KABARBURSA.COM - Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah (JBT) mengungkapkan bahwa konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis gasoline dan elpiji mengalami peningkatan selama libur panjang Iduladha 2024.
Brasto Galih Nugroho, Area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility Regional Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga, mengatakan bahwa di wilayah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), rata-rata konsumsi harian BBM jenis gasoline atau Pertalite dan Pertamax Series selama periode Idul Adha (14-18 Juni 2024) meningkat dari 12.824 kiloliter per hari menjadi 13.068 kiloliter per hari, naik sebesar 1,9 persen.
"Kenaikan konsumsi rata-rata harian tertinggi untuk BBM gasoline terjadi pada BBM Pertamax, dengan peningkatan sebesar 11,7 persen dibandingkan dengan rata-rata normal. Sementara itu, BBM jenis gasoil juga mengalami kenaikan dari 6.599 KL per hari menjadi 6.881 KL per hari, atau naik sebesar 4,3 persen dibandingkan rerata periode normal," jelas Brasto, Rabu, 19 Juni 2024.
Selain itu, konsumsi gas elpiji 3 kg di wilayah Jawa Bagian Tengah (Provinsi Jateng dan DIY) juga mengalami peningkatan sebesar 8 persen.
Rata-rata harian konsumsi elpiji naik dari 1.493.198 tabung per hari menjadi 1.505.566 tabung per hari, atau bertambah sebanyak 12.368 tabung per hari jika dibandingkan dengan rata-rata normal.
Untuk Avtur, konsumsi tertinggi di wilayah Jawa Bagian Tengah tercatat pada Jumat, 14 Juni, sebanyak 351,6 KL per hari. Selama periode long weekend, rata-rata harian konsumsi Avtur meningkat dari 269,4 kiloliter per hari menjadi 275,9 kiloliter per hari, atau naik sebesar 2,4 persen.
"Peningkatan konsumsi ini menunjukkan tingginya mobilitas masyarakat selama libur Iduladha, baik untuk perjalanan darat maupun udara. Pertamina Patra Niaga terus berkomitmen untuk memastikan ketersediaan dan distribusi BBM serta LPG tetap lancar demi memenuhi kebutuhan masyarakat," ujar Brasto.
Dengan peningkatan ini, Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah tetap memastikan pasokan BBM dan elpiji tersedia dengan baik di seluruh wilayah operasionalnya, guna mendukung kelancaran aktivitas masyarakat selama masa liburan.
Pertamina Peringkat Ketiga Fortune 500
PT Pertamina (Persero) menempati peringkat ketiga dalam daftar Fortune 500 Asia Tenggara (Southeast Asia/SEA) tahun 2024.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menyampaikan bahwa kinerja Pertamina yang positif di berbagai lini bisnis, didukung oleh strategi dan program inovasi, telah membawa perusahaan ke posisi terhormat ini.
Keberhasilan Pertamina menunjukkan pertumbuhan kinerja yang signifikan, membuatnya diperhitungkan di kancah global dan regional.
Menurut publikasi Fortune, Asia Tenggara memiliki peran penting dalam perekonomian dunia pasca pandemi COVID-19, meskipun banyak perusahaan di kawasan ini terpapar dinamika global seperti konflik geopolitik dan ketidakpastian pasar yang mengakibatkan penurunan pendapatan.
Namun, lima perusahaan terbesar di kawasan ini, termasuk Pertamina, tetap mencatat pendapatan yang signifikan dibandingkan dengan perusahaan sejenis di Asia Tenggara.
Pertamina berhasil meningkatkan laba bersih sebesar 17 persen pada akhir tahun 2023, dengan total laba mencapai USD4,77 miliar atau setara dengan Rp72,7 triliun (asumsi kurs Rp15.255 per dolar AS). EBITDA (pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi) mencapai 14,36 miliar dolar AS, sementara pendapatan konsolidasian tahun 2023 adalah USD75,79 miliar.
Pertumbuhan kinerja ini juga didukung oleh peringkat investasi yang baik dari berbagai lembaga pemeringkat internasional, yang menetapkan Pertamina sebagai perusahaan dengan status layak investasi.
Selain itu, kinerja operasional Pertamina semakin efisien di semua lini, baik holding maupun subholding, melalui program cost optimization dengan kontribusi sekitar USD1,1 miliar.
Fadjar menegaskan bahwa kinerja di semua subholding juga meningkat secara operasional.
"Dengan dukungan seluruh stakeholder, Pertamina akan terus tumbuh menjadi perusahaan nasional yang terdepan dalam menjaga ketahanan dan kemandirian energi di Indonesia," ujar Fadjar.
Catatan Kinerja Operasional
Pertamina membeberkan capaian kinerja operasionalnya sepanjang 2023 dengan sejumlah peningkatan di berbagai sektor. Meskipun demikian, berbagai tantangan dan pertanyaan dari DPR RI tetap menghantui perusahaan energi nasional ini.
Dari sektor hulu hingga hilir, Pertamina mencatatkan kinerja yang mengesankan, namun kritik tetap mengalir terkait target dan keberlanjutan upaya tersebut.
Produksi migas Pertamina pada 2023 menunjukkan peningkatan sebesar 8 persen dibandingkan tahun sebelumnya, mencapai 1,044 juta barrel oil equivalent per day (MBOEPD). Ini adalah pertumbuhan yang signifikan dibandingkan dengan target pertumbuhan tahunan yang hanya 7 persen.
"Pada 2023, produksi mencapai 1,044 MBOEPD," jelas laporan tersebut.
Cadangan migas Pertamina juga mengalami peningkatan dengan Reserve Replacement Ratio atau RRR mencapai 147 persen, melampaui target yang ditetapkan.
Parameter lain yang menunjukkan hasil positif adalah peningkatan produktivitas pemboran sumur yang naik 16 persen dibandingkan tahun 2022. (bay/*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.