KABARBURSA.COM - Harga Bitcoin masih menemui kesulitan untuk mendekati level tertinggi sepanjang masa di level US$ 75.000 dan masih dalam fase konsolidasi. Pada Jumat 7 Juni 2024, BTC bahkan sempat merosot di bawah US$ 70.000. Namun, pada perdagangan Senin 10 Juni 2024 pukul 15.30 WIB, menurut data dari CoinmarketCap, harga Bitcoin mengalami kenaikan sebesar 0,20 persen menjadi US$ 69.467.
Menurut Fyqieh Fachrur, seorang trader dari Tokocrypto, secara teknikal, zona dukungan saat ini sekitar US$ 69.000 telah mencegah Bitcoin dari penurunan kembali ke level US$ 60.000. Dia juga memperkirakan bahwa BTC dapat mencapai level resistensi di atas US$ 72.000, membawa harga menuju rekor tertinggi di US$ 75.000.
"Dalam pekan ini, kita dapat melihat momentum penting bagi kelanjutan reli Bitcoin. Saya memperkirakan bahwa harga Bitcoin dapat mencapai level tertinggi baru, sesuai prediksi sebelumnya, hingga US$ 75.000," kata Fyqieh, Senin 10 Juni 2024.
Fyqieh juga menambahkan bahwa dalam suasana pasar yang bergejolak, para investor kripto akan terus memantau data inflasi utama, terutama Indeks Harga Konsumen (CPI) AS untuk bulan Mei yang akan dirilis pada Rabu 12 Juni 2024. Data CPI ini dianggap sebagai indikator kunci untuk memahami tingkat inflasi saat ini di AS.
Meskipun diharapkan bahwa suku bunga The Fed akan tetap tidak berubah, pernyataan dari bank sentral tersebut akan memberikan gambaran mengenai langkah-langkah kebijakan di masa depan. Beberapa pengamat pasar kripto sebelumnya memperkirakan setidaknya dua penurunan suku bunga oleh The Fed tahun ini, dengan perkiraan kuat pada bulan November.
Fyqieh menekankan bahwa pernyataan The Fed akan memainkan peran penting dalam membentuk kinerja pasar kripto di minggu ini. Selain itu, setelah Bank Sentral Eropa (ECB) memutuskan untuk memangkas suku bunga, optimisme di pasar kripto meningkat. Beberapa pengamat bahkan memperkirakan bahwa langkah serupa akan diambil oleh The Fed dalam waktu dekat.
Dengan berbagai faktor ini, Fyqieh menyatakan bahwa saat ini Bitcoin menunjukkan sinyal bullish yang kuat dengan posisinya di atas Exponential Moving Average (EMA) 50-day dan 200-day. Ini mengindikasikan bahwa harga BTC cenderung untuk terus naik.
Dia menegaskan bahwa jika Bitcoin berhasil menembus level US$ 70.000, ini bisa menjadi pemicu untuk mencapai rekor tertinggi. Fyqieh bahkan menyatakan bahwa jika BTC berhasil melampaui US$ 71.992, ada potensi besar untuk mencapai rekor tertinggi baru di US$ 73.808.
Secara keseluruhan, meskipun kondisi pasar saat ini memberikan optimisme bagi Bitcoin, para investor harus tetap waspada terhadap faktor-faktor eksternal yang dapat mempengaruhi pergerakan harga. (*)