Logo
>

Dominasi Proyek Pemerintah, WEGE Raih Kontrak Baru Rp1,2 Triliun

Ditulis oleh Hutama Prayoga
Dominasi Proyek Pemerintah, WEGE Raih Kontrak Baru Rp1,2 Triliun

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM -  PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) sukses mencatatkan kontrak baru senilai Rp1,2 triliun pada Juli 2024.

    Corporate Secretary WEGE, Purba Yudha Tama mengatakan kontrak tersebut masih didominasi oleh proyek pemerintah, diikuti proyek swasta, dan proyek Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

    "Capaian sampai Juli 2024 untuk kontak baru sendiri kami sudah mencapai Rp1,2 triliun dibagi untuk proyek pemerintah saat ini masih mendominasi sebesar 76,4 persen diikuti oleh proyek swasta 12,9 persen dan BUMN 10,6 persen," ujar dia dalam acara Public Expoose Live, dikutip, Sabtu, 31 Agustus 2024.

    Yudha bilang catatan kontrak baru tersebut mengalami peningkatan sebesar 31 persen dibanding periode yang sama pada tahun lalu.

    Dilihat dari sisi jenis pekerjaannya, lanjut Yudha, saat ini residensial masih mendominasi sebesar 42 persen, diikuti oleh kantor 37,4 persen, dan fasilitas publik 20,4 persen.

    Yudha melihat catatan yang didapat itu menunjukan kemampuan WEGE yang berkembang dan berimbang. Dia bilang WEGE awalnya hanya fokus ke proyek swasta saja.

    "Tapi dengan perkembangan kemampuan Wika Gedung dan teknologi yang kami pakai saat ini, kami sudah mulai mendapatkan banyak project dari pemerintah dan BUMN," jelas dia.

    Jika ditarik ke belakang dari 2008 hingga 2023, ungkap Yudha, untuk proyek swasta masih mendominasi sebesar 46 persen, proyek pemerintah 23 persen, dan BUMN 30 persen.

    WIKA Raup Laba Rp401,9 Miliar

    Sementara itu diberitakan sebelumnya, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp401,9 miliar pada semester pertama tahun 2024, mengalami pembalikan yang signifikan dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, di mana perusahaan mencatatkan kerugian sebesar Rp1,88 triliun.

    Pendapatan tersebut berasal dari beberapa segmen, yakni infrastruktur dan gedung yang menyumbang Rp3,46 triliun, segmen industri sebesar Rp2,29 triliun, segmen energi dan industri senilai Rp1,2 triliun, serta segmen jasa hotel sebesar Rp421,01 miliar.

    Yang menarik, perusahaan konstruksi milik negara ini juga mencatatkan penghasilan dari usaha lain-lain sebesar Rp4,38 triliun, mengalami lonjakan hampir 14 kali lipat dibandingkan dengan semester pertama tahun 2023 yang hanya sebesar Rp296,7 miliar.

    Berkat peningkatan ini, WIKA berhasil mencatatkan laba usaha sebesar Rp3,39 triliun, berbalik arah dari periode sebelumnya yang masih mencatatkan kerugian sebesar Rp595,9 miliar.

    Di sisi lain, beban pokok pendapatan WIKA mengalami penyusutan sebesar 18,71 persen menjadi Rp6,88 triliun dari Rp8,47 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Namun, beban keuangan perusahaan justru meningkat menjadi Rp1,85 triliun dari Rp1,23 triliun.

    Setelah mengakumulasi semua pos beban dan penghasilan lainnya, WIKA mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp401,9 miliar.

    Menurut Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito, peningkatan kinerja operasional perusahaan ini dicapai melalui penerapan konsep lean construction dan digitalisasi, serta upaya efisiensi yang terus dilakukan di seluruh proyek yang sedang berjalan.

    Selain itu, total aset perusahaan hingga akhir Juni 2024 tercatat sebesar Rp67,06 triliun, mengalami kenaikan dari posisi akhir Desember 2023 yang sebesar Rp65,98 triliun. Total liabilitas tercatat sebesar Rp51,20 triliun, sementara total ekuitas sebesar Rp15,86 triliun.

    Secara keseluruhan, strategi WIKA dalam memperkuat kinerja operasional dan meningkatkan efisiensi tampaknya mulai menunjukkan hasil yang positif.

    Progres Proyek WIKA

    PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) juga memberikan informasi terbaru mengenai perkembangan proyek-proyek yang telah diselesaikan pada semester pertama 2024 dan yang masih dalam pengerjaan pada semester kedua tahun ini.

    Mahendra Vijaya, Sekretaris Perusahaan WIKA, menyatakan bahwa perusahaan saat ini tengah mengerjakan 112 proyek yang masih berjalan.

    Terbaru, WIKA telah mendapatkan kepercayaan untuk mengerjakan proyek Pembangunan Jetty 1 Baru di Integrated Terminal Manggis, Bali.

    Agung Budi Waskito, Direktur Utama WIKA, mengungkapkan bahwa proyek ini dipercayakan oleh PT Pertamina Patra Niaga dengan nilai kontrak sebesar Rp475 miliar.

    “Pembangunan Jetty 1 Baru di Integrated Terminal Manggis ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas bongkar muat di Terminal Manggis dan memperkuat keandalan serta ketahanan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) di Pulau Bali dan pulau-pulau kecil di sekitarnya,” jelasnya dalam keterangan resmi.

    WIKA bertanggung jawab atas seluruh aspek pembangunan dermaga ini, mulai dari persiapan lahan hingga pengoperasian, dengan target penyelesaian pada tahun 2026.

    “Proyek ini semakin memperkuat reputasi WIKA dalam mendukung pembangunan infrastruktur EPC di Indonesia,” tambahnya.

    Beberapa proyek yang dijadwalkan selesai pada semester kedua 2024 termasuk SPAM Jatiluhur, Simpang Terpadu Karianggo Balikpapan, Jalan Sumbu Timur IKN, PLTU Palu, Bendungan Lausimeme, Bendungan Jragung, Jalan Tol Bayung Lencir–Tempino, Bendungan Boyolali, dan Istana Presiden IKN.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Hutama Prayoga

    Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

    Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.