KABARBURSA.COM – PT Pertamina Lubricants menggelar Enduro Entrepreneurship Program sebagai inisiatif pemberdayaan sosial berkelanjutan.
Enduro Entrepreneurship Program sendiri, mencakup dua pilar utama yakni Enduro Sahabat Lapas dan Enduro Sahabat Difabel.
Program aksi sosial Pertamina Lubricants tersebut dirancang untuk membantu kelompok rentan, seperti warga binaan dan penyandang disabilitas, agar mampu membangun keterampilan, mengelola usaha, dan berdiri mandiri di tengah masyarakat.
Berbeda dari program pelatihan biasa, Enduro Entrepreneurship menghadirkan pendekatan menyeluruh, mulai dari pelatihan teknis dan kewirausahaan, pendampingan bisnis, hingga penyediaan peralatan dan penguatan jejaring usaha.
Pendekatan ini memastikan para peserta tidak hanya mahir di bidang teknis, tetapi juga mampu mengelola usaha secara mandiri dan berkelanjutan.
Melalui Enduro Sahabat Lapas, Pertamina Lubricants memberikan pelatihan otomotif, kewirausahaan, digital marketing, hingga bantuan peralatan bengkel bagi warga binaan di lembaga pemasyarakatan. Tujuannya jelas, demi membantu mereka memulai hidup baru dan meniti kemandirian setelah asimilasi.
Salah satu kisah inspiratif datang dari Nanang, peserta binaan Bengkel Lapas Sleman. “Lewat program ini, saya belajar untuk memperbaiki diri dan memulai hidup baru. Sekarang, bengkel ini bukan sekadar tempat bekerja, ini bukti bahwa kesempatan kedua benar-benar bisa mengubah segalanya,” ujarnya lewat keterangan resmi Pertamina Lubricants, Kamis 16 Oktober 2025.
Sejak diluncurkan pada 2020, program ini telah menjangkau lima lembaga pemasyarakatan di Indonesia, dari Palembang di Pulau Sumatera hingga Tomohon di Sulawesi.
Kegiatan ini memiliki lebih dari 1.485 penerima manfaat. Sejumlah bengkel binaan juga kini telah berdiri mandiri dengan branding khas dan menjadi simbol perubahan positif.
Komitmen terhadap ekonomi inklusif diwujudkan lewat Enduro Sahabat Difabel, yang memberi kesempatan bagi penyandang disabilitas untuk berwirausaha di bidang otomotif. Melalui pelatihan servis kendaraan, pengelolaan bisnis, hingga dukungan peralatan dan modal usaha, program ini telah melahirkan 10 bengkel difabel binaan di berbagai daerah Indonesia.
Salah satunya adalah Sudiantoro, peserta asal Yogyakarta yang juga atlet angkat beban nasional. “Saya tidak pernah menyangka bisa sampai di titik ini. Dulu saya hanya ingin hidup produktif, dan sekarang saya punya tempat untuk berkarya serta lingkungan yang saling mendukung,” ungkapnya.
Energi Melampaui Keterbatasan
Corporate Secretary PT Pertamina Lubricants, Hardiyanto Tato, menegaskan bahwa semangat program ini berakar pada nilai “Energi Melampaui Keterbatasan.”
“Kami percaya setiap individu memiliki potensi untuk mandiri. Tugas kami adalah membuka akses, memberikan keterampilan, dan mendampingi mereka agar siap menjadi pelaku usaha baru di bidang otomotif,” ujar Tato.
Tato menambahkan, program ini merupakan wujud nyata Creating Shared Value (CSV) yang berorientasi pada dampak jangka panjang.
“Pemberdayaan bukan sekadar memberi bantuan, tapi menciptakan kesempatan agar setiap orang bisa berdaya dengan kemampuannya sendiri,” tutupnya.
Pertamina Lubricants berkomitmen untuk terus memperluas jangkauan program Enduro Entrepreneurship, menghadirkan lebih banyak wirausaha baru dari kelompok rentan, dan membuktikan bahwa energi positif akan selalu menemukan jalannya untuk membawa perubahan.
Kisah inspiratif program ini dapat disaksikan di kanal YouTube Pertamina atau klik di sini.
Pertamina Siapkan UMKM Binaan Tembus Pasar Global Lewat Pelatihan Ekspor
PT Pertamina (Persero) terus mendorong UMKM binaannya agar siap bersaing menembus kancah internasional melalui fungsi SMEPP.
Upayanya yakni Pertamina melakukan kolaborasi dengan Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Ekspor dan Jasa Perdagangan (PPEJP), Badan Pengembangan SDM Perdagangan Kementerian Perdagangan.
Tujuan sinergi Pertamina dengan pihak tersebut untuk menggelar Pelatihan Teknik Promosi Produk Ekspor pada 29 September – 1 Oktober 2025 di Gedung PPEJP, Grogol, Jakarta.
Sebanyak 30 UMKM terpilih yang telah lolos kurasi mengikuti pelatihan intensif ini. Menariknya, mayoritas peserta juga akan tampil di Trade Expo Indonesia (TEI) 2025, pameran perdagangan terbesar di Asia Tenggara yang menjadi pintu masuk penting menuju pasar global.
Kepala PPEJP, Sugih Rahmansyah mengatakan, kegiatan ini merupakan tindak lanjut nota kesepahaman antara Kementerian Perdagangan dan Kementerian BUMN untuk mendukung UMKM lokal berjaya di pasar global.
“Pelatihan ini merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman antara Kementerian Perdagangan dan Kementerian BUMN, yang salah satunya berfokus mendorong UMKM naik kelas. Kami berharap peserta dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik, sehingga semakin siap bersaing di pasar ekspor. PPEJP dan Pertamina memiliki visi yang sama, yakni mendukung UMKM agar berdaya saing dan mampu menembus pasar global,” ujarnya lewat keterangan resmi, Jumat 3 Oktober 2025.
Lebih lanjut, para pelaku UMKM diberi pelatihan selama tiga hari. Pelatihannha berupa pemberian materi langsung dari praktisi berpengalaman, mulai dari strategi promosi di pameran dagang internasional, teknik pitching, temu bisnis (business matching), hingga penyusunan kontrak. Tidak sekadar teori, peserta juga dilatih secara praktik termasuk cara display produk, presentasi, hingga simulasi temu bisnis.
Latihan Strategi Menuju TEI 2025
Sementara itu, Manager SMEPP Pertamina, Fety menegaskan jika pelatihan ini merupakan persiapan serius menuju TEI 2025. Diharapkan para pelaku UMKM bisa mengimplementasikan materi yang didapat ke dalam bisnis yang dijalankannya.
“Pelatihan ini merupakan kesempatan berharga yang harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Saya berharap para peserta dapat mengikuti setiap sesi dengan sungguh-sungguh, memahami materi yang diberikan, dan segera menerapkannya dalam pengembangan usaha. Karena pemahaman yang mendalam atas materi ini sangat penting untuk kesiapan UMKM dalam menghadapi pasar global,” sebutnya.
Fety menambahkan, TEI 2025 adalah momentum besar bagi UMKM memperkenalkan produk ke buyer internasional. Oleh karena itu, kesiapan dari sisi promosi, negosiasi, hingga strategi branding menjadi hal krusial.
Salah satu peserta program binaan, Gunawan dari UMKM Gun'S Leather asal Garut, mengaku bangga bisa mengikuti program ini. Selain itu materi yang diberikan dalam pelatihan dinilai sangat bermanfaat untuk pengembangan bisnis.
“Saya merasa bangga dan beruntung mendapat kesempatan ini. Melalui pelatihan ekspor Pertamina, saya bisa belajar langsung bagaimana cara memperkenalkan produk di pasar internasional dengan strategi yang tepat. Harapan saya, produk kami bisa diterima dan membuka peluang kerja lebih luas bagi masyarakat Garut,” tutur Gunawan.
Pertamina Angkat UMKM ke Panggung Dunia
VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menegaskan bahwa inisiatif ini adalah bagian dari strategi besar Pertamina dalam memperkuat daya saing bangsa.
“Melalui program pelatihan ekspor, kami ingin memastikan produk UMKM Indonesia mampu bersaing di pasar global sekaligus memperkuat citra bangsa di mata dunia. Ini adalah langkah nyata Pertamina dalam mengangkat potensi lokal ke panggung internasional,” jelas Fadjar.
Inisiatif ini juga selaras dengan Asta Cita Pemerintahan Prabowo – Gibran, khususnya poin ke-3: meningkatkan lapangan kerja berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, serta melanjutkan pembangunan infrastruktur.
Komitmen Berkelanjutan
Selain mendorong UMKM naik kelas, Pertamina tetap pada jalur transisi energi dan target Net Zero Emission 2060. Program pengembangan UMKM ini menjadi bagian dari penerapan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) sekaligus mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).
Berbekal pelatihan ini, Pertamina berharap UMKM binaannya semakin siap menembus pasar global, membuka lapangan kerja baru, serta memperkuat kontribusi terhadap perekonomian nasional. (info-bks/*)