KABARBURSA.COM - Anggota Badan Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Sukamta menilai, kebijakan Prabowonomics yang diusung Presiden Prabowo Subianto merupakan langkah berani dan visioner lantaran menargetkan pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen.
Diketahui, kebijakan Prabowonomics muncul seiring dengan fokus Prabowo pada pembangunan ekonomi yang berbasis pada kedaulatan pangan, energi, dan peningkatan daya saing industri nasional.
Adapun kebijakan ekonomi Prabowonomics menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen dan penghapusan kemiskinan absolut dengan fokus pada investasi, ekspor, serta pengembangan sektor-sektor strategis seperti pertanian, manufaktur, dan teknologi.
"Kami melihat Prabowonomics sebagai kebijakan yang berani dan visioner. Ini adalah langkah yang tepat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi," kata Sukamta dalam keterangannya, dikutip Jumat, 25 Oktober 2025.
Sukamta mengaku optimistis kebijakan yang diterapkan Prabowo bisa mencapai target ekonomi yang diharapkan. Pasalnya, dia menilai basis kebijakan tersebut memperkuat sektor-sektor kunci yang bermuara pada meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Sukamta menyebut, Prabowonomics merupakan pendekatan kebijakan ekonomi yang diusung oleh Prabowo, terutama dalam visi ekonominya untuk Indonesia. Sejak masa kampanye, kata dia, Prabowo menekankan kemandirian nasional dan perlunya memperkuat sektor-sektor strategis domestik.
“Kebijakan ini menunjukkan bahwa pemerintah serius dalam membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih cerah dan sejahtera,” ungkapnya.
Dia menilai, ada beberapa aspek kuat dari kebijakan Prabowonomics yang diyakini dapat memperkuat masa depan ekonomi Indonesia, yakni kuatnya kolaborasi pemerintah dan swasta sebagai langkah strategis yang memungkinkan berbagai sektor berkembang lebih cepat.
“Kolaborasi ini tidak hanya mempercepat pembangunan infrastruktur, tetapi juga memperkuat ekosistem bisnis di seluruh Indonesia, dari kota besar hingga pelosok desa,” terangnya.
Aspek kedua, tutur Sukamta, dorongan peningkatan investasi terutama dari sektor swasta dan investor asing. Menurutnya strategi peningkatan investasi pada Prabowonomics dari sektor swasta dan investor asing menunjukkan komitmen pemerintah untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif.
"Investasi adalah motor penggerak ekonomi, dan dengan kebijakan yang ramah investasi, kita bisa mempercepat pertumbuhan dan membuka lebih banyak lapangan kerja," jelasnya.
Sukamta juga menekankan pentingnya dukungan semua pihak terhadap program-program pemerintahan Prabowo, agar target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen yang ambisius bisa tercapai. Dia menyebut, pertumbuhan ekonomi sesuai target yang ditetapkan menandakan era baru kebangkitan Indonesia dengan daya saing kuat di pasar global.
Sukamta menilai, Prabowonomics untuk menghapus kemiskinan absolut juga menjadi harapan baru bagi masyarakat dan dunia usaha. Dia juga menyebut upaya ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk tidak meninggalkan siapa pun di belakang.
“Dengan program yang terstruktur, seperti penciptaan lapangan kerja, bantuan sosial, dan pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), saya semakin optimis pemerintah dapat mencapai target,” tegasnya.
Meski begitu, Sukamta mengingatkan perlunya koordinasi lintas sektor yang baik, sinergi antara pemerintah dan swasta, serta dukungan penuh dari masyarakat. Dia menyebut, pertumbuhan tidak sekadar angka, melainkan juga membangun Indonesia lebih baik, sejahtera, dan berdaya saing.
Melalui visi Prabowo, Sukamta berharap Indonesia tidak hanya mampu mengatasi tantangan-tantangan ekonomi global. Di samping itu, kata dia, Indonesia juga bisa menjadi kekuatan ekonomi baru di Asia.
“Inilah saatnya kita bersama-sama menggerakkan roda ekonomi dengan semangat optimisme dan keyakinan bahwa masa depan Indonesia sangat cerah," tutupnya.