Logo
>

Prediksi IHSG Bullish, Saham SRTG dan Lainnya Diunggulkan

Ditulis oleh Moh. Alpin Pulungan
Prediksi IHSG Bullish, Saham SRTG dan Lainnya Diunggulkan

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Phintraco Sekuritas memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak bullish pada Jumat, 27 September 2024. IHSG diproyeksikan berfluktuasi di antara resistance 7.780, pivot 7.730, dan support 7.650. Dalam kondisi ini, mereka merekomendasikan enam saham berpotensi menguntungkan, salah satunya SRTG.

    Pada perdagangan Kamis, 26 September 2024, IHSG ditutup mendatar di level 7.744,5, atau naik tipis 0,04 persen. Meski demikian, IHSG berhasil bertahan di atas garis rata-rata pergerakan 20 hari (MA20). "Kondisi ini ditambah sentimen positif dari indeks regional dan global, IHSG berpotensi melanjutkan tren bullish," ungkap Phintraco Sekuritas dalam riset mereka pada Jumat, 27 September 2024.

    Phintraco Sekuritas juga mencatat bahwa pidato Kepala The Fed, Jerome Powell, dalam pembukaan Konferensi Pasar Treasury AS ke-10, memberikan angin segar bagi pasar. Powell mendukung langkah pemangkasan suku bunga agresif yang dilakukan The Fed pada pekan lalu, yang direspons positif oleh pelaku pasar.

    Di sisi lain, IHSG juga dipengaruhi oleh konsolidasi bursa-bursa regional, khususnya di Asia Timur. Penguatan signifikan di pasar saham SSEC dan HSI pada 26 September menunjukkan meningkatnya minat pasar terhadap dua indeks tersebut. Kondisi ini dapat membatasi pergerakan IHSG yang sudah mengalami rally selama sebulan terakhir.

    “IHSG hari ini diperkirakan akan bertahan di atas level 7.730 dan berpotensi menguat terbatas hingga kisaran 7.780,” tambah Phintraco Sekuritas.

    Untuk hari ini, Phintraco Sekuritas merekomendasikan enam saham yang diprediksi memberikan keuntungan, yaitu SRTG, ASII, PWON, EXCL, ADRO, dan BBTN.

    Kemarin Ditutup Menguat

    IHSG sempat menguat pada sesi penutupan perdagangan Kamis, 26 September 2024. IHSG naik 3,6 poin atau 0,45 persen ke level 7.744,51.

    IHSG berhasil menguat setelah sepanjang hari sempat berada di zona merah, bahkan menyentuh level terendah 7.673,04 pada sesi awal perdagangan.

    Berdasarkan data RTI, sebanyak 261 saham mengalami kenaikan, sementara 310 saham melemah, dan 211 saham lainnya stagnan. Total nilai transaksi pada sore itu mencapai Rp17,68 triliun dengan volume 22,61 juta lembar saham.

    Beberapa saham yang menjadi pendorong penguatan IHSG di antaranya Pantai Indah Kapuk Dua (PANI) yang naik 8,76 persen ke level 11.800, TBS Energi Utama (TOBA) yang meningkat 6,54 persen ke level 570, serta Tempo Inti Media (TMPO) yang naik 7,89 persen ke level 244.

    Di sisi lain, saham yang menekan IHSG termasuk Bank Rakyat Indonesia (BBRI) yang turun 5,16 persen ke level 5.050, MD Entertainment (FILM) yang turun 5,13 persen ke level 3.360, serta Megapower Makmur (MPOW) yang anjlok 9,09 persen ke level 80.

    Sementara itu, pasar saham Asia mayoritas ditutup dengan penguatan. Indeks Shanghai Komposit naik tipis 0,03 persen atau 1,04 poin ke level 3.582,22, Nikkei 225 melonjak 2,79 persen atau 1.055,30 poin ke posisi 38.925,30, dan Hang Seng menguat 4,16 persen atau 795,48 poin ke level 19.924,58. Namun, Indeks Strait Times mengalami penurunan tipis 0,03 persen atau 1,04 poin ke level 3.582,22.

    Rupiah Terkoreksi

    Nilai tukar rupiah kembali mengalami koreksi terhadap dolar Amerika Serikat (AS), menutup perdagangan hari ini pada level Rp15.160 per USD, turun sebesar 0,43 persen dari penutupan sebelumnya. Koreksi ini menandai berakhirnya tren penguatan selama dua hari berturut-turut yang dimulai pada 24 September 2024.

    Menurut data dari Refinitiv, melemahnya rupiah dipicu oleh sejumlah faktor, termasuk penguatan indeks dolar AS (DXY) yang naik tipis ke angka 100,94 dengan kenaikan sebesar 0,03 persen. Penyesuaian nilai tukar ini menunjukkan dinamika pasar yang penuh tantangan, di mana investor tampak semakin berhati-hati.

    Salah satu pendorong utama penurunan nilai tukar rupiah adalah sentimen pasar menjelang rilis data final pertumbuhan ekonomi (PDB) kuartal II-2024 dari AS. Konsensus pasar memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi AS akan meningkat signifikan, dari sebelumnya 1,4 persen menjadi 3 persen.

    Proyeksi ini mencerminkan keberhasilan kebijakan ekonomi AS dalam mengendalikan inflasi tanpa terjadinya resesi, yang pada gilirannya membuat investor lebih optimis terhadap aset-aset dalam denominasi dolar.

    Dampak Kebijakan Moneter AS

    Keberhasilan ekonomi AS tersebut memunculkan spekulasi bahwa Federal Reserve (The Fed) tidak akan segera menurunkan suku bunga. Hal ini menyebabkan pelaku pasar beralih ke posisi yang lebih hati-hati terhadap aset-aset berisiko, termasuk mata uang negara berkembang seperti rupiah.

    Sinyal-sinyal dari bank sentral AS, termasuk pidato dari Ketua The Fed, Jerome Powell, dan pejabat tinggi lainnya, menjadi fokus perhatian pasar global. Jika Powell memberikan isyarat bahwa suku bunga akan tetap tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama, maka dolar AS diperkirakan akan semakin menguat, menambah tekanan terhadap mata uang Garuda.

    Di sisi lain, peningkatan konsumsi rumah tangga dan belanja pemerintah di AS diperkirakan akan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang solid hingga 2,7 persen tahun ini. Optimisme ini mendorong investor global untuk lebih memilih aset dalam bentuk dolar AS, yang pada akhirnya semakin memperkuat posisi dolar di pasar internasional dan menambah tekanan pada rupiah.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Moh. Alpin Pulungan

    Asisten Redaktur KabarBursa.com. Jurnalis yang telah berkecimpung di dunia media sejak 2020. Pengalamannya mencakup peliputan isu-isu politik di DPR RI, dinamika hukum dan kriminal di Polda Metro Jaya, hingga kebijakan ekonomi di berbagai instansi pemerintah. Pernah bekerja di sejumlah media nasional dan turut terlibat dalam liputan khusus Ada TNI di Program Makan Bergizi Gratis Prabowo Subianto di Desk Ekonomi Majalah Tempo.

    Lulusan Sarjana Hukum Universitas Pamulang. Memiliki minat mendalam pada isu Energi Baru Terbarukan dan aktif dalam diskusi komunitas saham Mikirduit. Selain itu, ia juga merupakan alumni Jurnalisme Sastrawi Yayasan Pantau (2022).