KABARBURSA.COM — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada awal perdagangan Senin, 6 Oktober 2025, naik 43,23 poin atau 0,53 persen ke level 8.161,53. IHSG bergerak di kisaran 8.155,33 hingga 8.165,87 setelah dibuka pada level 8.155,36.
Total volume transaksi mencapai 10,22 juta lot dengan nilai perdagangan sebesar Rp408,12 miliar dan frekuensi 54 ribu kali transaksi di seluruh pasar. Investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp199,93 miliar di seluruh pasar, dengan pembelian asing senilai Rp5,74 triliun dan penjualan Rp5,54 triliun.
Dari sisi partisipasi, investor domestik mendominasi transaksi dengan porsi 75,46 persen, sementara asing berkontribusi 24,54 persen.
Di jajaran saham yang mencatatkan kenaikan tertinggi, Samator Indo Gas Tbk (AGII) melesat 24,80 persen ke Rp1.560, disusul PIPA Multi Makmur Lemindo Tbk (PIPA) naik 23,00 persen ke Rp615, dan UANG Pakuan Tbk (UANG) menguat 19,83 persen ke Rp7.100. Kenaikan signifikan juga tercatat pada Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE) yang naik 16,92 persen ke Rp1.175 dan Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) naik 16,67 persen ke Rp350.
Sebaliknya, saham yang tertekan antara lain Lion Metal Works Tbk (LION) yang anjlok 14,71 persen ke Rp580, Sarana Mitra Luas Tbk (SMIL) turun 13,82 persen ke Rp530, dan Minahasa Membangun Hebat Tbk (HBAT) melemah 9,49 persen ke Rp286.
Dari sisi sektoral, sebagian besar sektor bergerak di zona hijau dipimpin oleh sektor teknologi yang naik 1,16 persen, basic industry 1,33 persen, serta infrastruktur 1,15 persen. Sementara sektor yang masih melemah tipis di antaranya transportasi -0,09 persen dan non-cyclical -0,22 persen.
Penguatan IHSG pada awal pekan ini menunjukkan sentimen positif dari investor terhadap sektor energi dan infrastruktur, didorong oleh prospek pertumbuhan ekonomi kuartal IV dan stabilitas nilai tukar rupiah.
PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melanjutkan penguatan menuju level resisten 8.168 pada pekan ini. Optimisme ini ditopang oleh kombinasi faktor domestik penguatan data konsumsi, penjualan kendaraan, dan stabilitas cadangan devisa serta sentimen global positif dari potensi pelonggaran kebijakan moneter Amerika Serikat.
Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Imam Gunadi menegaskan IHSG akan melanjutkan penguatan setelah ditutup di zona hijau yakni naik 0,23 persen ke level 8.118,30 pada penutupan perdagangan Jumat, 3 Oktober 2025 lalu.
Meski demikian, aku Imam, pada pekan ini tetap ada risiko koreksi jangka pendek, terutama jika data domestik di bawah ekspektasi atau jika pidato Fed bersikap hawkish. Selain itu, ketidakpastian global seperti harga komoditas dan arus modal asing bisa menekan IHSG melemah dengan support di 8.022.
"IHSG berpotensi lanjut menguat ke 8.168, didorong data konsumsi dan sinyal The Fed," kata Imam pada Senin, 6 Oktober 2025. (*)