KABARBURSA.COM — Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menetapkan sub-sektor kelapa sawit sebagai salah satu prioritas utama dalam industri nasional. Kemenperin mengklaim, industrialisasi sawit telah menunjukkan hasil melalui tumbuhnya pusat-pusat ekonomi baru di luar Pulau Jawa.
Salah satu wilayah yang menjadi tempat untuk pengembangan sub-sektor kelapa sawit adalah Provinsi Lampung. Daerah ini dipilih menjadi lokasi pembangunan kilang minyak sawit milik PT Pacrim Nusantara Lestari Food.
Perusahaan multinasional yang merupakan bagian dari Cargill ini menginvestasikan dana sebesar USD200 juta untuk mendirikan fasilitas refinery.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyambut baik langkah ini dan menyebutnya sebagai bagian dari upaya memperkuat daya saing industri sawit nasional.
“Kami mengapresiasi langkah strategis Cargill dalam memperkuat struktur industri kelapa sawit nasional melalui investasi industrialisasi yang bernilai tinggi,” kata Agus dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Selasa, 22 Oktober 2025.
Agus mengatakan, kehadiran fasilitas ini tidak hanya meningkatkan kapasitas produksi nasional, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama dalam rantai pasok minyak nabati global yang berkelanjutan.
Investasi Strategis di Luar Jawa
Langkah Cargill menjadi penanda penting pergeseran arah investasi industri sawit ke luar sentra tradisional seperti Sumatra bagian utara dan Kalimantan. Kilang baru di Lampung ini memiliki kapasitas produksi hingga 1 juta metrik ton per tahun dan dilengkapi empat jetty yang mampu melayani kapal bertipe Mothervessel hingga kapasitas 65.000 Deadweight Tonnage (DWT).
Dengan fasilitas tersebut, ekspor produk sawit dari Lampung dapat dilakukan langsung tanpa proses alih muat (transshipment) ke negara lain. Keberadaan infrastruktur ini membuat jalur distribusi lebih efisien dan menempatkan Lampung sebagai simpul strategis baru dalam rantai pasok industri sawit nasional.
Plt. Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika, menegaskan bahwa industrialisasi sawit berperan besar dalam menyediakan beragam produk turunan.
“Industrialisasi kelapa sawit telah menyediakan pasokan bagi produk pangan, non pangan, pakan, hingga bahan bakar. Produk-produk tersebut tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik, namun turut berkontribusi pada pemenuhan permintaan pasar global,” jelasnya.
Butuh Dukungan Pemerintah
Kemenperin memberikan dukungan penuh terhadap komitmen investasi Cargill di Indonesia. Pembangunan kilang minyak sawit di Lampung disebut sebagai bukti konsistensi pemerintah dalam menjaga kemudahan berusaha (ease of doing business) dan memperkuat kemandirian ekonomi nasional.
Putu menambahkan, pemerintah telah menyiapkan berbagai fasilitas untuk mendukung perluasan kapasitas produksi industri dalam negeri.
“Salah satunya fasilitas perhitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), Perizinan Berusaha Berbasis Risiko, dan fasilitas atau kemudahan lainnya. Kami sangat mengharapkan agar fasilitas dan kemudahan yang telah disiapkan pemerintah ini dimanfaatkan untuk memperluas kapasitas produksi sektor industri yang berdaya saing dan berkelanjutan,” ujarnya.
Sementara dari sisi industri, Cargill menyatakan investasi di Lampung menjadi tonggak kemitraan baru antara perusahaan dan Indonesia.
Asia Pacific Group President of Cargill Agriculture and Trading, Penne Kehl, mengatakan, bahwa pihaknya berkomitmen untuk membangun rantai pasok yang tangguh dan berkelanjutan, serta mendukung sistem pangan global yang aman dan bertanggung jawab.
Sementara itu, Managing Director Bisnis Tropical Oil Cargill, Azlan Adnan, menyebut fasilitas baru ini akan memperkuat integrasi rantai pasok dari perkebunan hingga ke pelanggan.
“Kami ingin memastikan ketelusuran dan keberlanjutan yang lebih baik,” katanya.
Kemenperin berharap keberadaan fasilitas Cargill di Lampung tidak hanya memperkuat industri sawit nasional, tetapi juga mendorong pemerataan ekonomi di luar Jawa. (*)