Logo
>

Pancaran Samudera (PSAT) Mantap IPO: Yakin Permintaan Batu Bara Naik

Menurut laporan Kementerian ESDM, produksi batu bara nasional pada tahun 2024 mencapai 830,96 juta ton, jauh melampaui target awal sebesar 710 juta ton.

Ditulis oleh Hutama Prayoga
Pancaran Samudera (PSAT) Mantap IPO: Yakin Permintaan Batu Bara Naik
Public Expose PT Pancaran Samudera Transport Tbk (PSAT), Selasa, 24 Juni 2025. (Foto: KabarBursa/Hutama Prayoga)

KABARBURSA.COM - PT Pancaran Samudera Transport Tbk (PSAT), perusahaan jasa pelayaran dan pengangkutan batu bara bakal melakukan Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun ini.

Direktur Utama PT Pancaran Samudera Transport Tbk (PSAT) Susanto mengatakan, Perseroan optimis ini adalah waktu yang tepat untuk mencatat saham perdananya di BEI. 

Ia menilai industri jasa pelayaran dan pengangkutan batu bara memiliki prospek positif seiring dengan meningkatnya kebutuhan energi, baik di pasar domestik maupun ekspor. 

“Permintaan batu bara, terutama untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) terus menunjukkan tren kenaikan. Hal ini mendorong tingginya kebutuhan akan layanan angkutan laut yang andal dan efisien," ujar dia dalam agenda public expose di Jakarta, Selasa, 24 Juni 2025.

Susanto menyebut, permintaan domestik juga diproyeksikan meningkat pada tahun 2025, hal ini tercermin dari potensi kenaikan Domestic Market Obligation (DMO) batubara yang diperkirakan mencapai 229,3 juta ton, naik 4,05 persen dibandingkan target DMO tahun 2024 sebesar 220 juta ton. 

Dia mengatakan, lonjakan ini menggambarkan bertambahnya kebutuhan energi nasional dan memberikan peluang signifikan bagi perusahaan pelayaran untuk meningkatkan volume pengangkutan, baik untuk distribusi dalam negeri maupun ekspor. 

Adapun menurut laporan Kementerian ESDM, produksi batu bara nasional pada tahun 2024 mencapai 830,96 juta ton, jauh melampaui target awal sebesar 710 juta ton. 

Dari total tersebut, sekitar 433,17 juta ton diekspor ke berbagai negara, sementara 377,85 juta ton diserap oleh pasar domestik. Dengan skala produksi dan distribusi yang besar, transportasi laut memainkan peranan yang sangat krusial dalam menjaga kelancaran rantai pasok batu bara Indonesia. 

Hal ini menjadi semakin penting mengingat konsentrasi tambang batubara yang berada di Sumatra dan Kalimantan, yang secara geografis memang membutuhkan pengiriman melalui jalur laut. 

“Secara keseluruhan, dengan meningkatnya permintaan batubara, target produksi yang tinggi, investasi besar dalam infrastruktur pelabuhan, dan kepatuhan terhadap standar HSE, Perseroan memiliki prospek usaha yang sangat positif," ungkap Susanto. 

Ia menambahkan, PSAT bakal memanfaatkan peluang ini untuk memperluas pasar, meningkatkan efisiensi operasional, dan memperkuat posisinya di industri pelayaran dan pengangkutan batubara. 

Lepas 15 Persen Saham dari Jumlah Modal Ditempatkan

Adapun PSAT akan melepas sebanyak-banyaknya sebesar 222.353.000 lembar saham atau mewakili maksimal 15,00 persen dari jumlah seluruh modal ditempatkan.

PSAT menetapkan harga penawaran umum saham perdana sebesar Rp850-Rp900. Artinya, perseroan akan menerima dana segar sebanyak-banyaknya sebesar Rp200 miliar. 

Nantinya, dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum perdana saham ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi seluruhnya akan digunakan untuk sejumlah hal. 

Sebesar Rp175 miliar akan digunakan Perseroan untuk melakukan penyetoran modal kepada perusahaan anak perseroan, yaitu PT Pancaran Karya Shipping (PKS), dalam bentuk ekuitas, sebanyak-banyaknya 175 ribu saham baru yang akan dikeluarkan oleh PKS. 

Selain itu, dana yang diperoleh dari penerbitan saham baru akan digunakan oleh PKS untuk pembelian dua unit kapal bulk carrier, dengan tujuan untuk memperkuat armada dalam proyek Perseroan. 

Rencana pembelian kapal bulk carrier tersebut berdasarkan Perjanjian Pengikatan Jual Beli Kapal antara PT Pancaran Maritim Transportindo (PMT) dan PKS. PMT merupakan pihak terafiliasi dengan perseroan. 

Sementara itu, sisa dana yang diperoleh akan digunakan untuk keperluan modal kerja Perseroan yang berupa bahan bakar kapal.(*)

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Hutama Prayoga

Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.