Logo
>

Big Banks Perkuat IHSG Sesi I, Berlanjut hingga Penutupan?

Ditulis oleh Yunila Wati
Big Banks Perkuat IHSG Sesi I, Berlanjut hingga Penutupan?

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di sesi pertama perdagangan Jumat, 20 Desember 2024, mengalami penguatan tipis, sebesar 0,36 persen atau naik 18 poin dari posisi pembukaan di level 6.977 menjadi 6.995. Akankah sesi yang positif ini berlanjut hingga penutupan sore nanti?

    Selama sesi pagi, IHSG sempat menyentuh titik tertinggi di 7.017 yang berada di zona hijau, sementara level terendahnya berada di 6.931 di zona merah. Pergerakan ini menunjukkan dinamika pasar yang cukup aktif sepanjang sesi pertama perdagangan.

    Total sebanyak 286 emiten berada di zona hijau, mengindikasikan penguatan, sementara 253 emiten melemah, dan 225 emiten stagnan. Penguatan IHSG secara keseluruhan ditopang oleh kinerja positif dari beberapa sektor utama.

    Sektor properti memimpin penguatan dengan kenaikan 0,45 persen ke level 742. Sektor teknologi juga mencatatkan hasil positif dengan kenaikan 0,34 persen ke level 3.992, disusul oleh sektor energi yang tumbuh 0,38 persen ke level 2.633.

    Sektor konsumer non-primer mengalami kenaikan 0,23 persen ke level 705, sementara sektor keuangan mencatatkan penguatan tipis sebesar 0,09 persen menjadi 1.382.

    Namun, pergerakan IHSG tidak sepenuhnya diwarnai optimisme. Lima sektor mengalami pelemahan, dengan sektor industri mencatat koreksi terbesar sebesar 0,65 persen ke level 1.017. Koreksi juga terjadi pada sektor transportasi yang turun 0,3 persen ke level 1.266, serta sektor infrastruktur yang melemah 0,45 persen menjadi 1.423. Sektor kesehatan turut terkoreksi 0,56 persen ke level 1.347, sementara sektor bahan baku dan konsumer primer masing-masing turun 0,08 persen ke level 1.238 dan 815.

    Dari sisi nilai transaksi, lima emiten mencatatkan aktivitas perdagangan paling tinggi selama sesi pertama. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) berada di urutan teratas dengan nilai transaksi mencapai Rp423,35 miliar, disusul oleh PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang mencatat transaksi senilai Rp304,23 miliar.

    PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) berada di posisi ketiga dengan nilai transaksi Rp245,48 miliar. Sementara itu, PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) masing-masing mencatat transaksi sebesar Rp149,93 miliar dan Rp137,75 miliar.

    Meski perdagangan menunjukkan tren positif, pelaku pasar tetap dihadapkan pada tantangan yang bervariasi di masing-masing sektor. Kinerja sektor-sektor yang menguat, terutama properti dan teknologi, diharapkan mampu menjaga momentum kenaikan IHSG hingga penutupan pasar. Di sisi lain, sektor industri dan infrastruktur yang melemah memerlukan perhatian khusus, terutama bagi investor yang melakukan diversifikasi portofolio.

    Pasar yang bergerak dinamis ini mencerminkan sentimen investor yang tetap berhati-hati namun optimis menjelang akhir tahun, terutama dengan kondisi ekonomi global dan domestik yang terus berkembang.

    IHSG Rebound

    IHSG membuka perdagangan sesi I, dengan catatan positif, menguat 0,34 persen atau bertambah 24 poin ke level 7.001 dari posisi pembukaan di level 6.977. Penguatan ini terjadi setelah IHSG mengalami koreksi tajam sebesar 1,84 persen pada perdagangan sebelumnya, sehingga menciptakan momentum pemulihan bagi pelaku pasar.

    Sejak awal sesi, IHSG konsisten berada di zona hijau, dengan level tertinggi yang berhasil dicapai sejauh ini adalah 7.017, dan level terendah berada di 6.980.

    Optimisme terlihat di bursa dengan 286 emiten mengalami penguatan, sementara hanya 115 emiten yang mencatatkan penurunan, dan 171 emiten bertahan stabil. Pergerakan positif ini ditopang oleh penguatan di hampir semua sektor saham, kecuali sektor industri yang sedikit melemah 0,05 persen ke level 1.023.

    Sektor energi memimpin penguatan dengan lonjakan signifikan sebesar 1,04 persen ke level 2.651, mencerminkan respons positif investor terhadap prospek sektor ini. Sektor properti juga menunjukkan performa kuat dengan kenaikan 0,86 persen ke level 745, menjadi salah satu sektor yang menarik perhatian dalam sesi perdagangan pagi. Infrastruktur, yang sering kali mencerminkan pembangunan dan investasi fisik, mencatatkan kenaikan sebesar 0,5 persen ke level 1.436.

    Sektor transportasi turut mengalami penguatan sebesar 0,41 persen ke level 1.275, diikuti oleh sektor bahan baku yang meningkat 0,44 persen ke level 1.242. Sementara itu, sektor teknologi mencatatkan kenaikan moderat sebesar 0,24 persen ke level 3.988. Sektor kesehatan juga berhasil naik tipis ke level 1.355, menunjukkan stabilitas yang menjanjikan di tengah pergerakan pasar yang fluktuatif.

    Konsumen primer dan non-primer, sebagai sektor defensif, mencatatkan pertumbuhan masing-masing sebesar 0,17 persen ke level 817 dan 0,23 persen ke level 705. Kinerja positif ini menandakan bahwa minat beli investor masih cukup solid, terutama menjelang akhir tahun ketika belanja konsumen cenderung meningkat.

    Dari sisi transaksi, lima emiten menjadi perhatian utama dalam sesi pagi ini. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mencatatkan nilai transaksi tertinggi senilai Rp152,96 miliar, diikuti oleh PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan nilai transaksi Rp86,88 miliar. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) berada di posisi ketiga dengan transaksi sebesar Rp71,53 miliar. Sementara itu, PT Propertindo Mulia Investama Tbk (MDIY) dan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) masing-masing mencatatkan transaksi sebesar Rp35,17 miliar dan Rp26,38 miliar.

    Momentum rebound ini mencerminkan kepercayaan diri investor dalam menghadapi tekanan sebelumnya, sekaligus memberi peluang pada sektor-sektor utama untuk tetap menarik perhatian di tengah volatilitas pasar. Dukungan dari sektor energi dan properti diharapkan mampu menjaga tren positif IHSG hingga penutupan perdagangan, dengan optimisme akan pemulihan lebih luas di pasar modal Indonesia.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79