KABARBURSA.COM - Bank Indonesia (BI) menilai surplus neraca perdagangan Indonesia pada September 2025 menjadi faktor penting dalam memperkokoh ketahanan eksternal perekonomian nasional.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis mencatat, neraca perdagangan Indonesia kembali mencatatkan surplus sebesar 4,34 miliar dolar AS, melanjutkan capaian surplus pada Agustus 2025 yang mencapai 5,49 miliar dolar AS.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa, menegaskan bahwa ke depan, BI akan terus memperdalam sinergi kebijakan bersama pemerintah dan otoritas terkait.
Kolaborasi lintas lembaga ini diarahkan untuk memperkuat ketahanan eksternal serta menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional agar tetap berkelanjutan.
Surplus neraca perdagangan yang berlanjut pada September 2025 terutama ditopang oleh kinerja positif neraca nonmigas yang tetap solid.
Pada periode tersebut, neraca perdagangan nonmigas mencatatkan surplus 5,99 miliar dolar AS, seiring kuatnya ekspor nonmigas yang menembus 23,68 miliar dolar AS.
Kinerja ekspor nonmigas ini banyak didorong oleh komoditas berbasis sumber daya alam, seperti logam mulia, perhiasan/permata, serta produk manufaktur seperti besi dan baja, dan mesin serta perlengkapan elektrik.
Dari sisi negara tujuan, Tiongkok, Amerika Serikat, dan India masih menjadi kontributor utama terhadap ekspor Indonesia.
Sementara itu, defisit neraca perdagangan migas tercatat menurun menjadi 1,64 miliar dolar AS pada September 2025, sejalan dengan penurunan impor migas yang lebih tajam dibandingkan penurunan ekspor migas.(*)