KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 15 poin atau -0,21 peren di level 7,180 pada perdagangan Rabu, 20 November 2024.
Mengutip data perdagangan RTI Business, pergerakan IHSG padah hari ini bervariasi dengan level tertinggi menyentuh 7,229 dan level terendah 7,171.
Sementara itu sebanyak 250 saham terpantau menghijau, 310 saham berada di zona merah, dan 229 saham mengalami stagnan.
Adapun Saham-saham yang berada di lima besar top gainer yakni BOAT (+33,77 persen), JMAS (+28,32 persen), DAAZ (+24,62 persen), DOSS (+18,02 persen), dan LABA (+15,70 persen).
Sedangkan saham-saham yang mengalami koreksi paling dalam ialah NAIK (-15,91 persen), DNAR (-10,14 persen), VERN (-9,44 persen), SURI (-6,82 persen), dan MEJA (-6,47 persen).
Di sisi lain mengutip data perdagangan Stockbit, sebanyak empat sektor mengalami penguatan pada penutupan hari ini. Sektor-sektor itu di antaranya energi (+0,42 persen), finance (+0,34 persen), health (+0,19 persen), dan cyclical (+0,18 persen).
Sementara sektor-sektor yang melemah yaitu teknologi (-1,43 persen), properti (-0,87 persen), non cyclical (-0,60 persen), infrastruktur (-0,48 persen), transportasi (-0,35 persen), industrial (-0,29 persen), dan basic ind (-0,27 persen).
Sebelumnya diberitakan, IHSG diprediksikan bergerak dengan potensi koreksi pada perdagangan hari ini, 20 November 2024. Menurut Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, posisi IHSG saat ini masih berada di bagian wave C dari wave (2).
“Terdapat kemungkinan IHSG akan menguji level 6.835-6.998 untuk menutup gap di area 6.968-6.987 pada skenario hitam,” ujar Herditya dalam analisisnya yang diterima Rabu, 20 November 2024.
Wall Street Menguat
Sementara itu, mayoritas indeks saham Wall Street kembali mencatat kenaikan pada perdagangan Selasa, 19 November 2024, waktu setempat. Performa saham Nvidia yang meroket menjadi motor penggerak, meski pasar dihantui ketegangan geopolitik antara Rusia dan Ukraina. Namun, Dow Jones Industrial Average justru melemah, melawan tren kenaikan indeks lainnya.
Berdasarkan data Consumer News and Business Channel International, Nasdaq Composite naik 1,04 persen ke level 18.987,47, didukung lonjakan saham teknologi, termasuk Nvidia. Indeks S&P 500 turut menguat 0,4 persen ke posisi 5.916,98. Sebaliknya, Dow Jones tergelincir 0,28 persen atau turun 120,66 poin ke 43.268,94.
Saham Nvidia melonjak hampir 5 persen menjelang rilis laporan keuangan yang dinanti pada Rabu, 20 November 2024. Saham Walmart juga menambah tenaga bagi Wall Street dengan kenaikan 3 persen setelah membukukan kinerja keuangan yang melampaui ekspektasi, didorong kuatnya belanja konsumen.
Saham Tesla mencatat kenaikan 2 persen, menjadikan November sebagai bulan terbaik sejak Januari 2023 dengan kenaikan bulanan mencapai 38 persen. Saham teknologi lainnya seperti Alphabet dan Amazon juga naik lebih dari 1 persen.
Kepala Investasi Bersama di Truist, Keith Lerner, menyebutkan tren pasar masih positif meskipun ada tekanan geopolitik. “Risiko geopolitik memang ada, tetapi tidak terlihat tanda-tanda panik. Pasar hanya mencerna kenaikan yang sudah cukup tinggi sebelumnya,” ujarnya.
Gejolak Rusia-Ukraina dan Respons Pasar
Sementara itu, ketegangan antara Rusia dan Ukraina terus memanas. Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan Amerika Serikat terkait ambang batas penggunaan senjata nuklir, setelah Presiden Joe Biden mengizinkan Ukraina menyerang wilayah Rusia menggunakan senjata buatan AS.
Ketegangan ini mencapai puncaknya saat Ukraina meluncurkan serangan rudal ke wilayah Bryansk, yang diklaim Rusia menargetkan gudang amunisi. Serangan tersebut dilaporkan menggunakan senjata buatan AS, sebagaimana dikonfirmasi oleh The New York Times.
Gaurav Mallik, Kepala Investasi di Pallas Capital Advisors, memperingatkan bahwa retorika perang dari Rusia dan ketidakpastian respons AS berpotensi meningkatkan volatilitas pasar. “Ini menciptakan risiko besar bagi pergerakan saham,” katanya.
Di tengah situasi tersebut, investor beralih ke aset aman seperti obligasi pemerintah AS, sehingga menekan imbal hasilnya. Harga emas juga naik seiring lonjakan permintaan, sedangkan indeks volatilitas Cboe—yang sering disebut fear gauge—melonjak 16 persen, mencerminkan kekhawatiran investor terhadap ketidakpastian pasar.
Dengan tekanan geopolitik yang belum mereda, pelaku pasar tetap waspada sambil menanti arah kebijakan dan data ekonomi baru.
Tren Penguatan Nasdaq dan S&P 500
Dua indeks Wall Street, Nasdaq Composite dan S&P 500, sebelumnya mencatat tren penguatan pada akhir perdagangan Senin, 18 November 2024. Ini terjadi salah satunya karena para investor menantikan laporan keuangan Nvidia dan Tesla.
Seperti dilansir Reuters, Dow Jones Industrial Average melemah 55,39 poin atau 0,13 persen di akhir perdagangan menjadi 43.389,60, sedangkan S&P 500 naik 23,00 poin atau 0,39 persen menjadi 5.893,62. Sementara itu, Nasdaq naik 111,69 poin atau 0,60 persen menjadi 18.791,81.
Di Bursa Efek New York (NYSE), saham yang naik jumlahnya lebih banyak dibandingkan yang turun dengan rasio 1,71 berbanding 1. Sebanyak 159 saham mencapai level tertinggi baru sementara 88 saham menyentuh level terendah baru.
Di Nasdaq, 2.158 saham naik dan 2.150 turun, dengan rasio yang hampir sama. S&P 500 mencatat 29 level tertinggi baru dalam 52 minggu terakhir dan 13 level terendah baru, sedangkan Nasdaq Composite mencatat 69 level tertinggi baru dan 265 level terendah baru.
Volume perdagangan di bursa AS mencapai 14,94 miliar saham, dibandingkan rata-rata 14,12 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.
Adapun Tesla mencatat lonjakan harga saham setelah muncul prospek perubahan kebijakan yang menguntungkan dari pemerintahan Donald Trump yang akan datang. (*)