KABARBURSA.COM - Phintraco Sekuritas memproyeksikan bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Senin, 22 Juli 2024, akan mengalami fluktuasi.
Mereka memperkirakan bahwa IHSG hari ini akan bergerak dalam rentang tertentu, dengan resistance berada di 7.330, pivot di 7.275, dan support di 7.200.
Salah satu dari tujuh saham yang direkomendasikan untuk potensi cuan adalah ADMR.
Phintraco Sekuritas menjelaskan bahwa pelemahan indeks global, terutama di AS dan Eropa pada Jumat, 19 Juli 2024, dipengaruhi oleh berbagai faktor termasuk dampak dari gangguan IT blackout yang mempengaruhi berbagai sektor bisnis dan pelayanan umum.
Mereka juga mencatat bahwa pelemahan indeks utama di Wall Street masih terkait dengan pergeseran investor ke saham-saham berkapitalisasi kecil, yang diyakini mendapat manfaat signifikan dari kebijakan pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (the Fed).
Menyikapi arah pergerakan global, Phintraco Sekuritas memperkirakan bahwa IHSG akan kembali mengalami fluktuasi dalam kisaran antara 7.250 hingga 7.330 pada hari ini.
Mereka juga memproyeksikan bahwa IHSG dalam satu minggu ke depan akan tetap bergerak dalam tren bullish, dengan potensi untuk menguji resistance baru di kisaran 7.350 hingga 7.380.
Dari dalam negeri, Phintraco Sekuritas menyoroti harapan pasar terhadap data investasi riil yang akan dirilis oleh BKPM. Mereka percaya bahwa data ini akan mempengaruhi pandangan pasar terhadap prospek ekonomi, terutama menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden pada Oktober 2024 mendatang.
Mereka merekomendasikan potensi cuan ada di tujuh saham, yaitu ADMR, AKRA, AVIA, BRIS, INDF, SIDO, dan INCO, dengan harapan bahwa saham-saham ini akan memberikan keuntungan yang menjanjikan bagi para investor.
IHSG Sepekan Turun 0,45 Persen
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan sebesar 0,45 persen selama sepekan, berakhir pada level 7.294,49 untuk periode 15-19 Juli 2024.
Ini merupakan koreksi setelah sebelumnya mengalami penguatan sebesar 1,02 persen pada minggu lalu.
Dari lima hari perdagangan dalam pekan ini, IHSG mencatat penurunan pada empat hari di antaranya.
Investor asing mencatatkan net buy atau pembelian bersih sebesar Rp754,84 miliar pada pekan ini. Angka ini lebih kecil dibandingkan net buy pada pekan sebelumnya yang mencapai Rp1,56 triliun.
Namun, sejak awal tahun, investor asing masih mencatatkan net sell atau penjualan bersih sebesar Rp2,78 triliun.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, penurunan IHSG di pekan ini merupakan hal yang wajar. Ini mengingat IHSG mencatatkan penguatan signifikan selama empat minggu berturut-turut.
Pelemahan IHSG banyak dipengaruhi oleh sentimen global, terutama perlambatan ekonomi China. Pada awal pekan lalu, data menunjukkan bahwa produk domestik bruto (PDB) China untuk kuartal II 2024 tumbuh sebesar 4,7 persen secara tahunan (YoY), turun dari 5,3 persen YoY pada kuartal I 2024. Penurunan ini menambah kekhawatiran investor mengenai prospek ekonomi global, yang berdampak negatif pada IHSG.
Kedua, pelemahan IHSG juga dipengaruhi oleh meningkatnya ekspektasi investor terhadap kemungkinan pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve pada bulan September 2024. Ekspektasi ini timbul setelah pidato dari The Fed yang menunjukkan sikap dovish, atau cenderung lebih berhati-hati dan mendukung kebijakan moneter yang lebih longgar.
“Dari data konsensus juga menunjukkan adanya peningkatan probabilitas menjadi 91,7 persen untuk pemangkasan menjadi 5 persen sampai dengan 5,25 persen,” ujar Herditya, Jumat, 19 Juli 2024.
Dari domestik, Bank Indonesia (BI) masih menahan BI rate di angka 6,25 persen. Selain itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga masih menunjukkan pelemahan.
Untuk Senin, Herditya memperkirakan, IHSG berpeluang menguat terbatas dengan support di 7.209 dan resistance di 7.317.
“Pergerakan IHSG masih dipengaruhi oleh pergerakan nilai tukar rupiah dan komoditas dunia. Selain itu, akan ada rilis data suku bunga China di pekan depan,” paparnya.
Untuk emiten, Herditya merekomendasikan investor untuk mencermati PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) dengan target harga Rp2.290-Rp2.340 per saham, PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) Rp418-Rp430 per saham, dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) Rp6.175-Rp6.275 per saham.
Berikut tujuh indeks sektoral turun saat IHSG melemah sepanjang pekan:
- Sektor barang baku anjlok paling dalam, yakni 1,58 persen
- Sektor infrastruktur ambrol 1,16 persen.Sektor properti dan real estat turun 0,60 persen
- Sektor teknologi melemah 0,31 persen
- Sektor kesehatan melorot 0,22 persen
- Sektor keuangan melemah 0,03 persen
- Sektor perindustrian turun tipis 0,01 persen.
Sementara, Empat sektor masih mampu menguat saat IHSG turun yaitu:
- Sektor energi melonjak 1,71 persen
- Sektor transportasi dan logistik melaju 1,42 persen
- Sektor barang konsumsi nonprimer naik 1,35 persen
- Sektor barang konsumsi primer menguat 0,45 persen.
Meski menguat dalam dua hari perdagangan terakhir, saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) yang merupakan saham dengan kapitalisasi pasar terbesar kedua, menjadi top laggards IHSG sepekan terakhir.
Top laggards adalah saham-saham yang menyumbang penurunan terbesar pada indeks.
Berikut 10 top laggards IHSG sepekan:
- BREN -7,67 persen
- AMMN -3,42 persen
- TLKM -2,48 persen
- BYAN -2,18 persen
- BRPT -6,64 persen
- AMRT -1,71 persen
- MDKA -2,5 persen
- UNVR -4,11 persen
- TOWR -3,7 persen
- MBMA -2,36 persen
Sedangkan 10 top leaders yang memberikan kontribusi pada penguatan IHSG sepekan adalah:
- BMRI 1,56 persen
- ADRO 9,54 persen
- UNTR 4,89 persen
- BBCA 0,5 persen
- BBNI 1,49 persen
- ICBP 4,1 persen
- GEMS 14,53 persen
- DCII 3,61 persen
- INDF 2,1 persen
- KPIG 8,82 persen
Berikut adalah 10 saham dengan persentase kenaikan dan penurunan harga terbesar selama periode 15 sampai dengan 19 Juli 2024:
Top Gainers IHSG Sepekan
- RICY 61,29 persen
- PEGE 42,86 persen
- EMDE 33,01 persen
- MSKY 30,65 persen
- IOTF 30,00 persen
- FORU 24,76 persen
- PART 23,44 persen
- BSBK 22,03 persen
- GUNA 21,48 persen
- BDKR 21,43 persen
Top Losser IHSG Sepekan
- PTMP -33,33 persen
- LIVE -21,48 persen
- AMIN -15,43 persen
- BAPA -13,79 persen
- KIJA -13,73 persen
- NFCX -12,35 persen
- BELL -11,86 persen
- SSMS 10,66 persen
- MCAS -10,66 persen
- SURI -10,46 persen.
Penurunan harga saham BREN dalam tiga hari pertama perdagangan minggu ini menyebabkan kapitalisasi pasar BREN merosot sebesar Rp97 triliun. Akibatnya, posisi BREN turun ke peringkat kedua pada akhir pekan ini. (*)
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.