Logo
>

Dirut BRI Hery Gunardi Ungkap Strategi Keberhasilan Peningkatan Dana Murah

BRI perkuat fundamental lewat strategi CASA dan digitalisasi. Dana murah tumbuh 10,6 persen yoy, pengguna BRImo tembus 42,7 juta, transaksi digital melonjak pesat.

Ditulis oleh Yunila Wati
Dirut BRI Hery Gunardi Ungkap Strategi Keberhasilan Peningkatan Dana Murah
Dirut Heri Gunardi paparkan strategi pertumbuhan sehat dan berkelanjutan. Foto: BRI.

KABARBURSA.COM - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) terus memperkuat fundamental bisnis dengan menekankan strategi pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan. 

Fokus pada penguatan dana murah (Current Account Savings Account/CASA) menjadi kunci dalam menciptakan ruang pertumbuhan yang lebih sehat bagi profitabilitas perusahaan secara jangka panjang.

Dalam paparannya pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta (21/08), Direktur Utama BRI Hery Gunardi menjelaskan bahwa saat ini perseroan secara terukur mendorong peningkatan dana giro dan tabungan untuk menjaga efisiensi biaya dana.

Strategi tersebut pun tercermin dari makin meningkatnya komposisi dana murah (CASA). Tercatat, hingga akhir Juni 2025, total Dana Pihak Ketiga (DPK) BRI tumbuh 6,7 persen secara tahunan (yoy) menjadi Rp1.482,12 triliun. Dari jumlah tersebut, porsi CASA mencapai 65,5 persen atau tumbuh double digit sebesar 10,6 persen yoy.

“Komposisi ini menunjukkan strategi BRI yang konsisten dalam mendorong penghimpunan dana murah melalui optimalisasi alat transaksi atau transaction banking. Dengan CASA yang semakin dominan, biaya dana atau Cost of Fund (CoF) BRI dapat ditekan sehingga mendukung profitabilitas jangka panjang yang lebih baik,” ucap Hery.

Hery juga menyebut, akselerasi pertumbuhan dana murah yang positif tersebut pun turut ditopang oleh optimalisasi kanal digital yang terus mencatat kinerja impresif. Di mana, per Triwulan II 2025, BRImo sebagai super app andalan BRI mencatatkan pertumbuhan yang sangat baik dari sisi jumlah pengguna maupun volume transaksi. 

Jumlah pengguna BRImo meningkat 21,2 persen secara tahunan yoy menjadi 42,7 juta user, sementara volume transaksinya naik 25,5 persen yoy menjadi Rp3.231,7 triliun.

Kemudian, dari sisi merchant, transaksi bisnis melalui BRI meningkat pesat dengan volume penjualan merchant naik 27,2 persem YoY menjadi Rp105,5 triliun. Jumlah transaksi juga melonjak 50,2 persen menjadi 308 juta transaksi.

Volume Transaksi QRIS BRI Bertumbuh

Tak hanya itu, kinerja QRIS BRI juga menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Volume transaksi meningkat 142,9 persen YoY menjadi Rp37,2 triliun, dengan jumlah transaksi yang naik 162,5 persen menjadi 313,7 miliar transaksi.

“Capaian ini menegaskan bahwa transformasi digital BRI tidak hanya memperkuat basis dana murah, tetapi juga memperluas ekosistem pembayaran digital yang inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat di Indonesia,” jelasnya.

Di sisi lain, upaya BRI dalam menekan biaya dana tersebut juga mendapat dukungan dari kondisi makro. Sebagaimana diketahui, sejak Januari 2025, Bank Indonesia telah menurunkan BI Rate sebesar 100 basis poin, dengan suku bunga acuan berada di level 5 persen pada Agustus 2025, yang diikuti penurunan suku bunga antar bank menjadi 4,68 persen per 20 Agustus 2025. 

“Penurunan suku bunga juga turut menekan biaya dana perbankan, mendukung efisiensi dan membuka ruang untuk ekspansi kredit,” pungkas Hery.(Info-bks/*)

Disclaimer:
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Yunila Wati

Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79