KABARBURSA.COM - Toyota Calya dan Wuling New Air ev mungkin jadi pilihan menarik bagi konsumen yang mencari mobil murah, baik bermesin listrik maupun konvensional.
Meski keduanya berbeda jenis, Toyota Calya dan Wuling New Air ev khususnya pada varian Lite, memiliki harga yang bersaing di rentang Rp170 jutaan hingga di bawah Rp200 juta.
Di sisi lain calon pemilik mobil listrik tentu mempertimbangkan efisiensi pemakain lewat energi listirknya. Sementara, Toyota Calya yang tergolong sebagai Low Cost Green Car (LCGC) juga menawarkan harga terjangkau dengan efisiensi bahan bakar mesinnya.
Lalu, manakah yang lebih menarik di antara keduanya? Berikut komparasi Toyota Calya vs Wuling New Air ev Lite.
1. Desain Eksterior
New Air ev Lite adalah varian entry-level dari City Car listrik dari Wuling. Mobil ini mengusung bodi mungil dengan dimensi panjang 2.974 mm, lebar 1.505 mm, tinggi 1.631 mm, serta jarak sumbu roda 2.010 mm.
Wuling Air ev Lite mengusung pilihan warna single tone dengan enam opsi kelir yakni Pristine White, Galaxy Blue, Avocado Green, Lemon Yellow, Starry Black, dan Peach Pink.
Eksteriornya dilengkapi lampu depan bohlam, LED Turn Signal di kaca spionnya, serta pelek diameter 12 inci yang dibalut dop full cap.
Sedangkan Toyota Calya hadir dengan desain modern dengan grille bermotif 3D yang dihiasi garnish berlabur black chrome, mika lampu depan bergaya smoke, lampu kabut di sisi kanan-kiri bempernya, hingga penggunaan pelek alloy two tone diameter 14 inci.
Saudara Daihatsu Sigra ini memiliki tujuh opsi kelir yaitu White, Silver Metallic, Grey Metallic, Black, Red, Orange Metallic, dan Bronze Mica Metallic.
2. Interior
Dengan panjang bodi sekitar 4.110 mm dan kapasitas 7 penumpang, Calya cukup ideal untuk mendukung mobilitas keluarga dalam perjalanan jarak dekat hingga ke luar kota.
Kabin Calya mengusung warna serba hitam dan kombinasi aksen cokelat pada panel dasbornya. Interior LCGC 7 seater ini dilengkapi fitur fungsional seperti dual airbags, sistem pengereman ABS (Antilock Braking System), kamera mundur, Audio Steering Switch, serta head unit layar sentuh hadir di varian tertinggi, yaitu Calya varian G.
Sementara Wuling Air ev Lite menyuguhkan kabin bernuansa Tamarind Sunset yang terkesan hangat dan tampak neo retro. Kabinnya yang mampu menampung empat orang penumpang, disertai panel layar sentuh 7 inci, airbags untuk pengemudi, fitur perintah suara Wuling Indonesian Voice Command (WIND), dan konektivitas ke aplikasi Wuling+ App.
New Air ev Lite telah dibekali fitur modern seperti power steering elektrik, konektivitas USB, serta sistem keamanan standar seperti Immobilizer and Anti-theft Alarm dan ISOFIX.
3. Perbandingan Dapur Pacu
New Air ev Lite ditenagai motor listrik berdaya 30 kW yang mampu mengeluarkan torsi sebesar 110 Nm.
Rival VinFast VF 3 ini mampu menempuh jarak hingga 200 km untuk varian Standard Range, dan 300 km untuk versi Long Range yang didukung baterai LFP kapasitas 17,3 kWh hingga 26,7 kWh.
Untuk Toyotq Calya, mengandalkan mesin 3NR-VE 1.200 cc Dual VVT-i yang mampu mengeluarkan tenaga 88 PS atau setara 64,7 kW di 6.000 rpm dan torsi maksimum sebesar 108 Nm pada 4.200 rpm. Mesin ini dipadukan transmisi manual 5-percepatan atau otomatis 4-percepatan.
Dari sektor performa, Calya unggul dalam memuntahkan tenaga lebih besar. Namun Air ev di atas kertas lebih tinggi dari segi torsi instan dari energi listriknya.
4. Selisih Harga
Per Juli 2025, harga Wuling Air ev Lite tipe Standard Range untuk area Jakarta, ditawarkan Rp184 jutaan dan Rp195 jutaan untuk tipe Long Range.
Sementara harga Toyota Calya diniagakan Rp170,2 juta sampai Rp190 juta on the road Jakarta.
Dengan berbagai perbandingan di atas, Wuling New Air ev Lite dirasa cocok bagi pengguna urban yang ingin kendaraan ramah lingkungan dengan dimensi ringkas, dan hemat biaya operasional.
Sementara Toyota Calya akan lebih ideal untuk keluarga besar yang mencari mobil irit, muat banyak penumpang dan multifungsi sebagai kendaraan operasional pendukung usaha.
Oleh karena itu, pilihan antar keduanya ada di tangan konsumen. Apakah ia ingin beralih ke mobil elektrifikasi mobilitas listrik atau tetap memilih mobil bermesin konvensional dengan harga terjangkau.(*)