Logo
>

Proyeksi IHSG Senin 11 November setelah Sepekan Melemah

Ditulis oleh KabarBursa.com
Proyeksi IHSG Senin 11 November setelah Sepekan Melemah

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 43,33 poin atau 0,60 persen pada level 7.287,19 di akhir perdagangan Jumat, 8 November pekan lalu. Namun, menurut data RTI, IHSG mengalami penurunan sebesar 2,91 persen secara mingguan.

    Analis Phintraco Sekuritas Alrich Paskalis mencatat bahwa IHSG sempat mengalami technical rebound lebih dari 1 persen di awal sesi perdagangan pada Jumat kemarin, menyentuh level 7.350. Namun, tekanan jual kembali muncul, dan IHSG ditutup membentuk pola inverted hammer di level 7.287,19, yang menurutnya menunjukkan bahwa indeks belum sepenuhnya terbebas dari tekanan jual.

    “Pergerakan ini menunjukkan IHSG masih kesulitan keluar dari tekanan pasar,” kata Alrich.

    Pada awal pekan depan, pasar diperkirakan akan menghadapi minimnya sentimen baru. Investor masih cenderung mencari titik terendah (bottom level) setelah serangkaian peristiwa yang menambah ketidakpastian di pasar.

    Secara domestik, pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami pelambatan menjadi 4,95 persen (YoY) pada kuartal III 2024.

    Dari sisi eksternal, kemenangan Donald Trump dalam Pemilu AS menambah kekhawatiran mengenai prospek ekonomi global, dengan kebijakan proteksionisme yang bisa mempengaruhi pasar negara berkembang.

    IHSG juga mendapat tekanan dari spekulasi mengenai kemungkinan stimulus fiskal tambahan dari pemerintah China pada akhir pekan lalu, yang cenderung memicu aliran dana asing keluar dari pasar modal Indonesia.

    “Pengumuman semacam ini sering kali berdampak negatif terhadap IHSG,” jelas Alrich.

    Sementara itu, meskipun keputusan bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed) yang memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin memberikan sedikit ketenangan, tidak ada reaksi berlebihan dari pasar. Nilai tukar rupiah pun tercatat menguat pada level Rp15.665 per dolar AS pada Jumat sore.

    Untuk perdagangan Senin, 11 November 2024, Alrich memperkirakan IHSG akan bergerak di kisaran level resistance 7.430 dan support 7.200, dengan pivot di angka 7.330.

    Beberapa saham yang disarankan untuk diperhatikan antara lain ADMR, INCO, SSIA, ICBP, PNLF, ARTO, dan EMTK.

    Sementara, analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menilai penurunan IHSG pekan lalu dipengaruhi oleh sejumlah faktor, termasuk terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS.

    Kebijakan proteksionisme yang diusung Trump diperkirakan akan berdampak pada pasar negara berkembang, yang memicu aliran keluar dana asing dari IHSG.

    Selain itu, hasil rilis data makro ekonomi Indonesia menunjukkan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) yang lebih rendah, yakni 4,95 persen YoY pada kuartal III 2024.

    Faktor lainnya adalah penguatan harga minyak setelah OPEC mengumumkan rencana untuk menahan produksi hingga Desember 2024, yang turut memberikan dampak pada pasar.

    Untuk Senin ini, Herditya memperkirakan IHSG berpotensi menguat terbatas, dengan support di level 7.243 dan resistance di level 7.314.

    Beberapa faktor yang akan mempengaruhi pergerakan IHSG antara lain tren harga komoditas yang diperkirakan akan melemah, kemungkinan pelemahan kembali nilai tukar rupiah, serta perkembangan kebijakan pemerintah AS yang masih dinantikan oleh investor.

    Beberapa saham yang dapat diperhatikan oleh investor antara lain BBRI, HRUM, dan GOTO, dengan target harga masing-masing Rp4.680 hingga Rp4.850 per saham, Rp1.225 hingga Rp1.270 per saham, dan Rp67 hingga Rp71 per saham.

    Saham Top Gainers dan Losers Pekan Kemarin

    Selama periode 4 hingga 8 November 2024, pasar saham Indonesia mengalami tren negatif dengan penurunan IHSG sebesar 2,91 persen dan kapitalisasi pasar yang turun 2,86 persen menjadi Rp12.241 triliun.

    Namun, di tengah penurunan ini, terdapat saham-saham yang justru mencatatkan penguatan signifikan, dengan beberapa di antaranya bahkan mencapai lonjakan harga yang cukup besar.

    Berdasarkan data perdagangan Stockbit, setidaknya terdapat tiga saham yang melejit sebesar lebih dari 40 persen pada perdagangan pekan lalu yang berakhir Jumat, 8 November 2024.

    Saham Top Gainers

    PT Fortune Mate Indonesia Tbk (FMII) menjadi top gainer dengan kenaikan 139,04 persen ke Rp545 per saham dari Rp228 per saham. Saham ini bergerak di sektor properti dan konstruksi dan menunjukkan kenaikan yang konsisten sepanjang pekan, dengan nilai transaksi mencapai Rp5,4 miliar.

    Berikutnya adalah PT Perdana Bangun Pusaka Tbk (KONI) yang menyusul dengan kenaikan 55,72 persen, dari Rp1.355 ke Rp2.110 per saham, dengan transaksi sepekan sebesar Rp808 juta. Meskipun volume perdagangan relatif rendah, KONI berhasil mencatat kenaikan signifikan.

    Di urutan yang ketiga, produsen garmen dan pakaian jadi PT Golden Flower Tbk (POLU), mencatatkan saham naik 46,19 persen dari Rp985 ke Rp1.440 per saham. Saham ini masuk dalam jajaran tiga besar gainers dengan penguatan yang signifikan.

    Selanjutnya, PT Dwi Guna Laksana Tbk (DWGL) mencatatkan kenaikan signifikan sebesar 34,78 persen menjadi Rp155 per saham. Saham ini menarik perhatian investor selama sepekan terakhir, mencerminkan sentimen positif di pasar terhadap perusahaan ini.

    Di posisi berikutnya ada PT Jakarta International Hotels & Developments Tbk (JIHD), yang mengalami kenaikan 24,74 persen ke level Rp1.185 per saham. Pergerakan saham ini menunjukkan minat investor yang kuat terhadap perusahaan di sektor perhotelan dan pengembangan properti.

    Saham PT Geoprima Solusi Tbk (GPSO), PT NFC Indonesia Tbk (NFCX), PT Pelayaran Kurnia Lautan Semesta Tbk (KLAS), PT Nusantara Pelabuhan Handal Tbk (PORT), dan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan, masing-masing mencatat kenaikan di atas 19 persen.

    Sementara itu di sisi lain, setidaknya terdapat tiga saham yang mengalami penurunan harga lebih dari 30 persen pada perdagangan pekan lalu yang berakhir Jumat, 8 November 2024. Penurunan tajam ini mencerminkan tekanan jual yang signifikan, terutama di tengah tren pelemahan IHSG.

    Saham Top Losers

    PT Berdikari Pondasi Perkasa Tbk (BDKR) menempati posisi pertama sebagai top loser, dengan harga saham anjlok 40,92 persen dari Rp545 menjadi Rp322 per saham. Diikuti oleh PT Fortune Indonesia Tbk (FORU), yang mengalami koreksi tajam sebesar 36,29 persen, turun dari Rp7.000 ke Rp4.460 per saham, serta PT Multipolar Tbk (MLPL) yang mencatat penurunan 31,35 persen ke Rp127 per saham.

    Selain ketiga saham tersebut, emiten lainnya turut mengalami koreksi signifikan, seperti PT Cipta Perdana Lancar Tbk (PART) yang terkoreksi 30,91 persen ke Rp76 per saham, dan PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) yang tertekan 26,42 persen ke level Rp78 per saham.

    Emiten lain seperti SKLT, LPSS, JMAS, SMIL, dan MSIN juga mencatat penurunan lebih dari 19 persen, mempertegas tren pelemahan di pasar saham pekan lalu. Turunnya harga saham-saham tersebut menggambarkan tekanan jual yang tinggi di tengah kondisi pasar yang bergejolak, mengindikasikan sentimen negatif yang melanda sejumlah sektor saham. (*)

     

    Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi