Logo
>

CSIS Bela Gojek soal Tuntutan Aksi Demo Driver Ojol

Ditulis oleh Pramirvan Datu
CSIS Bela Gojek soal Tuntutan Aksi Demo Driver Ojol

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Direktur Eksekutif Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Yose Rizal Damuri, menyoroti isu terkait penetapan tarif batas bawah dan batas atas pada layanan kurir online, yang menjadi tuntutan pengemudi ojek online (ojol) dan kurir dalam aksi yang digelar pekan lalu.

    Yose menilai bahwa penerapan tarif batas bawah dan atas, seperti yang telah diterapkan pada sektor transportasi lain seperti penerbangan, justru membatasi ruang inovasi dan mengurangi persaingan usaha. Ia menjelaskan, langkah ini bisa berdampak negatif terhadap dinamika ekonomi.

    "Ketika diberlakukan batas bawah, seperti yang dulu pernah diterapkan pada sektor penerbangan, hal tersebut tidak selalu memberikan dampak positif bagi perekonomian. Ini mengurangi persaingan di kalangan produsen, sekaligus mengurangi insentif bagi mereka untuk terus berinovasi," kata Yose seperti dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat, 6 September 2024.

    Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa kebijakan tarif ini juga berisiko merugikan layanan kurir online, karena penyeragaman tarif secara nasional akan mengabaikan perbedaan geografis dan tingkat permintaan di berbagai daerah. Menurutnya, penetapan tarif yang seragam tidak akan mampu mencerminkan kondisi spesifik di setiap wilayah.

    "Setiap daerah memiliki kondisi yang berbeda-beda—entah dari segi geografis, kualitas infrastruktur, maupun faktor lainnya. Jika tarif batas bawah dan atas diberlakukan secara nasional, tentu ini tidak akan mencerminkan realitas di lapangan," jelasnya.

    Selain itu, Yose juga berpendapat bahwa penyeragaman tarif layanan antar barang dan makanan dapat mengurangi persaingan dan pada akhirnya berdampak buruk, baik bagi kurir online maupun konsumen.

    Sementara itu, terkait tuntutan legalitas dari para pekerja ojol, Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda, mengungkapkan kekhawatirannya bahwa legalitas formal untuk ojol dapat mengurangi fleksibilitas kerja yang selama ini menjadi keunggulan sektor gig economy.

    Nailul memahami bahwa tuntutan ini bertujuan untuk memberikan hak-hak bagi para pengemudi. Namun, ia menekankan bahwa ketika status pekerja ojol diubah menjadi pekerja tetap, fleksibilitas yang menjadi daya tarik utama bagi mereka mungkin akan hilang.

    "Ketika status mereka berubah menjadi pekerja tetap, maka bentuk kontrak mereka juga bukan lagi sebagai pekerja gig. Fleksibilitas pekerjaan yang selama ini mereka nikmati bisa hilang," ungkap Nailul.

    Ia juga menambahkan bahwa formalisasi status pekerja ojol dapat menjebak mereka dalam pekerjaan dengan kualitas rendah tanpa adanya peluang pengembangan keterampilan.

    Demo Bikin Saham Sideways 3 Hari Beruntun

    Pada perdagangan pagi hingga menjelang siang hari Kamis, 29 Agustus 2024, saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mengalami pergerakan mendatar, tetap bertahan di level yang sama seperti hari sebelumnya. Hal ini terjadi di tengah kabar mengenai aksi mogok dan demonstrasi oleh driver Ojek Online (Ojol) serta kurir online di Jakarta.

    “Sideways” dalam konteks keuangan dan perdagangan, khususnya di pasar saham atau forex, menggambarkan situasi di mana harga suatu aset atau pasar secara keseluruhan tidak bergerak naik atau turun secara signifikan.

    Sebaliknya, harga bergerak dalam rentang yang sempit dan mendatar tanpa arah yang pasti. Fenomena ini kerap terjadi saat pasar mengalami ketidakpastian, ketika pelaku pasar tidak yakin apakah tren akan bergerak naik atau turun.

    Pada grafik harga, pergerakan sideways biasanya terlihat melalui fluktuasi harga antara level dukungan dan resistensi, tanpa menembus salah satu dari kedua level tersebut selama periode waktu tertentu. Kondisi ini sering disebut sebagai “konsolidasi” atau “choppy market.”

    Pergerakan sideways bisa berlangsung dalam jangka waktu singkat atau berkepanjangan, tergantung pada kondisi pasar dan faktor-faktor lain yang memengaruhinya.

    Harga saham GOTO tetap stagnan di angka Rp51 per saham, tanpa perubahan signifikan. Harga terendah hari ini juga tercatat di level Rp51 per saham, sedangkan harga tertinggi sempat mencapai Rp52 per saham.

    Hingga pukul 11.50 WIB, volume transaksi saham GOTO mencapai 547 juta saham, dengan nilai transaksi total sebesar Rp28 miliar. Frekuensi transaksi mencapai 6.690 kali, menunjukkan aktivitas pasar yang cukup signifikan meski pergerakan harga tetap datar.

    Pergerakan saham GOTO terjadi bersamaan dengan aksi demonstrasi yang diikuti oleh ratusan hingga lebih dari seribu Ojol dan kurir online di Jakarta. Ancaman mogok oleh para driver ini dapat memengaruhi sejumlah pesanan online yang masuk ke berbagai aplikasi.

    Koalisi Ojek Nasional (KON) dalam pernyataannya mengungkapkan sejumlah tuntutan dalam aksi mereka, termasuk revisi terhadap Permenkominfo No.1/2012 serta penolakan terhadap promosi aplikasi yang dianggap merugikan driver online.

    KON berencana mengerahkan 500 massa untuk berunjuk rasa di sekitar Patung Arjuna Wijaya atau Patung Kuda, dengan sasaran utama Kemenkominfo, yang berjarak sekitar 1,1 km dari lokasi.

    Menanggapi rencana demo, Gojek, bagian dari PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), menyatakan bahwa layanan mereka tetap beroperasi normal. Rosel Lavina, Head of Corporate Affairs Gojek, meminta mitra untuk tetap beroperasi seperti biasa dan tidak terprovokasi oleh aksi tersebut.

    Investor asing juga merespons dengan melakukan aksi jual saham GOTO pada perdagangan kemarin, 28 Agustus. Tercatat, aksi jual bersih mencapai Rp16,63 miliar. Dalam sepekan terakhir, saham GOTO mengalami penurunan nilai yang signifikan, dengan total penjualan mencapai Rp49,78 miliar.

    Prediksi terbaru terkait kinerja keuangan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) untuk kuartal II/2024 kembali menjadi perhatian. Head of Research Sucor Sekuritas, Paulus Jimmy, menyatakan bahwa setelah dekonsolidasi Tokopedia, akan terjadi penurunan dari sisi pendapatan.

    Namun, ia menekankan bahwa beban operasional GOTO juga diprediksi akan menyusut. “Jadi, investor sebaiknya lebih memperhatikan lini bisnis on-demand services (ODS) dan fintech yang kini menjadi andalan utama perusahaan,” ujarnya saat dihubungi pada Selasa, 16 Juli 2024.

    Jimmy menyarankan agar GOTO memberikan perbandingan yang sepadan antara kuartal II/2023 dengan kuartal II/2024, karena data kuartal II/2023 perlu disesuaikan dengan mengecualikan kontribusi Tokopedia.

    Dalam hal pendapatan dari bisnis e-commerce, ekspektasi kami tetap rendah, mengingat sejumlah tantangan seperti penurunan daya beli masyarakat serta normalisasi promosi yang telah berlangsung,” jelasnya lebih lanjut.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.