KABARBURSA.COM - Bill Gates ditegur oleh Elon Musk agar tidak lagi melakukan short selling terhadap saham Tesla. Musk meyakini bahwa Tesla akan menjadi raksasa kecerdasan buatan senilai USD30 triliun setelah beralih dari penjualan mobil listrik ke operasi armada robo-taksi dan robot humanoid.
"Setelah Tesla mencapai otonomi penuh dan memproduksi massal droid Optimus, siapa pun yang masih mempertahankan posisi short akan menghadapi kehancuran total," tulis Musk di media sosial, termasuk Bill Gates.
Persaingan antara keduanya memuncak pada tahun 2022 setelah pesan yang bocor menunjukkan bahwa Musk menolak mendukung inisiatif amal Gates, mengetahui bahwa Gates masih bertaruh setengah miliar dolar bahwa harga saham Tesla akan turun.
Gates dikabarkan menyesali keputusannya bertaruh melawan Tesla, namun belum jelas apakah dia masih memegang posisi tersebut. Fortune tidak berhasil menghubungi Gates untuk komentar lebih lanjut.
Musk memberi peringatan keras bahwa posisi short terhadap Tesla akan berakhir buruk, meskipun Tesla mengalami kinerja buruk dalam S&P 500 tahun ini dengan penjualan kendaraan yang menurun dan tantangan dalam memenuhi target produksi.
Namun, Musk tetap optimis dan telah berhasil mengalahkan investor terkenal seperti David Einhorn dan Jim Chanos yang juga bertaruh melawan Tesla.
Sejak bulan April, Musk telah berhasil menstabilkan harga saham Tesla, dan dukungan dari investor besar seperti Vanguard telah menenangkan pasar terkait masa depan Tesla.
Dengan merestrukturisasi produksi kendaraan listriknya dan fokus pada penyimpanan energi stasioner, Tesla berhasil menambah nilai pasarnya hingga USD100 miliar dalam dua hari terakhir.
Musk meramalkan permintaan besar untuk robot droid yang dapat mencapai 1 miliar unit per tahun, dengan Tesla menguasai sepuluh persen pasar global. Ini membuka peluang besar bagi investasi di masa depan, meskipun asumsi Musk kadang-kadang terlalu optimistis.
Kini, dengan rencana untuk meluncurkan robo-taksi CyberCab dan model EV berbiaya rendah pada 2025, Musk terus menantang pasar dan memimpin Tesla menuju potensi nilai pasar senilai USD30 triliun.
Dampak Short Selling
Short selling adalah praktik menjual sekuritas yang dipinjam dengan harapan membelinya kembali dengan harga lebih rendah. Meskipun sering digunakan sebagai strategi investasi yang sah, short selling dapat membawa sejumlah dampak signifikan, baik positif maupun negatif, bagi pasar keuangan dan perekonomian.
Dalam perdagangan saham tradisional ("beli rendah dan jual tinggi"), kerugian maksimum yang Anda alami adalah sebesar investasi awal. Namun, dalam short selling, kerugian Anda bisa tak terbatas karena harga saham dapat terus naik. Anda dikenakan bunga atas saham yang Anda pinjam dan dapat melakukan short selling selama memenuhi persyaratan margin minimum. Berikut adalah contoh short selling untuk menjelaskan cara kerjanya.
Contoh Short Selling:
Seorang investor yakin bahwa Saham A, yang diperdagangkan pada harga USD100 per lembar, akan turun setelah perusahaan mengumumkan laba tahunannya dalam satu minggu. Investor meminjam 100 lembar saham dari pialang dan menjualnya ke pasar. Jadi, investor tersebut melakukan short selling 100 lembar Saham A yang tidak dimilikinya, dengan harapan harga saham akan turun.
Seminggu kemudian, harga Saham A turun menjadi USD90 per lembar setelah pengumuman laba. Investor memutuskan untuk menutup posisi short, membeli kembali 100 lembar Saham A dari pasar terbuka seharga USD90 per lembar, dan mengembalikan saham tersebut kepada pialang. Dengan demikian, investor memperoleh laba sebesar USD10 per lembar, atau total USD1.000 dari seluruh transaksi, tidak termasuk komisi dan bunga.
Dengan strategi ini, short selling bisa menjadi alat yang kuat dalam investasi, tetapi juga membawa risiko tinggi yang perlu dikelola dengan hati-hati.
Dampak Positif:
- Likuiditas Pasar: Short selling dapat meningkatkan likuiditas pasar dengan menambah volume perdagangan. Ini memungkinkan investor untuk membeli atau menjual saham dengan lebih mudah dan cepat.
- Penemuan Harga: Praktik ini membantu dalam penemuan harga yang lebih efisien. Short sellers sering kali mengidentifikasi perusahaan yang dinilai terlalu tinggi dan memperbaiki harga pasar melalui aksi jual mereka.
- Hedging: Investor dapat menggunakan short selling untuk melindungi portofolio mereka dari penurunan nilai. Ini adalah strategi yang berguna untuk mengelola risiko dalam kondisi pasar yang tidak pasti.
Dampak Negatif:
- Volatilitas Pasar: Short selling dapat menyebabkan peningkatan volatilitas di pasar saham. Aksi jual besar-besaran oleh short sellers dapat memicu penurunan harga yang tajam, yang kemudian mempengaruhi kepercayaan investor.
- Kerugian Tak Terbatas: Potensi kerugian short selling bersifat tak terbatas karena harga saham dapat naik tanpa batas. Ini membuat strategi ini sangat berisiko dibandingkan dengan membeli saham biasa.
- Manipulasi Pasar: Ada risiko bahwa short selling dapat digunakan untuk manipulasi pasar. Misalnya, menyebarkan informasi negatif palsu tentang perusahaan untuk menurunkan harga saham dan mendapatkan keuntungan dari posisi short.
- Tekanan pada Perusahaan: Perusahaan yang menjadi target short selling dapat menghadapi tekanan yang signifikan. Penurunan harga saham yang tajam dapat mempengaruhi reputasi dan stabilitas keuangan perusahaan, serta menghambat kemampuannya untuk mengakses modal. (*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.