KABARBURSA.COM - Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam pada Rabu, 2 Oktober 2024, pukul 08:12 WIB mengalami kenaikan signifikan sebesar Rp12.000, menjadikan harga per gramnya berada di Rp1.464.000. Ini membawa harga emas Antam kembali ke level tertinggi sepanjang sejarahnya (all time high/ATH).
Menurut laman Logam Mulia ANTM, sehari sebelumnya, harga emas Antam sempat turun sebesar Rp12.000 ke level Rp1.452.000 per gram pada Selasa, 1 Oktober 2024. Namun, level tertinggi emas Antam sebelumnya berada di angka Rp1.464.000 per gram yang tercapai pada Senin, 30 September 2024.
Tak hanya harga jual, harga beli kembali atau buyback emas batangan juga mengalami kenaikan Rp12.000, mencapai level Rp1.304.000 per gram pada hari ini.
Transaksi penjualan emas batangan ke Antam dikenakan potongan pajak sesuai Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 34/PMK.10/2017. Penjualan emas batangan dengan nilai lebih dari Rp 10 juta akan dikenai Pajak Penghasilan (PPh) 22 sebesar 1,5 persen untuk pemegang NPWP dan 3 persen bagi yang tidak memiliki NPWP. Potongan pajak ini langsung dikurangi dari total nilai buyback.
Berikut adalah daftar harga pecahan emas batangan Antam yang tercatat di Logam Mulia pada Rabu, 2 Oktober 2024.
- 0,5 gram: Rp 782.000
- 1 gram: Rp 1.464.000
- 2 gram: Rp 2.868.000
- 3 gram: Rp 4.277.000
- 5 gram: Rp 7.095.000
- 10 gram: Rp 14.135.000
- 25 gram: Rp 35.212.000
- 50 gram: Rp 70.345.000
- 100 gram: Rp 140.612.000
- 250 gram: Rp 351.265.000
- 500 gram: Rp 702.320.000
- 1.000 gram: Rp 1.404.600.000
Adapun untuk pembelian emas batangan, sesuai dengan PMK No. 34/PMK.10/2017, dikenakan PPh 22 sebesar 0,45 persen untuk pemegang NPWP dan 0,9 persen bagi yang tidak memiliki NPWP. Setiap pembelian emas akan disertai dengan bukti potong pajak PPh 22.
Sejalan dengan Emas Dunia
Kenaikan harga emas Antam yang mencetak rekor sepanjang masa sejalan dengan tren global yang juga menunjukkan lonjakan signifikan. Tak hanya faktor dalam negeri, peningkatan permintaan terhadap aset safe haven turut dipicu oleh kondisi geopolitik yang memanas, seperti yang terlihat dari ketegangan di Timur Tengah.
Harga emas dunia melonjak satu persen pada Selasa, 1 Oktober 2024, seiring meningkatnya permintaan terhadap aset safe haven setelah ketegangan di Timur Tengah meningkat. Iran menembakkan rudal-rudal balistik ke Israel yang memicu kekhawatiran akan potensi perang besar di kawasan tersebut.
Akibatnya, harga emas spot naik 1 persen ke angka USD2.661,63 per ons, mendekati rekor tertinggi sepanjang masa di USD2.685 yang dicapai pada 26 September. Sementara itu, kontrak berjangka emas Amerika Serikat (AS) ditutup menguat 0,9 persen di USD2.690,3.
Serangan rudal dari Iran ini merupakan respons atas serangan militer Israel terhadap Hizbullah, kelompok yang didukung oleh Iran di Lebanon.
Menurut analis senior di Kitco Metals, Jim Wyckoff, ancaman perang besar di Timur Tengah dapat terjadi jika serangan rudal tersebut menimbulkan korban serius di Israel. Hal inilah yang dikhawatirkan oleh para pelaku pasar, yang mendorong peningkatan permintaan emas sebagai aset safe haven.
Emas sering kali dipilih sebagai instrumen investasi yang aman saat terjadi ketidakpastian politik atau gejolak finansial.
Namun, Tai Wong, pedagang logam independen di New York, menilai bahwa pembelian emas ini lebih bersifat naluriah. “Kecuali serangan rudal Iran berhasil menimbulkan kerusakan besar di Israel, situasinya mungkin mirip dengan serangan pada April, di mana sebagian besar rudal berhasil dicegat,” ujarnya.
Di sisi lain, imbal hasil obligasi AS 10 tahun mengalami penurunan, membuat emas yang tidak memberikan imbal hasil lebih menarik bagi para investor.
Sempat Menurun
Pada Senin, 30 September 2034, harga emas sempat mengalami penurunan. Ini terjadi setelah kenaikan signifikan dalam sejarah yang didorong oleh pelonggaran moneter di Amerika Serikat dan ketegangan yang meningkat di Timur Tengah. Emas berada di jalur untuk mencatat kuartal terbaiknya sejak 2020.
Dlansir dari Reuters, harga emas spot turun 0,9 persen menjadi USD2.634,75 per ons pada pukul 14:08 ET (18:08 GMT). Sementara itu, kontrak berjangka emas AS ditutup lebih rendah 0,3 persen di USD2.659,40.
Sejauh ini, harga emas telah meningkat lebih dari 13 persen pada kuartal ini, yang akan menjadi kenaikan terbaik sejak awal 2020, setelah mencapai rekor tertinggi sepanjang masa di USD2.685,42 pada Kamis. Kenaikan ini dipicu oleh pemotongan suku bunga sebesar setengah persen oleh Federal Reserve dan ketegangan yang meningkat di Timur Tengah.
Peter A. Grant, Wakil Presiden dan Strategi Logam Senior di Zaner Metals, mengatakan, “Mungkin ada beberapa pergeseran dari logam berharga ke saham, tetapi saya tidak berpikir itu akan bertahan, tanpa diragukan lagi, tren harga emas saat ini adalah naik.”(*)