Bandar Tambah Muatan di CINT, Harga Melonjak Dua Digit

KABARBURSA.COM – Saham PT Chitose International Tbk (CINT) bergerak agresif pada perdagangan Jumat pagi, 21 November 2025. 

Hingga pukul 09.30 WIB, harga saham melonjak ke level 230 atau naik 22,34 persen dibanding penutupan sebelumnya di 188. Kenaikan dua digit ini berlangsung seiring munculnya sinyal akumulasi kuat dari pelaku besar yang terpantau sejak awal sesi.

Pergerakan harga langsung meningkat selepas pembukaan. Saham CINT dibuka di 191 lalu bergerak stabil menuju 200-an, sebelum menembus rentang atas dan menyentuh level tertinggi harian 234. Lonjakan ini terjadi cepat dalam kurun kurang dari satu jam pertama perdagangan. 

Nilai transaksi tercatat sekitar Rp2,7 miliar, sementara volume mencapai 15,2 juta saham atau lebih dari enam kali lipat rata-rata harian 2,36 juta saham.

Indikasi akumulasi juga terlihat pada posisi harga terhadap rata-rata bergerak. Data screener menunjukkan Price MA5 berada di 193,8, Price MA10 di 191,9, Price MA20 di 179,2, dan Price MA50 di 165,8. 

Dengan harga diperdagangkan stabil di atas 220, struktur tren teknikal jangka pendek hingga menengah mengarah kuat ke zona bullish. Harga yang berada jauh di atas moving average memperlihatkan kekuatan momentum beli yang terbentuk sejak sesi pembukaan.

Data perdagangan Stockbit menempatkan CINT sebagai satu dari 11 saham dengan aliran akumulasi terbesar pada sesi pagi. Bandar Value tercatat di 17,93 miliar, sementara Bandar Value MA10 berada di 17,90 miliar. 

Selisih tipis ini menunjukkan konsistensi akumulasi dalam rentang waktu yang cukup panjang. Selain itu, indikator Bandar Accum/Dist berada di 19,25, mengindikasikan tekanan distribusi belum dominan meskipun harga telah melonjak signifikan.

Orderbook memperlihatkan struktur permintaan yang solid. Pada rentang bid 208 hingga 226, antrean mencapai total 29.530 lot. Sementara total offer hanya 24.790 lot. 

Penumpukan bid dalam jumlah besar pada beberapa level harga kunci menjadi petunjuk bahwa pelaku besar menjaga likuiditas pembelian sekaligus menopang harga di rentang bawah. Kondisi ini umum terlihat ketika saham memasuki fase markup awal, di mana dominasi pembeli lebih kuat daripada upaya pelepasan barang.

Detail frekuensi transaksi juga mendukung pola tersebut. Pada sisi offer, pelepasan terbesar tercatat di rentang 232–234 dengan frekuensi yang tinggi, tetapi tetap terserap oleh volume bid yang aktif. 

Di sisi bid, level 226, 224, dan 222 menjadi area dengan slot permintaan paling rapat. Struktur ini menunjukkan pembeli tidak segan masuk ke harga yang lebih tinggi sepanjang sesi, menandakan sentimen positif yang cukup kuat.

Dari sisi broker summary, pola pembelian terlihat jelas. Broker BNI Sekuritas (NI) muncul sebagai pembeli terbesar, mencatat nilai beli sekitar Rp234,4 juta dengan total 12,3 ribu lot. Pembeli lain yang aktif adalah Mirae Asset Sekuritas Indonesia (YP) dengan sekitar Rp10,7 juta dan 544 lot, serta MNC Sekuritas (EP) yang masuk sebesar sekitar Rp6,6 juta dengan 330 lot. 

Ketiga broker ini memiliki pola beli berurutan sejak pembukaan, konsisten dengan aliran akumulasi yang muncul pada screener. 

Meskipun nilai beli YP dan EP tidak sebesar NI, keberadaan mereka memperkuat sinyal bahwa permintaan tidak hanya datang dari satu pelaku besar, tetapi dari kombinasi beberapa broker yang beroperasi dalam motif yang sama.

Lonjakan harga juga beriringan dengan peningkatan volume yang lebih tinggi dari rata-rata. Pada grafik intraday, kenaikan harga dari 200 menuju 230 terjadi seiring lonjakan transaksi pada beberapa titik waktu. Ini memperlihatkan perpindahan barang dalam jumlah besar pada level psikologis 220 dan 225. (*)