Logo
>

PGE (PGEO) Fokus di Potensi Panas Bumi, Segini Targetnya

Ditulis oleh Hutama Prayoga
PGE (PGEO) Fokus di Potensi Panas Bumi, Segini Targetnya

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) bertekad fokus pada pembangunan ekonomi hijau dengan berpartisipasi aktif di Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024.

    Dalam partisipasinya, perusahan dengan kode saham PGEO ini menyatakan kesiapannya  percepatan pengembangan energi panas bumi sebagai tulang punggung transisi energi nasional yang merupakan bagian dari upaya dekarbonisasi.

    Direktur Utama PGE, Julfi Hadijuga mengatakan  PGE memiliki kapasitas untuk mengembangkan energi panas bumi, terutama dengan pengalaman puluhan tahun mengelola Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) dengan kapasitas terpasang operasi sendiri sebesar 672,5 MW dengan target peningkatan menjadi 1 GW dalam dua tahun ke depan.

    Menurut dia, PGE bisa menjadi penggerak dan pemimpin karena kami memiliki kapasitas dan potensi cadangan yang besar untuk dikembangkan.

    "Melalui kolaborasi erat antara PGE dan pengembang industri panas bumi lainnya, kami percaya dapat membawa perubahan paradigma dalam pengembangan proyek panas bumi, meningkatkan investasi, serta mempromosikan talenta lokal," kata dia dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Jumat, 6 September 2024.

    Selain itu, kata dia, dukungan pemerintah sangat krusial untuk membuka ekosistem secara keseluruhan dalam mengoptimalkan potensi panas bumi di Indonesia.

    PGE memiliki potensi cadangan panas bumi sekitar 3 GW di 10 WKP yang dikelola sendiri, termasuk lebih dari 1 GW yang sudah terbukti. Potensi ini menjadikan PGE sebagai salah satu pemain utama dalam sektor energi terbarukan di Indonesia.

    Dalam upaya memaksimalkan potensi cadangan panas bumi yang dimiliki, PGE menjalin berbagai kemitraan strategis untuk eksplorasi sumber daya, mempromosikan lokalisasi teknologi, serta mengembangkan manufaktur lokal bersama sejumlah pelaku industri guna memajukan potensi panas bumi Indonesia.

    Komunitas Berperan Penting Bangun Ekonomi Hijau

    Diberitakan beberapa waktu lalu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyebut komunitas memiliki peran penting dalam membangun ekonomi hijau di Indonesia.

    “Gaung pariwisata hijau yang berkualitas dan berkelanjutan ini semakin mendapat amplifikasi dari teman-teman komunitas,” ujar Sandiaga dalam keterangannya, Sabtu, 20 Juli 2024.

    Komunitas juga, tutur Sandiaga, dinilai berperan dalam membantu pemerintah dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya ekonomi hijau dan praktik-praktik ramah lingkungan, mendorong inovasi dan kewirausahaan hijau, melaksanakan proyek hijau di komunitas, mendorong kebijakan ramah lingkungan, hingga membangun solidaritas serta kolaborasi.

    Sandiaga menuturkan, pariwisata hijau bisa menciptakan banyak peluang mulai dari menjaga lingkungan hingga menangani sampah.

    “Pariwisata hijau ini menciptakan banyak peluang mulai dari menjaga lingkungan, menangani sampah, menanam mangrove, restorasi terumbu karang, dan banyak lagi kegiatan yang bisa menghasilkan kesempatan untuk mencetak pemenang,” ujar Sandiaga.

    Indonesia memiliki potensi pariwisata yang amat tinggi. Dapat dilihat dari kekayaan alam yang luar biasa sehingga dibutuhkan tanggung jawab yang besar untuk menjaga dan melestarikan sumber daya alam yang dimiliki.

    Pariwisata dan ekonomi kreatif yang ramah lingkungan adalah kunci untuk memastikan bahwa keindahan alam dan budaya tetap terjaga sehingga dapat dinikmati oleh generasi mendatang.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pernah menegaskan bahwa penerapan ekonomi hijau dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan rata-rata 6,22 persen hingga 2045.

    “Dengan ekonomi hijau, pertumbuhan ekonomi jangka panjang dapat stabil di angka 6,22 persen hingga 2045, mengurangi emisi sebesar 86 juta ton CO2-ekuivalen, dan menciptakan hingga 4,4 juta lapangan kerja,” ujar Airlangga secara virtual dalam Green Economy Expo 2024, Kamis, 4 Juli 2024.

    Airlangga menekankan pentingnya ekonomi hijau, tidak hanya untuk target pertumbuhan ekonomi, tetapi juga sebagai strategi untuk keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah dan menuju status negara maju. Ia menyoroti dua peluang utama dalam pengembangan ekonomi hijau. Pertama, transisi aktivitas ekonomi eksisting, terutama di sektor energi.

    Indonesia diarahkan untuk mengadopsi energi baru dan terbarukan seperti energi surya, angin, air, dan biomassa. Selain itu, pengurangan emisi karbon dari PLTU akan dilakukan melalui kombinasi amonia dan Carbon Capture Storage (CCS). Ekosistem kendaraan listrik (EV) juga menjadi fokus untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dari pembakaran bahan bakar fosil.

    “Ekonomi hijau dan sirkular akan membantu industri di Indonesia untuk berdaya saing pada aspek keberlanjutan,” ujar Airlangga.

    Saat ini, terdapat 152 perusahaan yang telah memiliki Sertifikat Industri Hijau, dengan manfaat ekonomi berupa penghematan energi senilai Rp3,2 triliun per tahun dan penghematan air senilai Rp169 miliar per tahun.

    Peluang kedua adalah menciptakan pusat pertumbuhan ekonomi baru melalui pengembangan sektor dan aktivitas sirkular yang inovatif, termasuk industri berbasis sumber daya alam hayati berkelanjutan atau bio-ekonomi, serta ekonomi biru dan industri pemanfaatan limbah.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Hutama Prayoga

    Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

    Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.