Logo
>

IHSG Dibuka Menguat ke 8.068, Saham EMAS Melonjak 25 Persen

IHSG menguat ke 8.068 pada 23 September 2025. Saham baru EMAS debut di BEI dan langsung naik 25 persen ke Rp3.600.

Ditulis oleh Desty Luthfiani
IHSG Dibuka Menguat ke 8.068, Saham EMAS Melonjak 25 Persen
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan hari ini Selasa, 23 September 2025. (Foto: KabarBursa/Desty Luthfiani)

KABARBURSA.COM – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan hari ini Selasa, 23 September 2025, menguat ke level 8.068,04 naik 28,00 poin atau 0,35 persen dibanding penutupan sebelumnya. 

IHSG dibuka di level 8.066,30 dengan level tertinggi awal sesi di 8.076,98 dan terendah 8.064,26. Total transaksi seluruh pasar mencapai 11,54 juta lot senilai Rp611,64 miliar melalui 69.150 kali frekuensi di pasar reguler.

Investor asing pada awal sesi mencatatkan pembelian Rp7,52 triliun dan penjualan Rp7,03 triliun, menghasilkan net buy di seluruh pasar Rp491,70 miliar. 

Di pasar reguler terjadi net sell asing Rp147,48 miliar, sementara transaksi tunai dan negosiasi mencatatkan net buy Rp639,18 miliar. Komposisi transaksi menunjukkan 31,50 persen investor asing dan 68,50 persen investor domestik.

Saham pendatang baru PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS), anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk, langsung mencuri perhatian dengan melonjak 25,00 persen ke Rp3.600 pada hari pertama perdagangan setelah resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia pada Senin lalu. 

Kenaikan signifikan juga terjadi pada PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk (RISE) yang naik 24,74 persen ke Rp1.790. PT Pudjiadi Prestige Tbk (PUDP) menguat 24,67 persen ke Rp374, PT Star Pacific Tbk (LPLI) naik 24,27 persen ke Rp640, dan PT Indospring Tbk (INDS) menguat 20,71 persen ke Rp338.

Di sisi lain, beberapa saham mengalami tekanan pada awal sesi, di antaranya PT Cipta Selera Murni Tbk (CSMI) turun 10,62 persen ke Rp404. PT Falmaco Nonwoven Industri Tbk (FLMC) terkoreksi 9,66 persen ke Rp262. PT Tunas Alfin Tbk (TALF) turun 7,35 persen ke Rp630. PT Metropolitan Kentjana Tbk (MKPI) melemah 7,29 persen ke Rp23.525, sedangkan PT Panca Anugrah Wisesa Tbk (MGLV) turun 6,08 persen ke Rp850.

Dari sisi sektoral, sektor industri dasar memimpin penguatan dengan kenaikan 1,40 persen, diikuti sektor infrastruktur 1,32 persen, sektor non-siklikal 1,08 persen, sektor properti 1,00 persen, sektor energi 0,53 persen, sektor keuangan 0,20 persen, sektor siklikal 0,32 persen, sektor industri 0,02 persen, dan sektor kesehatan 0,02 persen. Sementara sektor teknologi terkoreksi tipis 0,07 persen dan sektor transportasi turun 0,12 persen.

Analis menilai penguatan IHSG pada awal perdagangan Selasa ini ditopang debut positif saham PT Merdeka Gold Resources Tbk yang mengangkat sentimen sektor tambang logam. 

Optimisme pasar juga terlihat pada sektor industri dasar, infrastruktur, dan non-siklikal yang mulai diburu investor menjelang laporan keuangan kuartal ketiga 2025.

IHSG kembali mencetak rekor All Time High di 8.068 pekan lalu. PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) menilai rebalancing FTSE, pidato The Fed, hingga reshuffle kabinet menjadi faktor kunci yang akan menentukan arah pergerakan pasar pekan ini.

Proyeksi penguatan ini terjadi setelah dalam perdagangan sepekan terakhir IHSG kembali mencatatkan All Time High baru di level 8068 dan bergerak bervariasi dengan kecenderungan menguat dalam rentang support 7889 dan resistance 8068 berakhir di level 8015.

Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Indri Liftiany Travelin Yunus menjelaskan dalam perdagangan sepekan lalu asing mencatatkan net buy sebesar Rp1,4 triliun di pasar reguler dan hanya ada 1 sektor saja yang mengalami pelemahan, yakni sektor Healthcare yang melemah sebesar -0,19 persen, sementara sektor lainnya ditutup menguat. 

Sektor yang benar-benar menopang IHSG pekan lalu ialah sektor Industri dan Teknologi yang masing-masing menguat sebesar 11,01 persendan 10,18 persen.

Adapun sejumlah sentimen yang memengaruhi pergerakan IHSG pada pekan lalu (15-19 Agustus 2025), yakni Bank Indonesia yang memangkas tingkat suku bunga acuan sebesar 25 basis poin ke level 4,75 persen. 

Pemangkasan ini terjadi di luar dari ekspektasi pasar sehingga mampu membawa IHSG ke level tertingginya per tanggal 16 September karena menjadi sentimen positif bagi emiten perbankan yang memiliki bobot yang cukup besar di IHSG.

"Menariknya pada Selasa 16 September sore terjadi reshuffle kabinet lanjutan yang diantaranya memutuskan Erick Thohir yang didapuk menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga, sementara penggantinya untuk posisi menteri BUMN belum ditentukan," ujar Indri.

Sentimen lainnya yakni Federal Reserve yang memangkas tingkat suku bunga acuan untuk pertama kalinya pada tahun 2025 sebesar 25 basis poin ke rentang level 4,00 persen - 4,25 persen sesuai dengan ekspektasi pasar sebelumnya.

"Pekan lalu menjadi pekan yang sangat berarti bagi seluruh investor dalam mengambil keputusan. Sepanjang penantian pengumuman arah kebijakan suku bunga, tercatat harga acuan emas dunia mengalami penguatan signifikan dalam sebulan terakhir bahkan mencapai level All Time High-nya. Hal tersebut disebabkan oleh para pelaku pasar yang mengantisipasi terjadinya penurunan nilai mata uang dolar jika suku bunga diturunkan dan emas menjadi instrumen yang dirasa paling tepat untuk dipilih," jelas Indri.

Proyeksi dan Rekomendasi IPOT Pekan Ini

Berbicara tentang potensi market pada pekan ini (22-26 September 2025), Indri menyebutkan berlakunya rebalancing indeks FTSE per 22 September 2025 menjadi salah satu sentimen utama, dimana saham DSSA masuk ke kategori Large Cap, sedangkan BDMN keluar dari Mid Cap. Sementara itu, beberapa saham seperti KEEN, MIDI, BCAP, MLIA, MLBA, CNMA, CLEO, dan ULTJ masuk ke kategori Micro Cap, dan BEST, TEBE, PSSI, MTMH, KKGI, SMBR, serta UCID keluar dari kategori tersebut.

Sentimen lain yang mempengaruhi pasar datang dari Amerika Serikat yang menunjukkan adanya data ekonomi yang beragam. Indeks S&P Global Manufacturing Flash AS diproyeksikan sedikit menurun, sementara data Initial Jobless Claims dan Indeks PCE diprediksi meningkat. 

Di sisi lain, Michigan Consumer Sentiment diperkirakan turun dan pasar juga menantikan pidato Ketua The Fed Jerome Powell yang berpotensi memberikan sinyal pemangkasan suku bunga lebih lanjut.

"Berdasarkan dengan sentimen yang ada, kami menilai bahwa IHSG berpotensi bergerak bervariasi dengan kecenderungan menguat sepanjang pekan ini dalam rentang support 7850 hingga resistance 8150," kata dia. (*)

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Desty Luthfiani

Desty Luthfiani seorang jurnalis muda yang bergabung dengan KabarBursa.com sejak Desember 2024 lalu. Perempuan yang akrab dengan sapaan Desty ini sudah berkecimpung di dunia jurnalistik cukup lama. Dimulai sejak mengenyam pendidikan di salah satu Universitas negeri di Surakarta dengan fokus komunikasi jurnalistik. Perempuan asal Jawa Tengah dulu juga aktif dalam kegiatan organisasi teater kampus, radio kampus dan pers mahasiswa jurusan. Selain itu dia juga sempat mendirikan komunitas peduli budaya dengan konten-konten kebudayaan bernama "Mata Budaya". 

Karir jurnalisnya dimulai saat Desty menjalani magang pendidikan di Times Indonesia biro Yogyakarta pada 2019-2020. Kemudian dilanjutkan magang pendidikan lagi di media lokal Solopos pada 2020. Dilanjutkan bekerja di beberapa media maenstream yang terverifikasi dewan pers.

Ia pernah ditempatkan di desk hukum kriminal, ekonomi dan nasional politik. Sekarang fokus penulisan di KabarBursa.com mengulas informasi seputar ekonomi dan pasar modal.

Motivasi yang diilhami Desty yakni "do anything what i want artinya melakukan segala sesuatu yang disuka. Melakukan segala sesuatu semaksimal mungkin, berpegang teguh pada kebenaran dan menjadi bermanfaat untuk Republik".