada pekan lalu.
“Rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa selama sepekan turut mengalami perubahan 4,38 persen, menjadi 1,27 juta kali dari 1,33 juta kali transaksi pada pekan yang lalu,” tulis BEI.
Lebih lanjut, BEI melaporkan pergerakan investor asing kemarin mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp521 miliar dan sepanjang 2024 investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp47,87 triliun.
Transisi Pemerintahan Baru
Perdagangan saham Indonesia akan mendapat angin segar dari agenda besar transisi pemerintahan. Diketahui, bulan ini akan ada dua agenda besar yang sangat berpengaruh bagi masa depan bangsa, yaitu pelantikan anggota DPR dan DPD RI pada 1 Oktober 2024, serta pelantikan Presiden serta Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang akan dilaksanakan pada 20 Oktober mendatang.
Head Customer Literation and Education Kiwoom Sekuritas Oktavianus Audi, mengatakan pasar saham Indonesia sedang menemukan tren positifnya meskipun di akhir September kemarin ditutup merah. Apalagi, belakangan ini sentimen yang mempengaruhi IHSG mayoritas berasal dari eksternal, seperti adanya stimulus dari Bank Central China.
Selain itu, adanya rilis kinerja emiten pada kuartal ketiga akan semakin mendorong sentimen positif IHSG.
“Stimulus ini yang membuat terjadinya inflow ke pasar China sangat deras dan di Indonesia kalau kita lihat kemarin untuk transaksi dalam satu pekan terakhir sudah terjadi outflow lebih dari Rp7 triliun. Kemudian, kita juga bisa berkaja dari tren tahun ke tahun, bahwa kinerja IHSG pada Oktober sepanjang lima tahun terakhir cukup baik,” ujar dia kepada Kabarbursa.com, Selasa, 1 Oktober 2024.
Itulah mengapa Audi begitu optimistis IHSG bisa menguat pada bulan ini. “Kalau melihat di bulan Oktober atau dalam lima tahun terakhir, secara trend memang dalam bulan Oktober 60 persen probabilitas IHSG bisa menghijau,” tutur dia.
Sentimen-sentimen eksternal tersebut tidak hanya memberikan tren positif, tetapi juga membuat gejolak di bursa.
“Kami menyadari betul faktor-faktor internal dalam negeri akan memberikan sentimen positif. Saham perbankan diprediksi masih akan menjadi motor penggerak IHSG pada Oktober ini apalagi sejak Agustus kemarin, kinerja perbankan terbilang positif. Jadi saya optimis IHSG di bulan ini kemungkinan masih bisa terdorong lagi,” ucapnya.(*)