Logo
>

Emas kembali Meredup usai Aksi Profit Taking Besar-besaran

Ditulis oleh Yunila Wati
Emas kembali Meredup usai Aksi Profit Taking Besar-besaran

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Harga emas turun akibat aksi profit taking setelah mencapai rekor tertinggi sepanjang masa pada Rabu, 17 Juli 2024. Penurunan ini didorong oleh optimisme yang meningkat terhadap pemangkasan suku bunga The Fed pada September dan melemahnya dolar Amerika Serikat (AS).

    Menurut laporan dari Reuters, harga emas spot turun sekitar 0,6 persen menjadi USD2.454,98 per ons pada pukul 17.48 GMT setelah sebelumnya mencapai rekor tertinggi sepanjang masa di angka USD2.482,29. Sementara itu, kontrak berjangka emas AS ditutup melemah 0,3 persen menjadi USD2.459,90 per ons.

    "Harapan bahwa kita semakin mendekati pemangkasan suku bunga The Fed dan penurunan imbal hasil obligasi yang terus berlangsung secara perlahan, bersamaan dengan dolar yang melemah adalah faktor utama yang mendukung pergerakan emas ini," kata David Meger, direktur investasi alternatif dan perdagangan di High Ridge Futures.

    Sebagian besar pejabat The Fed mengisyaratkan bahwa mereka semakin yakin laju kenaikan harga lebih terkendali dan mendekati target, setelah pembacaan yang lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya tahun ini. Gubernur The Fed Christopher Waller mengatakan, waktu untuk pemangkasan suku bunga bank sentral AS ‘semakin dekat’, namun ketidakpastian tentang jalur ekonomi membuat tidak jelas kapan penurunan biaya pinjaman jangka pendek akan terjadi.

    Data menunjukkan produksi di pabrik-pabrik AS meningkat lebih dari yang diharapkan pada Juni, berkontribusi pada pemulihan output yang solid pada kuartal kedua. Saat ini, pasar melihat peluang 98 persen terjadinya pemangkasan suku bunga AS pada September, menurut CME FedWatch Tool.

    Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk memegang emas yang tidak menghasilkan bunga dan menekan dolar, membuat emas lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lainnya. Mata uang AS melemah sekitar 0,5 persen mendekati level terendah empat bulan terhadap sekeranjang mata uang lainnya.

    Selain emas, harga logam mulia lainnya juga mengalami penurunan. Perak anjlok 3,7 persen menjadi USD30,21 per ons, platinum turun 0,4 persen menjadi USD996,3, dan paladium jatuh 0,5 persen menjadi USD953,93.

    Kemarin, Harga emas dunia diprediksi menembus level USD 2500 per ons troi pada Juli 2024. Analis pasar uang dari PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi, menjelaskan beberapa katalis utama yang mendorong kenaikan harga emas ini.

    Pertama, perkembangan politik di Amerika Serikat menjadi faktor penting. Presiden Joe Biden mengisyaratkan pengamanan ketat untuk semua calon presiden, termasuk John F Kennedy Jr, yang diprediksi menjadi lawan kuat Donald Trump di Pilpres mendatang.

    “Jika John F. Kennedy Jr. benar-benar maju dan bertarung melawan Trump, harapan kemenangannya cukup besar,” ujar Ibrahim dalam keterangannya, Rabu, 17 Juli 2024.

    Di Timur Tengah, kata Ibrahim, ketegangan meningkat setelah Hamas keluar dari perundingan dengan Israel. Serangan Israel di Jalur Gaza yang menyasar anak-anak mendapat kecaman dari pemimpin dunia dan memanaskan situasi politik.

    “Agustus kemungkinan besar Presiden Iran itu akan dilantik dan akan memberikan statement-statement yang sedikit memanaskan situasi di Timur Tengah,” katanya.

    Faktor ketiga, lanjut dia, adalah kebijakan moneter Amerika Serikat. Bank Sentral Amerika diperkirakan akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada September. Penurunan suku bunga ini mendorong investor mencari aset aman seperti emas, sehingga harga emas melonjak tajam.

    “Data tenaga kerja yang terus menurun dan inflasi yang terkendali menjadi indikator kuat penurunan suku bunga ini,” ucapnya.

    Kondisi suku bunga yang lebih rendah umumnya meningkatkan minat terhadap investasi emas, yang tidak memberikan bunga. Meskipun suku bunga masih berada di level tinggi dan inflasi berada jauh di atas target The Fed, harga emas telah menguat sebesar 17 persen sepanjang tahun ini.

    Harga emas sebelumnya mengalami pelemahan pada awal pekan ini, meskipun masih bertahan di atas level USD2.400 per ons troi. Sentimen pasar tercermin dari harapan yang semakin kuat terhadap pemangkasan suku bunga setelah data menunjukkan perlambatan ekonomi Amerika Serikat (AS).

    Pada Senin, 15 Juli 2024 pukul 6.30 WIB, harga emas spot tercatat sebesar USD2.407,11 per ons troi. Ini menunjukkan penurunan sebesar 0,18 persen dari penutupan perdagangan sebelumnya di level USD2.411,43 per ons troi. Sementara itu, harga emas kontrak Agustus 2024 di Commodity Exchange turun 0,42 persen menjadi USD2.410,60 per ons troi.

    Data terbaru menunjukkan bahwa indeks harga konsumen AS mengalami penurunan pada bulan Juni, mengindikasikan perlambatan inflasi yang dapat memberikan ruang bagi Federal Reserve (The Fed) untuk menurunkan suku bunga dalam tahun ini. Spekulasi bahkan menyoroti kemungkinan penurunan suku bunga sebanyak dua kali, dengan total potensi penurunan mencapai 50 basis poin.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79