Logo
>

Emiten Ritel AMRT, MIDI, MAPI Diproyeksi Tumbuh Usai Pemangkasan Suku Bunga

Ditulis oleh Moh. Alpin Pulungan
Emiten Ritel AMRT, MIDI, MAPI Diproyeksi Tumbuh Usai Pemangkasan Suku Bunga

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Pemangkasan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia sebesar 25 basis poin menjadi 6 persen tak hanya disambut positif oleh sektor perbankan dan properti, tetapi juga diyakini akan mendongkrak pertumbuhan sektor ritel. Penurunan ini memberikan ruang bagi masyarakat untuk meningkatkan daya beli mereka, terutama di tengah konsumsi domestik yang terus menunjukkan tren positif.

    Analis Pasar Modal yang juga Senior Investment Information Mirae Asset, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama, mengatakan sektor ritel, baik cyclicals maupun non-cyclicals, akan mendapatkan keuntungan dari kebijakan pelonggaran moneter tersebut. “Semua sektor sebenarnya akan dipengaruhi atau mereka mendapatkan benefit dari reducing it's borrowing cost (mengurangi biaya pinjaman),” ujarnya kepada KabarBursa.com, Jumat, 20 September 2024.

    Selain itu, penurunan suku bunga ini diyakini akan memperkuat permintaan di segmen ritel teknologi, mengingat semakin tingginya ketergantungan konsumen pada produk-produk teknologi untuk mendukung aktivitas sehari-hari. “Tentunya ini akan memberikan katalis positif terhadap emiten-emiten ini,” kata Nafan, merujuk pada peningkatan permintaan di sektor properti dan ritel.

    Peningkatan konsumsi domestik dipandang sebagai salah satu pilar utama yang dapat menggerakkan ekonomi di tengah pelonggaran moneter ini. Menurut Nafan, kebijakan ini tidak hanya mereduksi biaya pinjaman, tetapi juga menciptakan efek domino yang positif di berbagai sektor. “Permintaan di sektor properti baik itu KPR atau KPA akan meningkat signifikan karena dipengaruhi oleh strong domestic consumption yang berkaitan dengan daya beli masyarakat kita,” jelasnya.

    Emiten Ritel Mulai Menguat

    Pemangkasan suku bunga oleh Bank Indonesia sebesar 25 basis poin diproyeksikan akan memperkuat sektor ritel, termasuk emiten besar seperti AMRT, MIDI, dan MAPI. Kondisi ini didorong oleh meningkatnya daya beli masyarakat seiring dengan penurunan biaya pinjaman yang lebih rendah, memicu sentimen positif di pasar.

    Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) yang bergerak di sektor ritel primer, mencatatkan pergerakan harga sahamnya pada angka Rp3.180, naik 30 poin atau 0,95 persen dalam sepekan terakhir. Kinerja laba bersih emiten ini juga terus meningkat. Pada kuartal kedua 2024, AMRT mencatatkan laba sebesar Rp904 miliar, naik dari Rp837 miliar pada periode yang sama tahun 2023. Kinerja yang positif ini didorong oleh peningkatan konsumsi masyarakat pasca pelonggaran moneter.

    Di sisi lain, Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) juga menunjukkan tren positif. Saham MIDI naik 12 poin atau 2,65 persen menjadi Rp464 dalam sepekan terakhir. Emiten ini mencatatkan laba bersih sebesar Rp166 miliar pada kuartal kedua 2024, naik dari Rp142 miliar pada periode yang sama di tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini mencerminkan kuatnya konsumsi domestik di sektor ritel, terutama di segmen syariah.

    Sementara itu, Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), yang juga bergerak di sektor perdagangan ritel, mencatatkan kenaikan harga saham sebesar 125 poin atau 7,46 persen dalam sepekan terakhir, menjadi Rp1.800. Pada kuartal kedua 2024, MAPI membukukan laba bersih sebesar Rp485 miliar, naik dari Rp414 miliar di tahun sebelumnya. Pertumbuhan laba ini menunjukkan bagaimana peningkatan konsumsi dan aktivitas belanja masyarakat berdampak positif pada emiten-emiten ritel utama di Indonesia.

    Indikator Pangkas Suku Bunga

    Gubernur BI, Perry Warjiyo, sebelumnya mengungkapkan alasan memangkas suku bunga acuan lebih cepat dari Federal Reserve atau The Fed. Pertama BI melihat bahwa penurunan suku bunga The Fed sudah lebih jelas, baik pada waktu maupun besarannya.

    BI percaya bahwa The Fed akan melakukan penurunan suku bunga sebanyak tiga kali tahun ini, yaitu pada September, November, dan Desember 2024, dengan masing-masing penurunan sebesar 25 basis poin. Selanjutnya, The Fed diperkirakan akan menurunkan suku bunga empat kali pada 2025.

    Kedua, nilai tukar rupiah yang menguat pada September 2024 menjadi Rp15.330/USD atau menguat 0,78 persen dibandingkan dengan posisi akhir Agustus 2024.

    “Nilai tukar Rupiah menguat didukung oleh konsistensi bauran kebijakan moneter Bank Indonesia serta meningkatnya aliran masuk modal asing,” jelas Perry dalam konferensi pers, Rabu, 18 September 2024.

    Adapun penguatan Rupiah ini tercatat lebih tinggi dibandingkan apresiasi mata uang regional seperti Won Korea dan Rupee India yang menguat sebesar 0,32 persen dan 0,13 persen.

    Ketiga, inflasi tetap rendah dan terjaga dalam kisaran sasaran 2,5±1 persen. Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) tercatat rendah di seluruh komponen sehingga mencapai 2,12 persen (yoy) pada Agustus 2024.

    Keempat, mendorong pertumbuhan, khususnya sektor perdagangan dan UMKM, memperkuat keandalan infrastruktur dan struktur industri sistem pembayaran, serta memperluas akseptasi digitalisasi sistem pembayaran.

    “Kebijakan makroprudensial longgar terus ditempuh untuk mendorong kredit/pembiayaan perbankan kepada sektor-sektor prioritas pertumbuhan dan penciptaan lapangan kerja, termasuk UMKM dan ekonomi hijau, dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian,” ungkapnya.

    Kelima, pertumbuhan data kredit menunjukan kinerja yang solid, mencapai 11,40 persen (year-on-year), Adapun perkembangan ini ditopang oleh sisi penawaran sejalan dengan minat penyaluran kredit yang terjaga, pendanaan yang memadai, realokasi alat likuid ke kredit oleh perbankan, dan dukungan Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) Bank Indonesia.

    “Hingga minggu kedua September 2024, Bank Indonesia telah menyalurkan insentif KLM sebesar Rp256,1 triliun kepada kelompok bank BUMN sebesar Rp118,6 triliun, BUSN sebesar Rp110,5 triliun, BPD sebesar Rp24,4 triliun, dan KCBA sebesar Rp2,6 triliun,” katanya.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Moh. Alpin Pulungan

    Asisten Redaktur KabarBursa.com. Jurnalis yang telah berkecimpung di dunia media sejak 2020. Pengalamannya mencakup peliputan isu-isu politik di DPR RI, dinamika hukum dan kriminal di Polda Metro Jaya, hingga kebijakan ekonomi di berbagai instansi pemerintah. Pernah bekerja di sejumlah media nasional dan turut terlibat dalam liputan khusus Ada TNI di Program Makan Bergizi Gratis Prabowo Subianto di Desk Ekonomi Majalah Tempo.

    Lulusan Sarjana Hukum Universitas Pamulang. Memiliki minat mendalam pada isu Energi Baru Terbarukan dan aktif dalam diskusi komunitas saham Mikirduit. Selain itu, ia juga merupakan alumni Jurnalisme Sastrawi Yayasan Pantau (2022).