KABARBURSA.COM - DPR RI besar berharap kepada Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) Wamildan Tsani Panjaitan, dapat meningkatkan kinerja maskapai nasional tersebut.
“Kita akan berkenalan terlebih dahulu karena direktur utamanya baru. Kita beri tepuk tangan, semoga dapat membawa Garuda ke arah yang lebih baik,” kata Ketua Komisi V DPR RI Lasarus dalam Rapat Kerja bersama Menteri Pekerjaan Umum (PU) dan Menteri Perhubungan (Menhub) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 4 Desember 2024.
Seperti diketahui, Menteri BUMN Erick Thohir melantik Wamildan Tsani Panjaitan menjadi Dirut Garuda Indonesia dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 15 November 2024.
Wamildan Tsani diangkat jadi Dirut Garuda Indonesia menggantikan Irfan Saputra.
Sebelumnya, Tsani menyatakan telah menyiapkan strategi untuk memulihkan dan mengembangkan kinerja Garuda Indonesia yang saat ini masih dalam proses pemulihan setelah melalui restrukturisasi utang yang disetujui dalam keputusan homologasi pada 27 Juni 2024.
Sebagai bagian dari restrukturisasi tersebut, Garuda menerima pendanaan sebesar Rp7,5 triliun, serta tambahan Rp725 miliar melalui penyertaan modal negara (PMN) dan dukungan dari Perusahaan Pengelolaan Aset (PPA).
Dengan beban operasional yang lebih ringan, Tsani menilai langkah-langkah perbaikan kinerja dapat dilakukan lebih efektif.
Fokus utama Garuda Indonesia ke depan adalah meningkatkan efisiensi operasional, mengoptimalkan pendapatan, serta memperluas jaringan rute penerbangan.
Selain itu, Tsani juga menargetkan peningkatan kualitas layanan dengan penambahan armada pesawat.
Melalui langkah-langkah tersebut, Tsani optimistis Garuda Indonesia akan kembali menjadi maskapai yang kompetitif dan memberikan kontribusi besar bagi industri penerbangan nasional.
Harga Tiket Pesawat Turun 10 Persen
GIAA akan memberi diskon tiket sebesar 10 persen selama hari raya Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru), terhitung mulai 19 Desember 2024 hingga 3 Januari 2025.
Penurunan harga tiket tersebut dinilai sebagai langkah positif yang diambil GIAA. Namun, akankah cara ini memberikan dampak bagi kinerja saham maskapai pelat merah itu?
Head of Research NH Korindo Sekuritas Liza Camelia Suryanata, meyakini jika kebijakan diskon yang diterapkan Garuda Indonesia diyakini bisa memberikan dampak positif terhadap masyarakat yang ingin pergi berlibur saat Natal dan Tahun Baru menggunakan pesawat terbang.
“Penurunan harga tiket akan disambut dengan baik oleh para wisatawan. Apalagi tingkat wisman (wisatawan mancanegara) dan domestik semakin tinggi dari bulan ke bulan,” kata Liza kepada Kabar Bursa, Selasa, 3 Desember 2024.
Kendati demikian, penurunan harga tiket tersebut belum bisa mendongkrak fundamental dari saham GIAA.
“Dari sisi laporan keuangan, saya rasa masih agak jauh karena selain revenue tentu ada faktor lain yang namanya utang, yang mana ini menjadi beban utama dari Garuda saat ini,” jelas dia.
Liza mengatakan, Garuda juga perlu memperhatikan efisiensi. Sebab, revenue yang tinggi dirasa agak sulit untuk membuat profit jika efesiensi Perseroan masih belum begitu bagus.
Pada akhirnya Liza menyimpulkan, penurunan harga tiket selama Nataru mendatang belum bisa memberikan dampak signifikan terhadap performa keuangan Garuda Indonesia.
Prospek Saham GIAA
Kinerja saham GIAA diprediksi akan menunjukkan perbaikan setelah pergantian Direktur Utama yang terjadi beberapa waktu lalu.
Pergantian tersebut telah disetujui melalui RUPSLB pada Jumat, 15 November 2024. Dalam rapat tersebut, Wamildan Tsani Panjaitan resmi ditunjuk sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia, menggantikan Irfan Setiaputra.
Menurut pengamat pasar modal William Hartanto, sosok Wamildan Tsani Panjaitan yang berpengalaman dalam industri maskapai, memberikan harapan baru bagi kinerja GIAA ke depan. William menilai bahwa pengalaman Wamildan di dunia maskapai akan memberi dampak positif bagi perusahaan dan saham GIAA.
“Dengan latar belakang yang kuat di industri penerbangan, pergantian ini membawa angin segar untuk Garuda Indonesia,” kata William.
Namun, meskipun pergantian pimpinan ini dianggap positif, William mengingatkan bahwa saham GIAA masih belum menunjukkan kinerja yang gemilang. Oleh karena itu, ia belum bisa merekomendasikan untuk membeli saham GIAA dalam waktu dekat.
Menurutnya, GIAA perlu melakukan aksi korporasi yang signifikan agar pelaku pasar kembali tertarik untuk berinvestasi di saham perusahaan ini.
“Kita masih harus melihat apakah ada langkah strategis dari direktur baru dan bagaimana reaksi pasar terhadap perubahan ini,” tambahnya.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Garuda Indonesia yang baru Wamildan Tsani Panjaitan, mengungkapkan rasa terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepadanya.
Dalam siaran pers yang dikeluarkan perusahaan, Wamildan menegaskan komitmennya untuk memperkuat kinerja Garuda Indonesia dengan melakukan financial and operational review secara menyeluruh. Ia juga berencana untuk mengakselerasi kinerja perusahaan, memperluas jaringan penerbangan, serta meningkatkan kualitas layanan.
“Sebagai Direktur Utama yang baru, saya akan menjalankan amanah ini dengan penuh tanggung jawab. Kami akan melakukan review operasional secara menyeluruh dan memperkuat Garuda Indonesia sebagai maskapai nasional yang semakin sehat dan menjadi kebanggaan Indonesia,” ujar Wamildan.
Dia juga menyampaikan, bahwa amanah ini datang dengan perhatian khusus dari Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, yang berharap Garuda Indonesia dapat kembali menjadi kebanggaan nasional dan dikenal luas di dunia internasional.
“Presiden menekankan agar Garuda Indonesia tidak hanya menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia, tetapi juga diakui dunia internasional,” ujar Wamildan.
Kinerja Keuangan GIAA
Kinerja keuangan Garuda Indonesia juga menunjukkan perbaikan. Hingga Oktober 2024, perusahaan mencatatkan pendapatan bersih (net revenue) sebesar USD 2,8 miliar, yang meningkat 16 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2023, yang tercatat sebesar USD 2,4 miliar.
Angka EBITDA juga mengalami peningkatan signifikan, mencapai USD 780 juta, yang mencerminkan kenaikan 13,82 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar USD 685 juta.
Treasury Management Group Head Garuda Indonesia Bima Tesdayu, dalam acara paparan publik yang diadakan pada 11 November 2024, menyampaikan bahwa perusahaan juga berhasil mencatatkan hasil operasional yang positif, dengan nilai operating result sebesar USD 310,4 juta, naik dari USD 249 juta pada tahun sebelumnya.
Selain itu, perusahaan melaporkan peningkatan market capitalization (market cap) hingga mencapai Rp6,4 triliun pada kuartal III 2024, yang menunjukkan perbaikan signifikan dibandingkan dengan posisi yang sempat turun menjadi Rp4,57 triliun pada bulan Juni 2024. (*)