KABARBURSA.COM - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) secara resmi telah memberikan persetujuan atas pengangkatan Eri Budiono sebagai Direktur Utama PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC).
Persetujuan ini dikukuhkan melalui Keputusan Anggota Dewan Komisioner OJK mengenai Hasil Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (fit and proper test) serta Akta Pernyataan Pengukuhan Rapat pada 9 Agustus 2024.
Eri Budiono, yang memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun di industri perbankan, kini memimpin BNC dengan visi untuk menjadikan bank berbasis digital ini sebagai pilihan utama masyarakat Indonesia. Eri menyatakan komitmennya untuk meningkatkan daya saing BNC dengan memberikan pelayanan yang optimal, aman, dan nyaman bagi nasabah. Dalam keterangannya, dikutip di Jakarta, Minggu 11 Agustus 2024.
Sebelum bergabung dengan BNC, Eri telah mengemban berbagai posisi penting di bank terkemuka seperti HSBC Indonesia, Maybank Indonesia, dan Rabobank International Indonesia. Pengalamannya di perbankan komersial, baik di tingkat nasional maupun internasional, diharapkan mampu mendorong pertumbuhan BNC ke arah yang lebih baik.
Penunjukan Eri sebagai Direktur Utama BNC telah disetujui oleh para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada April 2024. Dengan kepemimpinan baru ini, BNC berharap dapat memperkuat struktur manajemen, meningkatkan tata kelola yang baik, serta mengoptimalkan kinerja perusahaan.
Dengan struktur kepemimpinan ini, BNC berambisi untuk menjadi bank digital yang semakin dipercaya dan menjadi pilihan utama masyarakat di Indonesia.
Adapun susunan Direksi Bank Neo Commerce per Agustus 2024 adalah sebagai berikut:
- Direktur Utama: Eri Budiono
- Direktur Bisnis: Aditya W. Windarwo
- Direktur Kepatuhan: Ricko Irwanto
- Direktur Teknologi Sistem Informasi: Chen Jun
Penambahan Kepemillikan Saham
PT Akulaku Silvrr Indonesia (Akulaku) kini memperkuat dominasinya terhadap PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC), salah satu bank digital terkemuka di Indonesia. Porsi kepemilikan saham Akulaku di bank dengan kode saham BBYB kini mencapai 34,45 persen.
Penambahan kepemilikan saham ini terjadi setelah Akulaku menjadi pembeli siaga dalam pelaksanaan rights issue yang digelar pada 12 hingga 18 Juli 2024. Dalam aksi korporasi tersebut, BBYB menerbitkan 1,31 miliar saham baru.
Awalnya, Akulaku mengeksekusi haknya sebagai pemegang saham pengendali dengan menambah 358,25 juta lembar saham, yang meningkatkan kepemilikannya dari 27,32 persen menjadi 29,42 persen.
Tidak berhenti di situ, Akulaku kemudian mengambil peran sebagai pembeli siaga dengan menambah 951,31 juta saham lagi, sehingga total kepemilikannya mencapai 34,45 persen.
Dengan harga pelaksanaan rights issue BBYB sebesar Rp 300 per saham, Akulaku menginvestasikan dana sekitar Rp 392,86 miliar dalam aksi ini.
Direktur Bisnis BNC, Aditya Windarwo, menyatakan bahwa dana yang diperoleh dari rights issue tersebut akan dialokasikan untuk berbagai keperluan strategis: 40 persen untuk modal ekspansi kredit, 45 persen untuk kegiatan operasional, dan sisanya untuk pengembangan teknologi informasi.
Dalam hal penyaluran kredit, BNC berencana untuk melangkah lebih maju dibandingkan bank digital lainnya dengan mulai fokus pada segmen kredit komersial dan korporasi.
Kinerja Keuangan BBYB
PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) mencatat pendapatan bunga bersih sebesar Rp2,90 triliun hingga periode 31 Desember 2023. Sebelumnya, pada periode yang sama tahun sebelumnya, pendapatan bunga bersih BBYB hanya mencapai Rp1,44 triliun.
Sementara itu, pendapatan operasional lainnya naik menjadi Rp637,28 miliar, dari Rp453,23 miliar. Namun, beban operasional juga meningkat menjadi Rp4,11 triliun dari Rp2,68 triliun. Di sisi lain, rugi operasional turun menjadi Rp574,91 miliar, dari rugi operasional Rp785,00 miliar tahun sebelumnya.
Adapun rugi sebelum pajak tercatat Rp573,87 miliar, turun dari Rp785,94 miliar sebelumnya. Rugi tahun berjalan BBYB tercatat Rp573,18 miliar, turun dari rugi tahun berjalan Rp789,05 miliar pada tahun sebelumnya.
Dari sisi intermediasi, seperti dilansir Bisnis, BBYB telah menyalurkan kredit sebesar Rp10,78 triliun pada 2023, tumbuh 5,26 persen yoy. Namun, aset bank turun 7,74 persen YOY, menjadi Rp18,16 triliun pada 2023. Meskipun demikian, BBYB berhasil menjaga kualitas asetnya, dengan rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) nett turun dari 2,05 persen pada 2022 menjadi 0,95 persen pada 2023.
Sejalan dengan proyeksi Bank Indonesia tentang pertumbuhan kredit pada 2024, BBYB juga memproyeksikan kenaikan pencapaian kredit pada 2024 sebesar minimal 20 persen, dengan tetap dilakukan secara hati-hati dan terukur, kata Pejabat Sementara (Pjs.) Direktur Utama PT Bank Neo Commerce Tbk, Aditya Windarwo, seperti dilansir Bisnis.
BBYB mencatatkan penurunan perolehan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 4 persen secara tahunan/YOY, menjadi Rp13,87 triliun pada 2023. Sedangkan dana murah atau current account saving account (CASA) turun 3,24 persen, menjadi Rp3,99 triliun.
Sejak pertengahan tahun lalu, PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) telah memperkenalkan layanan tarik tunai tanpa kartu (cardless cash withdrawal). Dengan layanan ini, nasabah BNC dapat melakukan tarik tunai di gerai-gerai Indomaret tanpa perlu menggunakan kartu fisik. Selain itu, layanan tarik tunai tanpa kartu ini juga dapat diakses di ATM BNI, CIMB Niaga, dan BRI yang berlogo PRIMA.
Direktur Bisnis PT Bank Neo Commerce Tbk, Aditya Windarwo mengungkap Bank Neo Commerce terus berinovasi. Sejak meluncurkan neobank di awal 2021, aplikasi mobile banking BNC telah dikenal sebagai aplikasi perbankan digital dengan layanan dan fitur lengkap serta terintegrasi, yang mampu memenuhi berbagai kebutuhan nasabah perorangan. Mulai tahun lalu, kami juga telah memperluas cakupan layanan ke segmen nasabah UMKM.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.