Logo
>

Harga Emas Naik Tipis: Ada Angin Segar The Fed?

Ditulis oleh Syahrianto
Harga Emas Naik Tipis: Ada Angin Segar The Fed?

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Harga emas naik tipis pada perdagangan Selasa, 9 Juli 2024. Kenaikan ini terjadi ketika dolar Amerika Serikat (AS) tetap kuat, imbal hasil atau yield obligasi AS (Treasury) naik, dan investor menantikan data inflasi AS yang dirilis akhir pekan ini untuk memahami suku bunga Federal Reserve (The Fed).

    Harga emas spot naik 0,24 persen menjadi USD2.364,39 per ons, setelah turun lebih dari 1 persen pada sesi sebelumnya. Sementara kontrak berjangka emas AS menguat 0,2 persen menjadi USD2.367,8.

    Terkait itu, dolar AS menguat 0,14 persen terhadap mata uang lainnya, sehingga membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Sementara imbal hasil obligasi AS 10-tahun acuan sedikit lebih tinggi.

    Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities, mengatakan, ada harapan bahwa The Fed lebih mungkin mulai memangkas suku bunga secepat bulan September, yang berkontribusi positif pada kondisi pasar saat ini.

    Data ekonomi AS terbaru menunjukkan melemahnya pasar tenaga kerja, memperkuat ekspektasi bahwa The Fed akan segera memulai pemangkasan suku bunga. Namun, Ketua The Fed Jerome Powell pada Selasa dalam kesaksiannya di hadapan kongres mengatakan, inflasi ‘tetap di atas’ target 2 persen Fed, tetapi telah membaik dalam beberapa bulan terakhir dan ‘data yang lebih baik akan memperkuat’ alasan untuk pemangkasan suku bunga bank sentral.

    Fokus sekarang beralih ke data indeks harga konsumen (CPI) pada Kamis, 11 Juli 2024, dengan angka-angka terkini menunjukkan pendinginan dari tingkat yang secara tak terduga tinggi di awal tahun.

    Han Tan, kepala analis pasar di Exinity Group, menjelaskan, jika pasar menunjukkan bukti inflasi AS yang masih keras kepala, itu mungkin mendorong logam mulia untuk melepas lebih banyak dari kenaikan terbarunya.

    Saat ini, traders melihat sekitar 75 persen kemungkinan pemangkasan suku bunga pada September, menurut FedWatch Tool dari CME Group. Daya tarik logam mulia yang tidak menghasilkan cenderung meningkat ketika suku bunga lebih rendah.

    Lebih lanjut, analis memperkirakan harga emas akan tetap berfluktuasi dalam jangka pendek, dengan potensi kenaikan dan penurunan. Faktor-faktor seperti kebijakan moneter global, kondisi ekonomi global, dan ketegangan geopolitik akan terus menjadi pendorong utama harga emas.

    Penurunan Harga Kemarin

    Pada Senin, 8 Juli 2024, harga emas turun lebih dari 1 persen. Faktor penekannya adalah reli risk-on di ekuitas dan aksi ambil untung oleh investor setelah reli tajam di sesi sebelumnya seiring meningkatnya ekspektasi bahwa The Fed akan memangkas suku bunga pada September.

    Harga emas spot turun 1,4 persen menjadi USD2.357,88 per ons, setelah naik ke level tertinggi sejak 22 Mei pada hari Jumat. Harga kontrak berjangka emas AS ditutup 1,4 persen lebih rendah menjadi USD2.363,5.

    "Ini terlihat seperti banyak aksi ambil untung, dan ekuitas menguat pagi ini, yang memiliki sedikit faktor persaingan dengan logam mulia," kata Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures.

    Sementara itu Nasdaq dan S&P 500 mencapai rekor tertinggi, sedangkan Dow Jones mencapai rekor tertinggi dalam lebih dari satu bulan.

    "Namun, saya yakin emas akan naik berdasarkan prediksi bahwa The Fed akan memangkas suku bunga. Alat pemantau Fed melihat pemangkasan suku bunga akan dilakukan pada September dan kemudian pemangkasan lagi mungkin dilakukan pada November dan Desember yang akan menjadi bullish bagi emas," tambahnya.

    Data minggu lalu menunjukkan pasar tenaga kerja yang melambat, membuat bank sentral AS tetap pada jalur untuk mulai memangkas suku bunga. Pasar saat ini memperkirakan kemungkinan 71 persen bahwa The Fed akan memangkas suku bunga pada September dan pemangkasan lagi pada Desember.

    "Jika kita mendapatkan kejutan penurunan lain dalam data inflasi, yang telah kita lihat secara konsisten dalam data AS, maka itu akan menjadi pendorong bagi emas," kata Kyle Rodda, analis pasar keuangan di Capital.com.

    Fokus Para Investor

    Pekan ini, investor akan fokus pada pidato Ketua The Fed Jerome Powell di Kongres, komentar dari sejumlah pejabat Fed, dan data inflasi AS yang akan dirilis pada Kamis, 11 Juli 2024.

    Di tempat lain, bank sentral konsumen utama China menahan diri dari pembelian emas untuk cadangannya selama dua bulan berturut-turut pada Juni.

    Sementara itu, harga logam mulia lainnya, yaitu perak spot turun 1,7 persen menjadi USD30,68 per ons, platinum jatuh 2,4 persen menjadi USD1.001,75 dan paladium merosot 1,5 persen menjadi USD1.010,87. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.