Logo
>

Bapanas Tetapkan HET Beras, Pengamat: SPHP Harus Dijaga

Ditulis oleh Hutama Prayoga
Bapanas Tetapkan HET Beras, Pengamat: SPHP Harus Dijaga

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Badan Pangan Nasional (Bapanas) menetapkan peraturan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk beras medium dan premium. Pengamat meminta Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dijaga.

    Pengamat Pertanian dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI), Khudori, menekankan yang perlu dipastikan kala HET beras ditetapkan permanen, penyaluran SPHP mesti dijaga pada level optimum oleh Bulog.

    Hal tersebut dilakukan, kata Khudori, berguna bagi warga yang daya belinya terbatas bisa mengakses beras SPHP.

    "Karena itu penting bagi Bulog untuk memastikan ketersediaan beras SPHP. Juga penyebarannya mesti meluas agar menjangkau seluas mungkin warga," jelas dia kepada Kabar Bursa, Selasa 10 Juni 2024.

    Lebih jauh Khudori mengatakan, sebetulnya tidak ada kebijakan baru lewat penetapan peraturan Bapanas ini.

    Khudori bilang, penetapan peraturan ini adalah mengubah kebijakan HET beras (premium dan medium) relaksasi dan HPP gabah relaksasi yg bersifat sementara jadi keputusan permanen.

    "Penetapan HET beras adalah bagian dari kebijakan untuk memastikan ketersediaan beras di pasar terjaga. Juga pelaku usaha tetap mendapatkan margin keuntungan yang memadai," ujar dia.

    Khudori berpandangan, jika HET beras dikembalikan ke posisi sebelum relaksasi, potensial beras aneka merek di pasar modern/ritel modern kembali hilang.

    Dia menambahkan, penetapan HPP gabah permanen juga sebagai bagian dari kebijakan untuk memastikan petani sebagai produsen terlindungi.

    "Kalau harga gabah jatuh di bawah HPP, pemerintah lewat Bulog akan membeli gabah itu. Tentu dengan persyaratan kualitas yang ada," pungkasnya.

    Perlu diketahui, penetapan HET beras Berdasarkan Perbadan Nomor 5 Tahun 2024. Dalam peraturan ini, maka kenaikan harga beras tingkat konsumen diatur berdasarkan wilayah.

    Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, mengatakan penyesuaian HER beras dilakukan demi menjaga stabilitas pasokan dan harga beras.

    Sebelumnya, Arief mengumumkan bahwa sebanyak 729 ribu ton beras dari Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) telah terealisasi ke konsumen sepanjang Januari hingga 29 Mei 2024.

    “Per 29 Mei, realisasi beras SPHP di tingkat konsumen telah mencapai 729 ribu ton dari target 1,2 juta ton pada 2024,” kata Arief dalam keterangannya di Jakarta, Senin 3 Juni 2024.

    Selain kepada konsumen, Arief juga menyebutkan bahwa realisasi beras SPHP ke ritel modern mencapai 50 ribu ton, dengan tiga penyalur utama yaitu Indomaret, Indogrosir, dan Alfamart.

    “Melalui Perum Bulog, Bapanas telah menugaskan pelaksanaan beras program SPHP baik di tingkat konsumen maupun ritel modern,” ujarnya.

    Arief menambahkan bahwa selain SPHP, pihaknya juga menjalankan program intervensi lainnya, yakni Gerakan Pangan Murah (GPM), yang menjadi instrumen utama untuk menstabilkan kondisi pangan nasional.

    Selama periode Januari hingga Mei, GPM telah dilaksanakan sebanyak 4.695 kali di 37 provinsi dan 410 kabupaten/kota.

    “Ini akan terus diintensifkan terutama menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Adha pada Juni,” tutur Arief.

    Jelang Idul Adha

    Lebih lanjut, Arief menyatakan bahwa pemerintah terus berupaya mewujudkan kestabilan pasokan dan kewajaran harga pangan pokok strategis, khususnya menjelang HBKN Idul Adha 2024.

    “Kami di Badan Pangan Nasional rutin melakukan analisa kondisi harga pangan secara nasional, termasuk di tingkat konsumen. Data harga-harga tersebut dihimpun dari 1.503 enumerator di seluruh Indonesia, mulai dari tingkat produsen, konsumen, hingga grosir,” ungkap Arief.

    Arief menekankan bahwa beras SPHP yang disalurkan pemerintah bertujuan untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan, serta memastikan akses masyarakat terhadap pangan tetap terjaga.

    Oleh karena itu, dia meminta para pedagang dan pelaku usaha untuk tidak mengoplos beras SPHP dan tidak menjualnya di atas harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan.

    Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi menyatakan bahwa sebanyak 643 ribu ton beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) telah disalurkan sejak Januari hingga pertengahan April 2024.

    “Dalam periode tersebut, beras SPHP yang telah didistribusikan mencapai 643 ribu ton. Bulog terus menjalin kerja sama dengan pengecer untuk memastikan titik penjualan tersebar luas dan dekat dengan konsumen akhir,” ujarnya di Jakarta.

    Dia menjelaskan bahwa penyaluran ini bertujuan untuk menjaga ketersediaan beras di berbagai ritel modern, kios, dan menjaga stabilitas harga agar tetap terjangkau oleh masyarakat.

    “Kami mendapat tugas dari pemerintah untuk menyalurkan minimal 1,2 juta ton beras SPHP sepanjang tahun ini. Sementara stok beras di gudang Bulog hingga 17 April 2024 mencapai 1,26 juta ton,” tambahnya.

    Beras program SPHP merupakan beras dari cadangan pemerintah yang disalurkan melalui skema subsidi dengan harga sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp10.900 per kilogram.

    Bayu menegaskan bahwa beras SPHP yang didistribusikan Bulog adalah beras berkualitas. Beras ini memiliki ciri khusus seperti logo Badan Pangan Nasional dan Bulog di kemasannya. (yog/prm)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Hutama Prayoga

    Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

    Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.