KABARBURSA.COM - Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam pada Selasa, 3 September 2024, pagi menguat Rp3.000, begitu pula dengan harga jual kembali atau buyback. Kenaikan tersebut membuat harga emas batangan berada di level Rp1.404.000 per gram dan posisi jual kembalinya Rp1.251.000. Kenaikan harga emas Antam ini berada di tenga prediksi melemahnya harga emas dunia.
Untuk transaksi jual beli emas batangan, penting untuk mengetahui potongan pajak yang berlaku. Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 34/PMK.10/2017, penjualan kembali emas batangan kepada Antam (ANTM) dengan nilai lebih dari Rp 10 juta akan dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) 22. Bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), tarif PPh 22 adalah 1,5 persen, sedangkan bagi non-NPWP, tarifnya adalah 3 persen. Pajak ini akan langsung dipotong dari nilai buyback.
Berikut adalah daftar harga pecahan emas batangan Antam pada Selasa, 3 September 2024:
- Emas Antam 0,5 gram: Rp752.000
- Emas Antam 1 gram: Rp1.404.000
- Emas Antam 2 gram: Rp2.748.000
- Emas Antam 3 gram: Rp4.097.000
- Emas Antam 5 gram: Rp6.795.000
- Emas Antam 10 gram: Rp13.535.000
- Emas Antam 25 gram: Rp33.712.000
- Emas Antam 50 gram: Rp67.345.000
- Emas Antam 100 gram: Rp134.612.000
- Emas Antam 250 gram: Rp336.265.000
- Emas Antam 500 gram: Rp675.320.000
- Emas Antam 1.000 gram: Rp1.344.600.000
Saat membeli emas batangan, perlu diingat bahwa sesuai PMK Nomor 34/PMK.10/2017, pajak pembelian emas batangan adalah PPh 22 sebesar 0,45 persen untuk pemegang NPWP dan 0,9 persen untuk non-NPWP. Setiap pembelian akan disertai dengan bukti potong PPh 22.
Harga Emas Dunia
Kilau emas hari ini tampak memudar, dengan harga mencapai level terendahnya dalam lebih dari seminggu. Penurunan ini dipicu oleh penguatan dolar AS dan perhatian pasar yang beralih ke data ekonomi penting yang akan dirilis pekan ini. Fokus utama para pelaku pasar adalah petunjuk mengenai potensi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve.
Menurut laporan Reuters di Bengaluru pada Selasa, 3 September 2024, dini hari WIB, harga emas spot mengalami penurunan sekitar 0,16 persen, menjadi USD2.499,51 per ons troy. Harga ini tercatat sebagai level terendah sejak 23 Agustus di awal sesi perdagangan. Aktivitas perdagangan cenderung sepi karena pasar Amerika Serikat sedang tutup untuk hari libur nasional.
Giovanni Staunovo, analis UBS, mengungkapkan bahwa untuk mendapatkan sinyal kenaikan harga emas yang lebih signifikan, pasar memerlukan kejelasan mengenai keputusan Federal Reserve tentang suku bunga. “Kita perlu kejelasan lebih lanjut tentang apakah akan ada pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin atau 50 basis poin. Data ketenagakerjaan yang akan dirilis akhir pekan ini mungkin memberikan petunjuk lebih lanjut,” ujarnya.
Minggu ini, pasar sangat menantikan data ekonomi dari Amerika Serikat yang meliputi survei ISM, laporan lowongan pekerjaan JOLTS, data ketenagakerjaan ADP, dan laporan penggajian nonpertanian. Data ini sangat penting untuk memprediksi arah kebijakan suku bunga Federal Reserve.
Mayoritas pelaku pasar memperkirakan bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga pada pertemuan 17-18 September mendatang. Berdasarkan FedWatch Tool dari CME Group, peluang untuk pemangkasan sebesar 25 basis poin diperkirakan mencapai 69 persen, sedangkan peluang untuk pemotongan lebih agresif sebesar 50 basis poin berada di angka 31 persen.
Penurunan suku bunga biasanya mengurangi biaya peluang bagi investor yang memilih logam mulia seperti emas, yang tidak memberikan imbal hasil. Mike Ingram, analis dari Kinesis Money, mengatakan, “Dengan laporan keuangan yang sebagian besar telah berakhir dan pemangkasan suku bunga The Fed pada 18 September yang tampaknya hampir pasti, investor tampaknya nyaman mempertahankan posisi beli mereka, meskipun ada sedikit penguatan pada suku bunga jangka pendek dan dolar AS.”
“Risiko geopolitik yang tinggi dan kebutuhan untuk diversifikasi portofolio terus memberikan dukungan tambahan bagi emas,” tambahnya.
Di sisi lain, dolar AS bertahan di dekat level tertinggi dua minggu yang dicapai di awal sesi, menjadikan harga emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Dalam pergerakan logam mulia lainnya, perak spot turun 1,11 persen menjadi USD28,55 per ons, mencapai level terendahnya dalam lebih dari dua minggu. Sementara itu, platinum sedikit naik 0,06 persen menjadi USD930,35 per ons, dan paladium melonjak 1,2 persen menjadi USD981,25 per ons.
Jadi, prediksi melemahnya harga emas global dan logam mulia lainnya tidak memberikan pengaruh besar terhadap harga emas Antam. Terbukti, harga emas dan jual kembalinya naik sebesar Rp3.000 per gram.(*)