Logo
>

MBMA Siap Terbitkan Obligasi Senilai Rp2 Triliun

Ditulis oleh Pramirvan Datu
MBMA Siap Terbitkan Obligasi Senilai Rp2 Triliun

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) berencana menerbitkan surat utang senilai Rp2 triliun. Rencana tersebut diungkapkan oleh manajemen perusahaan melalui laporan resmi yang dikutip pada Selasa 1 Oktober 2024.

    "Dengan ini kami sampaikan bahwa PT Merdeka Battery Materials Tbk akan menerbitkan dan menawarkan Obligasi II Merdeka Battery Materials Tahun 2024 dengan jumlah pokok sebesar Rp2 triliun," demikian disampaikan dalam pernyataan resmi manajemen MBMA.

    Obligasi ini akan terbagi dalam dua seri. Seri A memiliki nilai pokok Rp216,01 miliar dengan tingkat kupon sebesar 6,80 persen per tahun dan tenor selama 367 hari kalender, yang akan jatuh tempo pada 15 Oktober 2025. Sementara itu, Seri B ditawarkan dengan nilai pokok Rp1,78 triliun, tingkat bunga 9,00 persen per tahun, serta tenor tiga tahun yang akan jatuh tempo pada 8 Oktober 2027.

    Dalam penerbitan obligasi ini, MBMA menggandeng sejumlah perusahaan sekuritas terkemuka sebagai penjamin pelaksana emisi dan penjamin emisi obligasi. Beberapa di antaranya adalah PT Indo Premier Sekuritas, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk, PT Sucor Sekuritas, PT UOB Kay Hian Sekuritas, PT Aldiracita Sekuritas Indonesia, PT Sinarmas Sekuritas, PT BNI Sekuritas, dan PT CIMB Niaga Sekuritas.

    Langkah ini menjadi bagian dari strategi perusahaan untuk memperkuat struktur permodalan serta mendukung pengembangan bisnis di sektor bahan baku baterai yang tengah berkembang pesat.

    Laporan Kinerja Keuangan Paruh I 2024

    PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) menunjukkan kinerja yang luar biasa di paruh I 2024 setelah merilis laporan keuangan yang diaudit.

    Dalam keterbukaan informasi, Selasa, 1 Oktober 2024, pada semester pertama 2024, MBMA membukukan penjualan sebesar USD921,65 juta, naik lebih dari dua kali lipat atau 163 persen, dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni USD350,97 juta.

    Peningkatan ini mengindikasikan bahwa MBMA semakin mantap memanfaatkan momentum peningkatan permintaan global atas bahan baku baterai, khususnya nikel, yang merupakan komponen utama dalam pembuatan baterai kendaraan listrik.

    Selain peningkatan pendapatan, MBMA juga melaporkan peningkatan laba kotor menjadi USD63,18 juta dari USD18,42 juta pada semester pertama tahun 2023. Peningkatan ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengelola efisiensi biaya, meskipun beban pokok penjualan meningkat seiring dengan ekspansi operasional

    Namun, yang lebih mengesankan adalah perputaran dari kerugian bersih pada tahun lalu menjadi laba bersih yang besar. Pada semester pertama 2023, MBMA mengalami kerugian sebesar USD13,9 juta, namun kini perusahaan berhasil membalikkan keadaan dengan mencatatkan laba bersih sebesar USD46,26 juta​.

    MBMA juga berhasil mengendalikan pengeluaran di berbagai lini. Beban umum dan administrasi, yang pada semester pertama 2023 mencapai USD17,44 juta, turun menjadi USD11,94 juta pada periode yang sama tahun ini. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan berhasil meningkatkan efisiensi operasional di tengah perluasan skala bisnis.

    Pada 30 Juni 2024, total aset MBMA mencapai USD3,29 miliar, sedikit lebih tinggi dari USD3,26 miliar yang tercatat pada akhir Desember 2023. Aset lancar perusahaan mencapai USD789,85 juta, yang menunjukkan likuiditas perusahaan tetap terjaga dengan baik.

    Meskipun terjadi peningkatan pada liabilitas, dari USD953,59 juta di akhir tahun 2023 menjadi USD974,57 juta pada pertengahan tahun 2024, MBMA masih mampu menjaga rasio utang yang sehat, didukung oleh pertumbuhan pendapatan yang kuat.

    PT Zhao Hui Nickel, salah satu anak perusahaan MBMA yang beroperasi sejak 2023, menjadi pilar penting dalam pertumbuhan ini. Dengan total aset mencapai USD528,88 juta, perusahaan ini fokus pada produksi nikel, bahan baku utama untuk baterai kendaraan listrik. Keberhasilan Zhao Hui Nickel di pasar menunjukkan bahwa diversifikasi bisnis MBMA ke sektor nikel telah memberikan hasil yang signifikan.

    Pada saat yang sama, perusahaan juga terus mengembangkan usahanya di sektor logam dasar di Indonesia, Malaysia, dan berbagai wilayah lain. Beberapa anak usaha, seperti PT Sulawesi Cahaya Mineral dan PT Cahaya Smelter Indonesia, berperan penting dalam menyediakan bahan baku berkualitas tinggi untuk produksi baterai​

    Ke depan, prospek bisnis MBMA terlihat sangat cerah. Permintaan baterai global akan terus meningkat seiring dengan transisi energi menuju penggunaan kendaraan listrik. Dengan sumber daya yang melimpah dan kemampuan operasional yang kuat, MBMA diperkirakan akan terus memainkan peran penting dalam rantai pasokan global untuk baterai listrik.

    Diversifikasi strategi yang kuat, pengembangan teknologi baru, serta penetrasi ke pasar internasional akan menjadi faktor kunci bagi pertumbuhan MBMA di masa mendatang. Selain itu, perusahaan juga berencana untuk lebih fokus pada kehausan dan pengelolaan lingkungan, seiring dengan meningkatnya kesadaran global tentang pentingnya bahan baku ramah lingkungan dalam produksi baterai.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.