Logo
>

DOID Geber Ekspansi, Akuisisi Saham 29Metals Senilai Rp623 Miliar

Ditulis oleh Syahrianto
DOID Geber Ekspansi, Akuisisi Saham 29Metals Senilai Rp623 Miliar

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) mengumumkan partisipasi dalam penerbitan saham baru oleh 29Metals Limited, perusahaan tambang yang terdaftar di Bursa Efek Australia (ASX).

    Berdasarkan keterbukaan informasi perusahaan, Sekretaris Perusahaan DOID Olga Oktavia Patuwo mengatakan bahwa 29Metals mengumumkan rencana penerbitan saham baru senilai AUD180 juta pada Selasa, 3 Desember 2024.

    "Bukit Makmur Mandiri Utama Pte. Ltd. (BUMA SG), anak usaha tidak langsungnya DOID, akan berpartisipasi penuh dengan menyerap saham senilai AUD62,07 juta (sekitar Rp623 miliar) pada harga AUD0,27 per saham dari penawaran hak memesan efek secara pro-rata yang tidak dapat ditarik kembali (Entitlement Offer)," kata Olga pada Rabu, 4 Desember 2024.

    Setelah penyelesaian transaksi ini, BUMA SG bersama afiliasinya, BUMA Australia Pty. Ltd., diproyeksikan akan memiliki 19,9 persen saham 29Metals.

    "Langkah ini memperkuat posisi Delta Dunia Makmur dalam ekspansi bisnis internasional, terutama di sektor tambang logam dasar," imbuh Olga.

    Manajemen memastikan bahwa transaksi ini bukan merupakan transaksi afiliasi atau transaksi yang menimbulkan benturan kepentingan, sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK No. 42/POJK.04/2020. Selain itu, transaksi ini juga tidak dikategorikan sebagai transaksi material berdasarkan Peraturan OJK No. 17/POJK.04/2020.

    Selain itu, Olga menuturkan, manajemen Delta Dunia Makmur menyatakan bahwa partisipasi dalam penerbitan saham 29Metals tidak memiliki dampak material terhadap operasional, hukum, kondisi keuangan, maupun kelangsungan usaha perusahaan.

    "Transaksi ini justru memberikan potensi sinergi jangka panjang bagi grup usaha," tegasnya.

    Kinerja Pendapatan-Laba DOID

    DOID membukukan kinerja yang stabil di semester I tahun 2024. DOID mencatat, volume batu bara Grup stabil pada 42 metrik ton (MT) secara tahunan (yoy).

    Akan tetapi, DOID mencatat pengupasan tanah (Overburden Removal) secara keseluruhan turun 5 persen sebesar 271 juta bank cubic meter (bcm) akibat curah hujan ekstrem yang terus berlanjut, yang memengaruhi tingkat produksi selama enam bulan terakhir.

    Diketahui, kondisi cuaca ekstrem berdampak pada industri pertambangan secara luas di Indonesia dan sektor-sektor lain di seluruh Asia, meski begitu kemampuan operasional dan adaptasi strategis DOID memastikan kemajuan yang berkelanjutan.

    Hal itu dapat dilihat dari peningkatan sebesar 12 persen yoy. Adapun pendapatan semester I – 2024 tetap stabil sebesar USD855 juta yoy. Akan tetapi, DOID mencatat Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) turun 9 persen yoy menjadi USD160 juta. Hal itu didorong oleh volume yang lebih rendah.

    Di sisi lain, DOID juga mencatat kerugian bersih sebesar USD27 juta pada semester I – 2024, bergeser dari laba bersih sebesar USD5 juta pada semester I – 2023. Adapun penurunan itu terjadi karena selisih kurs sebesar USD12 juta lantaran fluktuasi nilai tukar mata uang yang merugikan dari IDR dan AUD terhadap USD.

    Meski begitu, kerugian selisih kurs membaik pada kuartal II 2024, menurun dari USD11,5 juta pada kuartal I 2024 menjadi USD0,7. Jika kerugian selisih kurs dinormalisasi, bersama dengan dampak dari Secured Overnight Financing Rate (SOFR) dan biaya persetujuan satu kali (one-off consent costs), kerugian bersih DOID sebesar USD1 juta, mendekati break even, yang menunjukkan ketahanan bisnis.

    Sementara arus kas operasional di semester I – 2024 meningkat 15 persen yoy, mencapai sekitar USD164 juta. Adapun hal itu didorong oleh peningkatan yang signifikan dalam pengelolaan modal kerja.

    Meski begitu, arus kas bebas menurun karena investasi yang signifikan pada aset-aset seperti Sun Energy dan akuisisi strategis Atlantic Carbon Group, Inc (ACG) yang baru saja dirampungkan.

    Jika dinormalisasi dengan akuisisi ACG, arus kas bebas akan menjadi USD68 juta dibandingkan dengan negatif USD47 juta. Ekspansi operasional mendorong sebagian besar pertumbuhan belanja modal Grup pada semester I – 2024, yang meningkat 78 persen yoy menjadi USD79 juta.

    Pengeluaran ini mendukung kegiatan ramp-up di sejumlah site yang ada di Indonesia dan Australia serta kapitalisasi biaya Perbaikan dan Pemeliharaan (Repair & Maintenance), sejalan dengan panduan belanja modal DOID untuk setahun penuh sebesar USD150 juta hingga USD190 juta.

    Direktur Delta Dunia Group, Dian Andyasuri menuturkan, perseroan mempertahankan kontrol yang ketat atas belanja modal tetap menjadi fokus utama seiring dengan ekspansi operasional DOID.

    “Di tengah kondisi cuaca ekstrem dan pelemahan nilai tukar mata uang, Delta Dunia Group menghasilkan kinerja yang stabil pada semester pertama tahun 2024. Ketahanan ini mencerminkan kejelian strategis kami dalam menavigasi risiko yang tak terkendali dan komitmen kami untuk mentransformasi bisnis dan mendiversifikasi sumber pendapatan kami, memosisikan kami untuk pertumbuhan yang berkelanjutan menuju ekonomi rendah karbon,” kata Dian dalam keterangannya beberapa waktu lalu. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.