Logo

[INFOGRAFIS] Rantai Pasok Beras Indonesia

Terbit pada 05 May 2025 Oleh: Redaksi KabarBursa.com
[INFOGRAFIS] Rantai Pasok Beras Indonesia

KABARBURSA - Rantai pasok beras nasional Indonesia pada 2025 masih menghadapi tantangan klasik berupa panjangnya jalur distribusi dari petani hingga ke tangan konsumen. Proses ini melibatkan sejumlah pelaku mulai dari petani, tengkulak, penggilingan padi, pedagang besar, hingga pedagang eceran. Setiap mata rantai menambahkan margin keuntungan yang pada akhirnya membebani harga jual beras. Studi di Semarang menunjukkan bahwa margin pemasaran dapat mencapai Rp7.000 per kilogram, yang tersebar mulai dari petani hingga pengecer. Kondisi ini memperkuat fakta bahwa konsumen membeli beras dengan harga jauh lebih tinggi dari nilai yang diterima oleh petani, memperlebar disparitas nilai tambah antar pelaku distribusi.

Krisis harga beras kerap dipicu oleh titik-titik kritis dalam rantai pasok, seperti ketergantungan petani terhadap tengkulak, biaya logistik yang tinggi, dan fluktuasi harga input produksi seperti pupuk dan bahan bakar. Ketidakefisienan distribusi menjadi momok yang menyebabkan harga beras tidak stabil, terutama saat panen raya atau terjadi gangguan pasokan. Meski pemerintah telah melakukan intervensi seperti operasi pasar dan penguatan koperasi desa untuk memotong rantai distribusi, realisasinya masih terbatas di beberapa wilayah. Ke depan, efisiensi sistem distribusi dan keadilan margin antar pelaku menjadi kunci utama untuk menjamin stabilitas harga dan kesejahteraan petani.