INFOGRAFIS Tren Investasi Hijau & Peran China

KABARBURSA.COM - Investasi hijau global mencapai rekor US$2,1 triliun pada 2024, dengan porsi signifikan mengalir ke sektor transportasi listrik dan energi terbarukan, sementara Indonesia menempati posisi penting melalui FDI sebesar Rp900,2 triliun (~US$55,3 miliar), di mana China menyumbang sekitar US$21,5 miliar. Fokus utama ada pada hilirisasi nikel di kawasan industri Morowali dan Weda Bay, pembangunan ekosistem baterai lewat proyek raksasa CNGR senilai ~US$10 miliar, serta kehadiran BYD dengan investasi EV sekitar US$1 miliar, meski tren baterai LFP yang minim nikel menimbulkan tantangan. Di sisi energi terbarukan, relaksasi aturan TKDN panel surya menjadi 20% membuka peluang percepatan proyek PLTS. Namun, risiko besar menghantui: ketergantungan smelter pada listrik batubara yang meningkatkan emisi, pencemaran dan dampak sosial bagi komunitas lokal, hingga ketatnya standar ESG global yang menuntut transparansi rantai pasok. Meski demikian, peluang Indonesia untuk naik kelas dalam rantai nilai — dari bijih nikel hingga produk baterai dan kendaraan listrik — semakin terbuka, dengan dukungan FDI Tiongkok yang konsisten serta kebijakan pemerintah yang lebih ramah investasi energi bersih.