INFOGRAFIS Whoosh Perlu Strategi Lebih, Bukan Hanya Perpanjang Tenor
KABARBURSA.COM - Proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (Whoosh) kembali menjadi sorotan setelah pemerintah membuka pembahasan restrukturisasi pinjaman yang nilainya membengkak hingga sekitar USD7,3 miliar atau Rp113 triliun. Ekonom UPN Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat, menilai langkah pemerintah memperpanjang tenor pinjaman hingga 60 tahun hanya menunda masalah tanpa memperbaiki struktur pembiayaan yang rapuh. Ia menyoroti tingginya ketergantungan proyek pada utang luar negeri—sekitar 75 persen dari total biaya—yang berisiko membebani APBN jika pendapatan tidak sesuai target. Achmad merekomendasikan skema pembayaran berbasis pendapatan (revenue-linked repayment), konversi sebagian utang menjadi ekuitas, serta diversifikasi pendapatan non-tiket melalui pengembangan kawasan komersial dan TOD. Ia juga menegaskan perlunya audit independen agar publik mengetahui kondisi riil proyek dan risiko fiskal yang dihadapi. Dengan jumlah penumpang yang mencapai 5,1 juta hingga Oktober 2025, Achmad menilai Whoosh masih berpotensi menjadi simbol kemajuan transportasi jika dikelola dengan transparan, berbasis kinerja, dan disiplin fiskal yang kuat.