Logo
>

IHSG Ditutup Anjlok Lagi, Sektor Industri Jadi Pemberat

Aktivitas perdagangan tercatat cukup aktif dengan total volume transaksi di seluruh pasar mencapai 239,29 juta lot,

Ditulis oleh Desty Luthfiani
IHSG Ditutup Anjlok Lagi, Sektor Industri Jadi Pemberat
Ilustrasi pergerakan saham di papan pantau BEI. (Foto: KabarBursa/Abbas Sandji).

KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 20,25 poin atau 0,29 persen ke level 7.044,82 pada akhir perdagangan Selasa, 3 Juni 2025. 

Sepanjang hari, indeks bergerak fluktuatif di rentang 6.994,16 hingga 7.090,35 setelah dibuka di level 7.071,64.

Aktivitas perdagangan tercatat cukup aktif dengan total volume transaksi di seluruh pasar mencapai 239,29 juta lot, senilai Rp13,71 triliun dari 1,24 juta kali transaksi. Di pasar reguler, volume transaksi mencapai 200,34 juta lot dengan nilai Rp12,61 triliun.

Investor asing membukukan aksi jual bersih (net sell) sebesar Rp2,73 triliun di pasar reguler. Nilai pembelian investor asing tercatat Rp5,6 triliun, sedangkan penjualan mencapai Rp8,33 triliun.

Sejumlah saham mencatatkan lonjakan signifikan, di antaranya saham Tempo Inti Media Tbk. dengan kode TMPO yang melesat 35,00 persen ke harga Rp162. Tera Data Indonusa Tbk. (AXIO) menyusul naik 34,92 persen ke harga Rp170. 

Saham Zyrexindo Mandiri Buana Tbk. (ZYRX) naik 25,66 persen ke Rp191, Fast Food Indonesia Tbk. (FAST) menguat 25,00 persen ke Rp330, dan J Resources Asia Pasifik Tbk. (PSAB) meningkat 24,62 persen ke Rp486.

Sementara itu, saham yang mengalami pelemahan terdalam adalah Saranacentral Bajatama Tbk. (BAJA) yang turun 14,97 persen ke level Rp125. Sarana Mitra Luas Tbk. (SMIL) terkoreksi 14,73 persen ke Rp220.

Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk. (RMKO) melemah 11,20 persen ke Rp111, Agro Yasa Lestari Tbk. (AYLS) turun 10,87 persen ke Rp123, dan Phapros Tbk. (PEHA) merosot 10,59 persen ke Rp304.

Dari sisi sektoral, sektor transportasi memimpin penguatan dengan kenaikan 0,84 persen, diikuti sektor kesehatan yang naik 0,59 persen. Sektor properti menguat 0,30 persen, energi naik 0,10 persen, sektor bahan baku naik 0,03 persen, dan sektor barang konsumen non-primer mencatat kenaikan tipis 0,02 persen.

Sektor Industri Terjun 1,54 Persen

Sebaliknya, sektor industri menjadi pemberat terbesar dengan penurunan 1,54 persen, disusul sektor teknologi yang turun 1,23 persen. Sektor barang konsumen primer melemah 0,96 persen, sektor infrastruktur turun 0,55 persen, dan sektor keuangan terkoreksi 0,29 persen.

Berdasarkan analisis teknikal Kabar Bursa, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan sinyal pelemahan teknikal setelah gagal menembus area resistance di kisaran 7.200. 

Dalam grafik tersebut, terlihat bahwa IHSG saat ini berada di level 7.062,53 dengan kemungkinan menguji dua area permintaan (demand area) di 7.059–6.951 dan 6.951–6.873. 

Jika tekanan jual terus berlanjut, potensi penurunan lanjutan ke kisaran 6.563 bahkan mendekati 6.000 tetap terbuka. Penyebabnya diprediksi karena menjelang hari besar Idul Adha dan mencuatnya isu wabah Covid-19 kembali.

Head of Research Kiwoom Sekuritas Indonesia Liza Camelia Suryanata, mengaku masih optimis IHSG tidak akan terjun bebas pada Juni 2025 ini. 

"Terlalu mudah untuk bilang IHSG mau balik ke 6.000 lagi," kata Liza kepada KabarBursa.com, Selasa, 3 Juni 2025.

Ia menjelaskan IHSG diiproyeksikan akan bergerak sideways cenderung menguat sepanjang Juni 2025, dengan kisaran pergerakan di level 7.000 hingga 7.300. Potensi penembusan resistance 7.300 dinilai terbuka jika didukung oleh aliran dana asing, stimulus domestik, dan stabilitas nilai tukar rupiah.

Retail Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) Indri Liftiany Travelin Yunus menegaskan, para pelaku pasar diperkirakan akan tetap berhati-hati dalam membuat keputusan mengingat perdagangan dalam sepekan ke depan yang akan berlangsung hanya dalam 4 hari perdagangan 02 hingga 05 Juni karena ada libur Hari Raya Idul Adha.

"Para pelaku pasar juga menanti serangkaian data ekonomi terutama Non-Farm Payrolls sebagai salah satu indikator utama untuk The Fed membuat kebijakan selanjutnya. Kami memprediksi bahwa IHSG akan bergerak bervariasi cenderung menguat dalam rentang support 7140 dan resistance 7320," prediksi Indri yang diterima KabarBursa.com pada Senin, 2 Juni 2025.(*)

Disclaimer:
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Desty Luthfiani

Desty Luthfiani seorang jurnalis muda yang bergabung dengan KabarBursa.com sejak Desember 2024 lalu. Perempuan yang akrab dengan sapaan Desty ini sudah berkecimpung di dunia jurnalistik cukup lama. Dimulai sejak mengenyam pendidikan di salah satu Universitas negeri di Surakarta dengan fokus komunikasi jurnalistik. Perempuan asal Jawa Tengah dulu juga aktif dalam kegiatan organisasi teater kampus, radio kampus dan pers mahasiswa jurusan. Selain itu dia juga sempat mendirikan komunitas peduli budaya dengan konten-konten kebudayaan bernama "Mata Budaya". 

Karir jurnalisnya dimulai saat Desty menjalani magang pendidikan di Times Indonesia biro Yogyakarta pada 2019-2020. Kemudian dilanjutkan magang pendidikan lagi di media lokal Solopos pada 2020. Dilanjutkan bekerja di beberapa media maenstream yang terverifikasi dewan pers.

Ia pernah ditempatkan di desk hukum kriminal, ekonomi dan nasional politik. Sekarang fokus penulisan di KabarBursa.com mengulas informasi seputar ekonomi dan pasar modal.

Motivasi yang diilhami Desty yakni "do anything what i want artinya melakukan segala sesuatu yang disuka. Melakukan segala sesuatu semaksimal mungkin, berpegang teguh pada kebenaran dan menjadi bermanfaat untuk Republik".