KABARBURSA.COM - Harga kakao di pasar global mengalami lonjakan signifikan sepanjang tahun 2024, yang dipicu oleh kelangkaan pasokan kakao sejak awal tahun tersebut.
Kelangkaan pasokan kakao ini utamanya disebabkan oleh krisis panen yang melanda Pantai Gading dan Ghana, dua negara penghasil kakao terbesar di dunia.
Data dari Trading Economics menunjukkan bahwa harga kakao berjangka mencapai US$ 9.259 per ton pada awal April 2024. Dalam tiga bulan terakhir saja, harga tersebut melonjak sebesar 124,13 persen dari US$ 4.131 per ton pada bulan Januari 2024.
Ketua Umum Asosiasi Kakao Indonesia (Askindo), Arief Susanto, menyatakan bahwa lonjakan harga kakao ini akan berdampak pada industri pengolahan kakao di Indonesia, mengingat sektor ini sangat dipengaruhi oleh harga pasar global. "Kenaikan harga kakao juga menjadi peluang bagi petani kakao lokal untuk meningkatkan produktivitas mereka. Arief menekankan pentingnya peran pemerintah dan kerjasama dengan semua pihak dalam mendukung petani kakao," jelasnya Jumat 5 April 2024.
Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), produksi biji kakao Indonesia pada tahun 2022 mencapai 650.612 ton, mengalami penurunan sebesar 5,46 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sulawesi Tengah merupakan provinsi terbesar dalam produksi kakao, diikuti oleh Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Lampung, dan provinsi lainnya.
Ekonom Indef Nailul Huda juga melihat peluang bagi Indonesia untuk memperluas lahan tanam kakao mengingat gejolak harga kakao ini bersifat sementara. Nailul menekankan pentingnya diversifikasi tanaman untuk mengoptimalkan potensi pertanian Indonesia.
Meskipun harga kakao sedang naik, Nailul memperkirakan bahwa harga akan kembali normal dalam jangka menengah ketika pasokan kembali stabil dan permintaan berkurang.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.