Logo
>

ESDM Pastikan Pemerintah Kawal Proyek RDMP Balikpapan

Ditulis oleh Pramirvan Datu
ESDM Pastikan Pemerintah Kawal Proyek RDMP Balikpapan

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menegaskan komitmen pemerintah untuk mengawal tuntas proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan, Kalimantan Timur, yang bertujuan meningkatkan kapasitas dan kualitas kilang minyak di Indonesia.

    "Pemerintah berkomitmen mengawal kelancaran pelaksanaan proyek ini," ujar Menteri ESDM dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

    Arifin menyatakan bahwa proyek RDMP Balikpapan terus menunjukkan kemajuan signifikan sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional. Proyek ini dirancang untuk meningkatkan kapasitas pengolahan kilang minyak di Indonesia, serta meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan.

    Dalam kunjungannya langsung ke lokasi proyek di Balikpapan, Kalimantan Timur, Arifin menyaksikan sejumlah unit produksi yang telah berhasil diselesaikan, termasuk unit Crude Distillation Unit (CDU) IV.

    "CDU IV kini telah beroperasi normal. Penyelesaian unit ini menjadikan Kilang Balikpapan sebagai kilang dengan kapasitas produksi terbesar yang dimiliki Pertamina saat ini," ujarnya.

    Arifin juga menginstruksikan seluruh tim yang terlibat dalam proyek ini untuk terus melakukan evaluasi dan memperkuat kerja sama tim agar proyek dapat berjalan dengan baik.

    "Komunikasi harus tetap terjaga, dan setiap risiko yang mungkin terjadi harus diantisipasi dengan langkah-langkah yang tepat," katanya. "Jika ada hambatan yang berkepanjangan, kita harus siap dengan rencana tindak lanjut yang konkret."

    Proyek RDMP Balikpapan, dengan nilai investasi mencapai 7,4 miliar dolar AS, terdiri dari 4,3 miliar dolar AS dari ekuitas dan 3,1 miliar dolar AS dari pinjaman yang didukung oleh Export Credit Agency (ECA).

    Ketahanan Energi Nsional

    Investasi tersebut mencerminkan skala besar proyek ini serta peran pentingnya dalam mendukung ketahanan energi nasional.

    Salah satu tujuan utama proyek RDMP ini adalah meningkatkan kapasitas pengolahan kilang dari 260 ribu barel per hari menjadi 360 ribu barel per hari. Peningkatan kapasitas ini tidak hanya akan menambah produksi BBM nasional, tetapi juga akan meningkatkan kualitas produk, dengan teknologi terbaru yang memungkinkan Kilang Balikpapan memproduksi bahan bakar dengan standar Euro 5.

    Arifin juga menekankan pentingnya mengantisipasi setiap tantangan yang mungkin muncul di masa depan.

    "Kami terus mengevaluasi dan menyoroti hal-hal krusial yang harus dihadapi ke depan. Tantangan apa yang mungkin timbul, bagaimana kemampuan kita mengatasinya, agar target dapat tercapai dengan sebaik-baiknya," ujarnya.

    Ia juga mengingatkan bahwa perhitungan yang cermat terkait pengeluaran biaya sangat penting, agar proyek dapat diselesaikan tepat waktu tanpa mengorbankan kualitas.

    Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Taufik Aditiyawarman menjelaskan bahwa selain peningkatan kapasitas dan kualitas, proyek RDMP Balikpapan juga meningkatkan kompleksitas kilang.

    Ia mengungkapkan bahwa teknologi baru yang diterapkan di Kilang Balikpapan kini mampu memproduksi BBM dengan kualitas setara Euro 5, dari yang sebelumnya hanya setara Euro 2.

    Setelah proyek RDMP ini selesai pada tahun 2025, Nelson Complexity Index (NCI) Kilang Balikpapan akan meningkat menjadi 8, yang berarti kilang tersebut akan mampu memproduksi berbagai varian produk.

    Pengembangan proyek ini juga melibatkan pembangunan infrastruktur penunjang yang penting, termasuk penyelesaian proyek pipa gas sepanjang 78 km dari Senipah ke Balikpapan, dengan kapasitas maksimal 125 juta standar kaki kubik per hari.

    Pipa ini memprioritaskan penggunaan sumber daya gas dalam negeri yang diproduksi oleh Pertamina Hulu Mahakam, sehingga Kilang Balikpapan dapat beroperasi dengan efisien tanpa membakar LPG, memungkinkan LPG diekspor untuk kebutuhan masyarakat.

    Proyek RDMP Balikpapan juga telah mencatat pencapaian penting lainnya, termasuk penyelesaian proyek Balikpapan Revamp sebagai tahap pertama RDMP. Beberapa unit yang telah dimodifikasi meliputi penambahan Unit Pre-Flash Column, modifikasi Unit Crude Distillation Unit (CDU) IV, dan modifikasi Unit Hydrocracker HCU-A dan HCU-B.

    Selain itu, beberapa bagian utilitas proyek, seperti Plant Air and Instrument Air System, Gas Turbine Generator System, dan Utility Cooling Water System, juga sudah mulai dioperasikan.

    Proyek RDMP Balikpapan telah memberikan dampak positif terhadap penyerapan tenaga kerja lokal, dengan melibatkan sekitar 24.000 pekerja pada puncak pelaksanaan proyek.

    Proyek ini juga menunjukkan komitmen terhadap penggunaan bahan dan teknologi dalam negeri, dengan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) proyek RDMP Balikpapan yang telah mencapai 35 persen.

    Dengan berbagai pencapaian tersebut, RDMP Balikpapan diharapkan siap beroperasi penuh pada tahun 2025, tutup Taufik.

    Proyek Strategi Nasional

    Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan pembangunan Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan selesai pada pertengahan tahun depan. Adapun saat ini, progress pembangunan proyek strategis nasional itu sudah mencapai angka 91 persen.

    Menteri ESDM, Arifin Tafsir menuturkan, RDMP paling lambat akan rampung pada September 2024. Hal itu dia ungkap saat meninjau progress pembangunan proyek tersebut di Balikpapan, Kalimantan Timur, pada Minggu, 11 Agustus 2024.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.