Logo
>

Dorong Harbolnas 2024, Mendag Sebut Transaksi E-Commerce Capai Rp487 Triliun

Ditulis oleh Syahrianto
Dorong Harbolnas 2024, Mendag Sebut Transaksi E-Commerce Capai Rp487 Triliun

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM – Sebagai anggota Kabinet Merah Putih, Menteri Perdagangan Budi Santoso menunjukkan kepiawaiannya dalam mempromosikan sekaligus berjualan produk batik dari pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui live shopping. Acara ini juga menjadi bagian dari Peluncuran Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2024 yang berlangsung pada Jumat, 6 Desember 2024, di The Park, Pejaten, Jakarta.

    Untuk 2024, nilai transaksi niaga elektronik diproyeksikan mencapai Rp487 triliun, naik signifikan dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp453 triliun. Peluncuran Harbolnas 2024 dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, serta Menteri UMKM, Maman Abdurrahman. Harbolnas 2024 akan berlangsung pada 10—16 Desember 2024.

    Budi Santoso mengungkapkan, “Harga kemeja batik yang tadi saya tawarkan ada di kisaran Rp300 ribu. Saya pikir, kemeja dengan kualitas baik seperti itu akan dijual seharga Rp800 ribu. Ternyata, barangnya bagus dan harganya murah. Kita harus bangga, bela, dan beli buatan Indonesia. Kita dukung produk-produk dalam negeri agar ekonomi kita bergerak,” ujar Mendag Budi Santoso setelah sesi live shopping.

    Live shopping ini merupakan salah satu bentuk nyata dukungan Kementerian Perdagangan terhadap produk UMKM dan Harbolnas. Mendag Budi Santoso bahkan secara khusus mendedikasikan penjualan produk UMKM dan produk dalam negeri pada Harbolnas tahun ini, yang akan digelar pada 10—11 Desember 2024 dan 13—16 Desember 2024. Tahun ini, tercatat 407 peserta yang terdiri dari pedagang (merchant), ritel daring, hingga penyedia layanan lokapasar.

    Menurut Mendag Budi Santoso, nilai transaksi produk lokal selama Harbolnas akan mencerminkan daya saing UMKM di platform niaga elektronik. Diperkirakan, nilai transaksi Harbolnas 2024 akan meningkat hingga 13—16 persen dari total transaksi Harbolnas tahun sebelumnya. Mendag Budi juga berharap kontribusi transaksi produk lokal bisa mencapai lebih dari 50 persen dari total transaksi Harbolnas 2024.

    “Kami juga mengharapkan adanya multiplier effect dari penyelenggaraan Harbolnas 2024. Tidak hanya dapat meningkatkan penjualan produk dalam negeri, tetapi juga dapat menggerakkan sektor transportasi dan logistik, khususnya pengiriman barang, serta sektor-sektor lainnya,” tambah Mendag Budi Santoso.

    Proyeksi Transaksi Rp487 Triliun

    Pada Harbolnas tahun 2023, kontribusi transaksi produk lokal tercatat sebesar Rp12,3 triliun atau 48,1 persen dari total transaksi. Nilai transaksi Harbolnas terus menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. Total transaksi Harbolnas 2023 mencapai Rp25,7 triliun, meningkat 182 persen dibandingkan penyelenggaraan pertama pada 2019.

    Saat ini, pertumbuhan ekonomi digital Indonesia, khususnya dalam perdagangan, tercermin dari peningkatan signifikan dalam transaksi niaga elektronik. Berdasarkan data Bank Indonesia, pada 2023, nilai transaksi niaga elektronik Indonesia mencapai Rp453 triliun. Sementara itu, pada 2024, nilai ini diproyeksikan meningkat menjadi Rp487 triliun.

    Jumlah pengguna platform niaga elektronik di Indonesia juga terus berkembang. Pada 2024, diperkirakan jumlah pengguna akan mencapai 65,65 juta orang, meningkat 11,9 persen dibandingkan 2023 yang sebesar 58,63 juta. Selain itu, persentase pelaku usaha usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM yang berjualan daring secara nasional juga terus meningkat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, 37,79 persen UMKM di Indonesia kini sudah memanfaatkan platform daring untuk berjualan.

    Menurut Mendag Budi Santoso, platform niaga elektronik perlu dimanfaatkan secara maksimal oleh UMKM untuk menjangkau pasar yang lebih luas, sehingga kedepannya mereka bisa merambah pasar ekspor.

    Nilai Transaksi E-Commerce

    Budi Santoso memperkirakan nilai transaksi e-commerce tahun 2024 akan mencapai Rp487 triliun, meningkat 2,8 persen dibandingkan Rp453 triliun pada 2023.

    “Nilai transaksi e-commerce pada 2023 sebesar Rp453 triliun, dan tahun ini diperkirakan naik 2,8 persen menjadi Rp487 triliun,” kata Budi dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI, pada Rabu, 20 November 2024.

    Budi juga menyoroti peningkatan kontribusi produk lokal dalam transaksi e-commerce, khususnya melalui program Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2023. Program tersebut berhasil mendorong konsumsi produk dalam negeri, seperti pakaian olahraga (59 persen), produk perawatan tubuh (49 persen), dan kosmetik (38 persen).

    Proyeksi ini sejalan dengan laporan Bank Indonesia (BI), yang memprediksi transaksi e-commerce terus bertumbuh hingga mencapai Rp487 triliun pada 2024 dan Rp503 triliun pada 2025, dengan kenaikan sebesar 3,3 persen.

    Selain itu, BI juga mencatat nilai transaksi perbankan digital diproyeksi meningkat signifikan, tumbuh 23,2 persen pada 2024 menjadi Rp71.584 triliun, dan melanjutkan tren positif dengan pertumbuhan 18,8 persen pada 2025, mencapai Rp85.044 triliun.

    Peningkatan ini mencerminkan pertumbuhan ekonomi digital yang terus berkembang pesat di Indonesia, didukung oleh inovasi teknologi dan semakin kuatnya kepercayaan konsumen terhadap platform digital. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.