Logo
>

Upah Pekerja Indonesia Bertumbuh Lambat

Ditulis oleh KabarBursa.com
Upah Pekerja Indonesia Bertumbuh Lambat

KABARBURSA.COM - Perkembangan kenaikan upah para pekerja di Indonesia pada semester 1-2024 tercatat melambat dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Perlambatan pertumbuhan upah itu berlangsung di tengah rekrutmen tenaga kerja yang cenderung stagnan pada kuartal awal tahun ini, berdasarkan hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha terbaru yang dilansir oleh Bank Indonesia, mengawali pekan ini.

Rekrutmen tenaga kerja pada kuartal 1-2024 tercatat masih di fase ekspansi dengan Saldo Bersih Tertimbang (SBT) tumbuh 1,14 persen, tidak banyak berubah dibanding kuartal sebelumnya 1,12 persen. Bersamaan dengan itu, pertumbuhan upah pekerja justru mencatat perlambatan.

"Perkembangan kenaikan upah pada semester 1-2024 masih positif dengan SBT 39,34 persen lebih rendah dibanding semester 1-2023 dengan SBT 42,1 persen. Namun, bila dibandingkan semester II-2023, ada kenaikan," kata BI dikutip hari ini, Selasa 23 April 2024.

Pada semester II-2023, SBT perkembangan upah mencapai 12,97 persen dengan 85 persen pekerja mengaku upahnya tidak berubah, 14,2 persen pekerja mengalami kenaikan upah dan 1,2 persen pekerja upahnya turun.

Sedangkan pada semester I-2024, sebanyak 40,3 persen pekerja mencatat kenaikan upah, lebih rendah dibanding semester 1-2023 sebanyak 43,06 persen. Pada paruh pertama tahun ini, 58,75 persen pekerja mengaku upahnya tidak berubah dan 0,96 persen pekerja menderita penurunan upah.

Sektor jasa kesehatan menjadi lapangan usaha dengan kenaikan upah terbesar di mana 56,2 persen pekerja di sektor ini menyatakan gaji mereka meningkat pada enam bulan pertama tahun ini. Disusul oleh pekerja di sektor bisnis penyediaan akomodasi dan makan minum, juga sektor usaha pengadaan listrik.

Sementara sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib, keluar sebagai lapangan usaha dengan penurunan upah terbesar pada semester 1-2024, di mana sebanyak 4,05 persen pekerja sektor ini mengaku upah mereka turun, 56,76 persen pekerja mengaku upahnya tetap dan 39,2 persen menerima kenaikan upah.

Sektor lain yang juga mencatat perlambatan pertumbuhan upah adalah sektor konstruksi. Sebanyak 3,5 persen pekerja di lapangan usaha ini mengalami penurunan upah, jauh lebih besar dibanding semester II-2023 yang hanya 1,05 persen dan 1,54 persen pada semester 1-2023.

Hasil survei juga mencatat, rata-rata upah pegawai di Indonesia setingkat mandor atau supervisor pada semester 1 tahun ini mencapai Rp5,62 juta per bulan. Sedangkan upah di bawah level supervisor rata-rata di kisaran Rp3,55 juta per bulan.

"Tingkat upah rata-rata tertinggi adalah di sektor usaha pengadaan listrik sebesar Rp9,7 juta per bulan untuk level supervisor dan Rp5,83 juta per bulan untuk level di bawahnya," jelas BI.

Meskipun dibayangi oleh ketidakpastian terkait penyelenggaran Pemilu dan Pilpres pada Februari lalu, kegiatan dunia usaha di Indonesia pada kuartal 1-2024 tercatat meningkat, berdasarkan hasil survei yang sama.

Itu tercermin dari SBT yang sebesar 14,11 persen, naik dibanding 13,17 persen pada kuartal IV-2023. Angka itu juga lebih tinggi dibanding kuartal 1-2023 dengan SBT 11,05 persen.

"Kinerja seluruh lapangan usaha tercatat positif dengan peningkatan terutama di sektor pertanian, kehutanan dan perikanan seiring dengan dimulainya panen dan faktor musiman tanaman pangan, perkebunan dan peternakan," kata BI.

Namun, kapasitas produksi terpakai dunia usaha masih belum optimal dengan pemakaian hanya 73,61 persen, sedikit lebih rendah dibanding kuartal sebelumnya 73,91 persen.

Hasil survei juga menangkap, kondisi keuangan dunia usaha mulai dibayangi oleh likuiditas yang lebih ketat. Selain itu, kemampuan perusahaan mencetak laba (rentabilitas) juga tidak setinggi kuartal sebelumnya meskipun akses kredit dirasakan lebih mudah.

Saldo Bersih (SB) likuiditas pada kuartal 1-2024 tercatat sebesar 21,32 persen, turun dibanding kuartal sebelumnya 24,42 persen sesuai pola musiman. Hanya 27,78 persen responden yang menyebut kondisi likuiditas mereka lebih baik saat ini, lebih rendah dibanding survei sebelumnya sebanyak 29,62 persen.

Begitu juga kemampuan perusahaan mencetak laba yang diakui lebih rendah dengan SB sebesar 19,3 persen, turun dibanding 21,94 persen pada kuartal sebelumnya.

Meski demikian, hasil survei menyimpulkan, kegiatan usaha pada kuartal II tahun ini akan melanjutkan peningkatan.

Naik Pesat, Gaji Fresh Graduate di Singapura Capai Rp50 Juta

Dibandingkan dengan lambatnya pertumbuhan upah di Indonesia, sebaliknya gaji lulusan baru (fresh graduate) di Singapura tahun ini naik pesat. Berdasarkan hasil survei, dikatakan gaji bagi lulusan baru menjadi SD4.313 pada 2023. Hasil tersebut terbilang meningkat menjadi 3 persen bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Survei ini berdasarkan hasil 'Joint Autonomous Universities Graduate Employment Survey' yang telah dirilis pada Februari lalu.

Dilansir dari Channel News Asia (CNA), gaji kotor bulanan bagi para lulusan baru dengan status pegawai tetap bisa meningkat sebesar 2,7 persen menjadi SD4.313 atau sekitar Rp50,2 juta. Dibandingkan dengan tahun 2022, gaji kotor rata-rata bulan fresh graduate di Singapura sekitar SD4.200 atau sekitar Rp48,9 juta.

National University of Singapore (NUS), Nanyang Technological University (NTU), Singapore Management University (SMU) dan Singapore University of Social Sciences (SUSS) telah melakukan survei ini, yang menemukan gaji kotor para fresh graduate meningkat cukup tinggi yakni pada 10,5 persen jika dibandingkan pada 2021 atau 2022.

Berikut daftar rata gaji-gaji kotor bulanan fresh graduate di Singapura menurut Join Autonomous Universities Graduate Employment Survey:

  •  SD4.313 atau sekitar Rp50,2 juta (2023)
  •  SD4.200 atau sekitar Rp48,9 juta (2022)
  •  SD3.800 atau sekitar Rp44,2 juta (2021)
  •  SD3.700 atau sekitar Rp43 juta (2020)

Merujuk pada data tersebut, fresh graduate yang bekerja pada informasi dan teknologi digital bisa dapat memperoleh rata-rata gaji kotor bulanan tertinggi pada 2023 yaitu SD5.500 atau sekitar Rp64 juta. Akan tetapi angka ini menurun jika dibandingkan rata-rata gaji kotor pada 2022, sekitar SD5.625 atau sekitar Rp65,5 juta.

Selanjutnya pada bidang kedua dengan bulan gaji tertinggi di tahun 2023 adalah fresh graduate pada bidang engineering (teknik) yaitu gajinya SD4.500 atau sekitar Rp52,4 juta. Diikuti oleh pekerja di bidang bisnis dengan rata-rata gaji kotor sebesar SD4.150 atau sekitar Rp48,3 juta.

Selain itu ada juga beberapa bidang yang memberikan rata-rata gaji kotor terendah yaitu ilmu sains sebesar SD4.000 atau sekitar Rp46,5 juta. Ilmu kesehatan dengan jumlah SD3.190 atau sekitar Rp45,5 juta dan seni, desain, media yaitu kisaran SD3.740 atau sekitar Rp43,5 juta.

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

KabarBursa.com

Redaksi