KABARBURSA.COM - Manajemen PT Link Net Tbk (LINK) baru saja mengumumkan rencana pengunduran diri salah satu direkturnya yakni Edward Sanusi.
Melansir keterbukaan informasi, pengunduran diri tersebut diterima LINK pada Senin, 30 Desember 2024. Namun, tidak disebutkan alasan mengenai pengunduran diri Edward Sanusi.
"Pada tanggal 30 Desember 2024, perseroan telah menerima surat pengunduran diri Bapak Edward Sanusi selaku Direktur Perseroan," kata Corporate Secretary, Rininta Agustina Widya Pratika dalam keterbukaan informasi di Jakarta dikutip, Rabu, 1 Januari 2025.
Meski sudah mengajukan surat permohonan undur diri, Rininta menyampaikan Perseroan bakal mengajukan permohonan pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang belum disebutkan jadwalnya.
Adapun Rininta juga menegaskan jika rencana pengunduran diri Edward Sanusi tersebut, tidak memberikan dampak secara negatif terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, hingga kelangsungan usaha Perseroan.
Walaupun ada pengumuman pengunduran diri Direktur, saham LINK menutup tahun 2024 dengan positif. Merujuk data perdagangan Stockbit, Senin, 30 Desember 2024, saham LINK menguat 32 poin atau naik 2,56 persen ke level 1,200.
Emiten yang fokus di bidang perdagangan barang dan jasa ini memang memiliki kinerja positif dalam satu pekan terakhir dengan performa 1,69 persen.
Raih Pinjaman Rp1,2 Triliun
Diberitakan sebelumnya, LINK telah mendapatkan fasilitas pinjaman senilai Rp1,2 triliun. Pinjaman ini terdiri dari perjanjian kredit sebesar Rp1,1 triliun dan perjanjian layanan pembayaran pembiayaan rantai pasokan senilai Rp100 miliar.
Dalam perjanjian kredit, terdapat fasilitas term loan senilai Rp1 triliun dengan jangka waktu lima tahun serta fasilitas pembiayaan faktur impor (import invoice financing) senilai Rp100 miliar dengan durasi satu tahun.
Sementara itu, perjanjian layanan pembayaran pembiayaan rantai pasok berupa supplier financing senilai Rp100 miliar memiliki masa berlaku satu tahun.
Fasilitas pinjaman ini diberikan oleh Bank UOB Indonesia.
“Penandatanganan transaksi antara perseroan dan Bank UOB Indonesia telah dilakukan pada 18 Desember 2024,” ungkap Rininta Agustina Widya Pratika, Corporate Secretary Link Net dalam keterbukaan informasi, Sabtu, 21 Desember 2024.
Rininta juga memastikan bahwa transaksi tersebut tidak berdampak negatif terhadap kegiatan operasional, kondisi keuangan, maupun kelangsungan usaha perusahaan. “Pinjaman ini bertujuan untuk mendukung pembiayaan kebutuhan umum perseroan,” jelasnya.
Kolaborasi LINK dan Weave
LINK resmi menggandeng PT Integrasi Jaringan Ekosistem (WEAVE) untuk menjalin kerja sama strategis dalam pengembangan solusi Information, Communication & Technology (ICT) di seluruh wilayah Indonesia.
Berdasarkan kesepakatan, Link Net akan menyediakan infrastruktur jaringan berbasis teknologi GPON yang meliputi backbone, feeder, last mile network, perangkat aktif seperti OLT, serta perangkat pasif seperti ODC, FDT, FAT, dan CPE.
Sementara itu, WEAVE akan memanfaatkan infrastruktur tersebut untuk menyediakan layanan internet kepada pelanggan, termasuk melakukan penjualan, pemasangan, dan pemeliharaan perangkat.
Hal tersebut diharapkan dapat mempercepat penetrasi layanan internet berkualitas tinggi di wilayah-wilayah strategis tanah air.
Pembagian Tugas
PT Link Net Tbk Bertanggung jawab atas penyediaan, pengelolaan, dan pemeliharaan infrastruktur jaringan, termasuk memberikan dukungan teknis sebagai second-layer support.
Sementara, PT Integrasi Jaringan Ekosistem (WEAVE) bertanggung jawab atas penyediaan access layanan internet, bandwidth internet, melakukan pemasaran dan pemeliharaan pelanggan, brand ownership, serta memberikan dukungan teknis langsung kepada pelanggan sebagai first-layer support.
Chief Commercial Officer Link Net Johannes, mengatakan kerja sama ini merupakan tonggak penting bagi Link Net dalam mendorong pengembangan infrastruktur digital yang lebih inklusif di Indonesia.
“Dengan menggandeng WEAVE, kami optimistis dapat memberikan solusi ICT yang tangguh dan menghadirkan pengalaman digital terbaik bagi masyarakat,” kata dia dalam keterangan resmi dikutip, Sabtu, 30 November 2024.
Lebih lanjut, Johannes memandang kolaborasi ini mencerminkan komitmen kami untuk memperluas cakupan layanan hingga ke seluruh pelosok negeri.
Sementara itu Hermansjah Haryono, President Director WEAVE, menambahkan, pihaknya sangat antusias untuk bekerja sama dengan Link Net dalam inisiatif strategis ini.
Kerja sama ini, kata dia, adalah wujud nyata dari upaya WEAVE untuk mempercepat penetrasi layanan internet berkualitas tinggi di Indonesia, sekaligus mendukung agenda transformasi digital nasional.
“Kami percaya bahwa sinergi ini akan memberikan manfaat besar tidak hanya bagi pelanggan kami tetapi juga bagi ekosistem digital yang lebih luas,” pungkasnya.(*)
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.