Logo
>

Cuan Investasinya Besar, ESDM Kawal Proyek RDMP Balikpapan

Ditulis oleh KabarBursa.com
Cuan Investasinya Besar, ESDM Kawal Proyek RDMP Balikpapan

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkap bahwa Proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan terus menunjukkan kemajuan signifikan.

    Adapun RDMP masuk ke dalam salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang bertujuan meningkatkan kapasitas dan kualitas pengolahan kilang minyak di Indonesia. Dalam kunjungannya, Menteri ESDM, Arifin Tasrif menegaskan, pemerintah akan terus mengawal kelancaran proyek tersebut.

    Arifin menuturkan, sejumlah unit produksi telah berhasil diselesaikan, termasuk unit Crude Distillation Unit (CDU) IV. CDU IV kini telah beroperasi normal, penyelesaian unit ini menjadikan Kilang Balikpapan sebagai kilang dengan kapasitas produksi terbesar yang dimiliki Pertamina saat ini.

    Arifin juga mengarahkan agar seluruh tim yang terlibat dalam proyek ini selalu melakukan evaluasi dan mendukung kerja tim agar proyek dapat berjalan dengan baik. Menurutnya, komunikasi harus tetap terjaga dengan baik, dan setiap risiko yang mungkin terjadi harus diantisipasi dengan langkah-langkah yang tepat.

    “Kalau seandainya berlarut-larut, harus diantisipasi apa langkah selanjutnya yang harus dilakukan, tentu saja semuanya harus memberikan masukan,” kata Arifin dalam keterangannya, Senin, 11 Agustus 2024.

    Diketahui, proyek RDMP Balikpapan memiliki nilai investasi mencapai USD7,4 miliar. Dari total tersebut, USD4,3 miliar berasal dari ekuitas, sedangkan USD3,1 miliar diperoleh melalui pinjaman yang didukung oleh Export Credit Agency (ECA).

    Kementerian ESDM manilai, nilai nvestasi dalam proyek RDMP menjadi cerminan besarnya skala proyek serta pentingnya peran proyek dalam mendukung ketahanan energi nasional. Adapun salah satu tujuan utama dari proyek RDMP ini adalah meningkatkan kapasitas pengolahan kilang dari 260 ribu barel per hari menjadi 360 ribu barel per hari.

    Peningkatan kapasitas ini tidak hanya akan menambah produksi BBM nasional, tetapi juga meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan. Dengan teknologi baru yang diterapkan, Kilang Balikpapan kini mampu memproduksi bahan bakar dengan standar Euro 5.

    Arifin menekankan pentingnya mengantisipasi setiap kesulitan yang mungkin menghadang di depan. “Kita menambang, meng-highlight hal-hal krusial apa yang harus kita hadapi ke depan. menguntungkannya apa, kemampuan kita apa, bagaimana kita bisa mengatasinya, sehingga target bisa diselesaikan sebaik-baiknya,” ujarnya.

    Dia juga mengingatkan, perlunya ada perhitungan yang matang terkait biaya pengeluaran yang dibutuhkan, agar proyek dapat selesai tepat waktu tanpa mengorbankan kualitas.

    Kompleksitas Kilang Balikpapan

    Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Taufik Aditiyawarman menjelaskan bahwa selain melakukan peningkatan kapasitas dan kualitas, proyek RDMP Balikpapan juga berdampak pada peningkatan kompleksitas kilang.

    Teknologi yang dikembangkan di Kilang Balikpapan kini mampu memproduksi BBM dengan kualitas setara Euro 5 dari yang sebelumnya hanya setara Euro 2. Setelah proyek RDMP selesai seluruhnya di tahun 2025, Nelson Complexity Index (NCI) Kilang Balikpapan akan meningkat jadi 8.

    "Artinya, kilang Balikapan akan memiliki kemampuan memproduksi berbagai varian produk,” jelas Taufik.

    Pengembangan proyek ini juga melibatkan pembangunan infrastruktur pemeliharaan yang sangat penting. Salah satunya adalah penyelesaian proyek pipa gas sepanjang 78 km dari Senipah ke Balikpapan, dengan kapasitas maksimal 125 juta standar kaki kubik per hari.

    Pipa ini mengutamakan pemanfaatan sumber daya gas dalam negeri yang diproduksi oleh Pertamina Hulu Mahakam, sehingga Kilang Balikpapan dapat beroperasi dengan efisien tanpa membakar LPG, dan LPG dapat diekspor untuk kebutuhan masyarakat.

    Proyek RDMP Balikpapan juga mencatat pencapaian penting lainnya, termasuk penyelesaian proyek Balikpapan Revamp sebagai tahap pertama RDMP. Beberapa unit yang telah selesai dimodifikasi meliputi penambahan Unit Pre-Flash Column, modifikasi Unit Crude Distillation Unit (CDU) IV, dan modifikasi Unit Hydrocracker HCU-A dan HCU-B.

    Selain itu, bagian utilitas proyek, seperti Sistem Udara dan Instrumen Udara Pabrik, Sistem Generator Turbin Gas, dan Sistem Air Pendingin Utilitas, juga sudah mulai beroperasi.

    Proyek RDMP Balikpapan telah memberikan dampak positif terhadap penyerapan tenaga kerja lokal. Pada puncak pelaksanaan proyek, sekitar 24.000 pekerja terlibat dalam berbagai aspek konstruksi dan pengembangan.

    Proyek ini juga menunjukkan komitmen terhadap penggunaan bahan dan teknologi dalam negeri, hingga saat ini Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) proyek RDMP Balikpapan telah mencapai 35 persen.

    Proyek ini juga mencerminkan sinergi yang kuat antara berbagai subholding Pertamina, mulai dari subholding Gas Pertamina hingga subholding Commercial & Trading (C&T), yang semuanya berkontribusi pada kesuksesan proyek ini. Dengan berbagai pencapaian tersebut, RDMP Balikpapan diharapkan siap beroperasi penuh pada tahun 2025.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi