KABARBURSA.COM – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menguat tipis pada Selasa, 27 Mei 2025, meski tekanan jual masih membayangi pasar. Berdasarkan analisis teknikal dari MNC Sekuritas, posisi IHSG saat ini diperkirakan berada di penghujung gelombang (v) dari wave [a] pada label hitam. Artinya, potensi koreksi masih terbuka lebar.
“Pergerakan IHSG, kami perkirakan sudah berada di akhir wave (v) dari wave [a] pada label hitam,” tulis Analis Teknikal MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, dalam riset hariannya, Rabu, 28 Mei 2025.
Herditya menjelaskan dalam jangka pendek, IHSG masih rawan melemah menuju kisaran 6.713–7.031. Namun peluang penguatan belum sepenuhnya tertutup dengan potensi kenaikan menguji area 7.025–7.223. Adapun level support berada di 7.085 dan 7.009, sedangkan resistance di 7.263 dan 7.324.
Di tengah peta teknikal yang belum sepenuhnya bersahabat ini, terdapat beberapa saham yang menarik dicermati pergerakan harganya:
- ADRO menguat 9,57 persen ke 2.290 dengan volume pembelian yang meningkat. Saham ini diperkirakan berada di bagian awal wave (v) dari wave [iii], membuka ruang penguatan lanjutan.
- CPIN naik 0,21 persen ke 4.840, masih bertahan di atas MA20 dan MA200. Saat ini CPIN berada di awal wave [b] dari wave B, namun tetap perlu diwaspadai koreksi lanjutan.
- MAPA lompat 7,25 persen ke 740 dan berhasil menembus MA60. Secara teknikal, MAPA sedang berada di awal wave [v] dari wave A dan punya peluang penguatan lebih lanjut.
- SSMS naik tipis 0,36 persen ke 1.405, didukung volume beli. SSMS dinilai sedang berada di awal wave [b] dari wave Y dan berpotensi melanjutkan tren naik.
- XKID menguat 0,52 persen ke 962 meski tertahan MA200. Secara struktur gelombang, XKID berada di bagian dari wave (v) dari [v] dari wave A dengan peluang naik tetap terbuka.
IHSG Diprediksi Tetap Kuat di Kuartal II, Asal Rupiah Stabil
Meski geraknya cenderung sempit, IHSG masih punya peluang melanjutkan tren positif sepanjang kuartal II 2025. Dalam laporan riset terbarunya, Kiwoom Sekuritas memperkirakan indeks bakal bertahan di kisaran level 7.000-an.
Menurut VP Marketing, Strategy and Planning Kiwoom Sekuritas, Oktavianus Audi, skenario optimistis menunjukkan IHSG bisa bergerak di rentang 6.950–7.050. Adapun skenario moderat mematok kisaran 6.700–6.800, dan untuk skenario pesimistis berada di area 6.100–6.200.
Salah satu faktor yang dinilai menopang sentimen positif pasar adalah penguatan nilai tukar rupiah. Audi menilai stabilnya kurs rupiah sangat berpengaruh terhadap kinerja sektor-sektor yang sensitif terhadap komponen impor, seperti konsumsi, ritel, dan properti.
Tak hanya itu, pemangkasan suku bunga acuan yang sudah dilakukan sebelumnya juga disebut bisa menjadi amunisi tambahan, terutama bagi sektor keuangan dan properti yang sangat bergantung pada biaya dana alias cost of fund.
“Penurunan suku bunga memberikan ruang ekspansi dan potensi peningkatan permintaan di pasar domestik,” katanya beberapa waktu lalu.
Audi pun menyoroti hasil kinerja keuangan emiten sepanjang kuartal I 2025 yang cenderung solid. Ia menyebut saham-saham berkapitalisasi besar atau blue chip, khususnya dari sektor perbankan dan bahan baku, menunjukkan ketahanan kinerja yang patut diperhitungkan oleh investor menjelang paruh kedua tahun ini.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.