Logo
>

Restui Komut Mundur, CMNP Ubah Susunan Direksi dan Komisaris

Ditulis oleh Syahrianto
Restui Komut Mundur, CMNP Ubah Susunan Direksi dan Komisaris

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Pemegang saham PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) telah menyetujui dan menerima pengunduran diri Feisal Hamka sebagai Komisaris Utama, Olivia Allan sebagai Komisaris Independen, serta Fitria Yusuf sebagai Direktur Utama Perseroan.

    Sebagai tindak lanjut atas pengunduran diri tersebut, CMNP memberhentikan dengan hormat ketiganya dari jabatan masing-masing. Selain itu, seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi lainnya juga diberhentikan dengan hormat, efektif sejak Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan pada Senin, 30 Desember 2024 resmi ditutup.

    Berikut adalah susunan Dewan Komisaris dan Direksi PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk yang telah disetujui dalam rapat tersebut:

    Dewan Komisaris

    1. Komisaris Utama: Dahnu Teguh Adrianto
    2. Komisaris Independen: Dionisius Widijanto
    3. Komisaris Independen: Rizal Mallarangeng

    Direksi

    1. Direktur Utama: Arief Budhy Hardono
    2. Direktur Independen: Hasyim
    3. Direktur Independen: Djoko Sapto M. Mulyo

    PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada para anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang telah mengabdi, memberikan dedikasi, serta menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka selama masa jabatan.

    Perseroan juga mengucapkan selamat bertugas kepada jajaran Komisaris dan Direksi yang baru diangkat, dengan harapan mereka dapat membawa perusahaan menuju pencapaian visi dan misi yang telah ditetapkan, serta melanjutkan perjalanan menuju kesuksesan yang lebih baik di masa depan.

    Dalam RUPSLB ini, pemegang saham juga menyoroti beberapa isu penting. Salah satu poin yang dibahas adalah kelanjutan penanganan deposito yang ditempatkan pada Bank Yama, yang hingga kini belum terbayarkan oleh pihak pemerintah.

    Selain itu, terdapat pertanyaan mengenai Non-Convertible Debentures (NCD) yang dimiliki Perseroan di Unibank dengan nilai sebesar USD 28.000.000.

    Beberapa pemegang saham meminta manajemen untuk mengusut tuntas persoalan NCD Unibank yang telah terabaikan selama hampir 20 tahun tanpa adanya tindak lanjut yang signifikan.

    Mereka mendesak agar manajemen segera mengambil langkah hukum yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah ini.

    Manajemen diminta untuk menunjukkan perkembangan terkait penyelesaian isu Bank Yama dan NCD Unibank pada kuartal pertama tahun 2025.

    Pemegang saham berharap agar tindakan ini dapat memberikan kepastian dan solusi konkret terhadap permasalahan yang telah lama membebani Perseroan.

    Proyeksi Pendapatan CMNP Capai Rp 4,86 Triliun

    CMNP menyampaikan optimisme tinggi mengenai proyeksi pendapatan konsolidasi yang diperkirakan mencapai Rp4,865 triliun pada tahun 2025.

    Proyeksi ini mencerminkan kenaikan signifikan sebesar 35,87 persen dibandingkan tahun 2024 yang tercatat Rp 3,119 triliun. Optimisme ini disampaikan oleh Direksi Perseroan, Hasyim dan Djoko Sapto M. Mulyo, dalam acara Public Expose yang diselenggarakan di Gedung CMNP.

    Peningkatan pendapatan tersebut dipicu oleh beberapa faktor kunci, antara lain kenaikan volume lalu lintas di berbagai ruas tol serta penyesuaian tarif di sejumlah ruas jalan tol yang dikelola oleh CMNP Grup. Di samping itu, kontribusi positif juga datang dari anak perusahaan PT Girder Indonesia yang terlibat dalam sektor jasa konstruksi.

    Hasyim mengungkapkan pihaknya sangat optimis terhadap prospek 2025. Peningkatan pendapatan serta pengelolaan proyek-proyek infrastruktur tol akan menjadi pilar utama bagi pertumbuhan kami di tahun mendatang. Seperti dalam pernyataannya di Jakarta, Selasa 10 Desember 2024.

    Pada 2024, CMNP mencatatkan laba usaha konsolidasi sebesar Rp 1,801 triliun, meningkat 3,67 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sementara itu, EBITDA konsolidasi naik menjadi Rp 2,014 triliun, dari sebelumnya Rp 1,925 triliun. Secara khusus, EBITDA sektor tol mengalami lonjakan menjadi Rp 1,965 triliun, berbanding dengan Rp 1,810 triliun pada 2023. Pada 2025, proyeksi laba usaha konsolidasi diperkirakan mencapai Rp 2,002 triliun, yang mencerminkan kenaikan 10,04 persen dibandingkan dengan 2024.

    Peningkatan aset juga tercatat pada 2024, dengan total aset konsolidasi mencapai Rp 23,492 triliun, atau naik 8,16 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat Rp 21,576 triliun. Sementara itu, proyeksi total aset pada 2025 diperkirakan mencapai Rp 30,617 triliun, atau meningkat 23,27 persen dibandingkan tahun 2024. Peningkatan ini didorong oleh progres pembangunan proyek-proyek utama, termasuk proyek Harbour Road 2 dan proyek Desari seksi 3 dan 4.

    Tidak hanya aset, liabilitas konsolidasi juga mengalami kenaikan pada 2024, mencapai Rp 9,521 triliun, meningkat 10,04 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Proyeksi liabilitas pada 2025 diperkirakan mencapai Rp 14,693 triliun, atau naik 36,37 persen. Peningkatan liabilitas ini sejalan dengan peningkatan jumlah pinjaman bank yang digunakan untuk pendanaan proyek-proyek besar, termasuk Harbour Road 2, Desari seksi 3 dan 4, serta pembayaran utang kontraktor untuk proyek tol Cisumdawu.

    Di sisi ekuitas, perusahaan mencatatkan ekuitas konsolidasi sebesar Rp 13,971 triliun, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat Rp 13,011 triliun. Proyeksi ekuitas pada 2025 diperkirakan mencapai Rp 15,654 triliun, mencatatkan peningkatan 10,75 persen, sebagian besar disebabkan oleh pelaksanaan exercise warrant pada 2024 dan 2025.

    Direktur Independen CMNP Djoko Sapto turut menjelaskan perkembangan proyek konstruksi yang sedang berjalan. Proyek Jalan Tol Harbour Road II Elevated sepanjang 9,69 km, yang saat ini telah mencapai progres 20,97 persen, diharapkan dapat mencapai 48,99 persen pada tahun 2025. Dengan demikian, akumulasi progres konstruksi pada 2025 dapat mencapai 69,97 persen. Adapun untuk proyek seksi 3 dan 4 ruas tol Antasari-Depok-Salabenda, tahap pembebasan lahan telah terealisasi 42,63 persen, dan ditargetkan selesai pada 2026, terintegrasi dengan ruas tol Bogor Ring Road.

    Sebagai upaya meningkatkan pelayanan bagi pengguna jalan, CMNP tengah membangun rest area tipe A di ruas tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan. Rest area ini akan dilengkapi dengan fasilitas modern, seperti ATM, klinik kesehatan, fasilitas isi ulang kartu tol, mini swalayan, SPBU, tempat ibadah, serta lebih dari 200 tempat parkir untuk kendaraan golongan I dan 50 kendaraan golongan II/III/IV/V. Fasilitas tambahan untuk penyandang disabilitas, pengisian baterai kendaraan listrik, pengelolaan limbah, serta sarana pemadam kebakaran juga akan tersedia. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.